JAKARTA | TEROPONGRAKYAT.co – TAK LAYAK DIKONSUMSI !!!, Dugaan adanya penjualan Pizza di gerai PIzza Hut di Cinere diungkap mantan karyawannya.
Pizza menjelma jadi salah satu makanan yang sering dipesan ketika malas keluar rumah. Roti bertabur aneka topping ini seringkali datang dalam ukuran besar, sehingga tak selalu dapat dihabiskan dalam sekali makan.
Tapi sangat disayangkan adanya dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh oknum sekelompok orang (Karyawan Pizza Hut) yang diduga menjual Pizza yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Tak hanya itu, diduga kuat adanya pelanggaran terkait Undang Undang Ketenagakerjaan oleh PT. Sarimelati Kencana Tbk terhadap karyawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut pengakuan mantan karyawan kepada awak media
“Benar mas Desember 2023 ada pizza tidak layak untuk dikonsumsi yang dijual dan tidak diinput. Dari permasalahan itulah saya diberhentikan. Padahal jelas bayak yang terlibat. Dan hanya saya yang diberhentikan dengan pesangon dua bulan saja, padahal saya sudah berkerja di PT. Sari Melati Kencana Tbk selama 24 Tahun,” jelas narasumber kepada awak media. Tebet, Minggu, (12/02/2024)
Terletak digerai Pizza Hut Jalan Cinere Raya no. 88, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat. Kuat dugaan gerai tersebut melakukan penjualan pizza tidak layak konsumsi .
“Ya digerai tersebut sudah sebanyak dua kali mengeluarkan pizza tidak layak. Dan itu diketahui manager store, serta shift manager. Karna pizza tersebut tidak diinput,” ungkapnya menegaskan melalui telepon seluler, (03/03/24).
Pada saat awak media ini mencoba mengonfirmasi kebenaran perihal tersebut, PT. Sari Melati Kencana. Tbk, tidak memberi tanggapan dan jawaban juga terkait dugaan keterlibatan (IS) shift manager, (S) Area manager, (DF) Distrik manager, (AI) Cook, (MY) Crew 3 cook. yang mengetahui pizza tersebut sudah tak layak untuk dikonsumsi.
Tony H Baharuddin S.Sos, CFIP, CIAP, yang juga sebagai Ahli K3, Konsultan Ahli di PT Ekadanta Cendekia Sertifikasi Jakarta, buka suara.
“Seharusnya sebagai pemegang merek dagang, tentunya harus mengambil sikap terkait masalah tersebut. Dan jika ditemukan adanya pelanggaran dalam SOP, jelas pihak terkait harus bertanggung jawab,” ungkapnya, Jakarta, selasa (5/24).
Dalam UU Pangan (No 18 tahun 2012), (Pasal 143), sambung.Tony, Setiap orang yang melanggar (Pasal 143) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp. 4 miliar.
Terkait hal ini, BPOM RI harus mengambil sikap tegas atas pelanggaran yang terjadi di gerai Pizza milik PT. Sari Melati Kencana Tbk.
(Rocky)