Ini Hasil Penelitian BBM Pertamax yang Heboh Disebut Bikin Rusak Mobil

- Jurnalis

Minggu, 1 Desember 2024 - 13:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ini Hasil Penelitian BBM Pertamax yang Heboh Disebut Bikin Rusak Mobil - Teropongrakyat.co
Doc. Antara

Jakarta, TeropongRakyat.co – Pekan lalu ramai di sosial media sebuah video yang menarasikan sebuah mobil mengalami kerusakan pompa bensin akibat menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax.

Akan hal tersebut Pertamina sendiri langsung melakukan investigasi dengan melakukan penelitian menggandeng PT LAPI Insitut Teknologi Bandung dan Lemigas.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, ahli konversi energi ITB Tri Yuswidjajanto Zaenuri mengatakan bahwa kandungan di dalam BBM Pertamax bukan menjadi penyebab kerusakan mesin kendaraan yang terjadi di Cibinong, Kabupaten Bogor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia mengatakan, untuk mengetahui penyebab kerusakan, mobil di bawa ke bengkel untuk dilepas pompa bahan bakar serta dikuras tangkinya.

Dari situ, ditemukan endapan di dalam tangki. Tri menuturukan bahwa endapan itulah yang membuat mobil kehilangan tenaga karena menyumbat filter sebelum bahan bakar masuk ke dalam pompa.

“Hal ini menyebabkan pasokan bahan bakar ke mesin tidak mencukupi,” kata Tri, dikutip dari Tempo.co pada hari ini, Minggu, 1 Desember 2024.

Baca Juga:  Prajurit Tri Dharma Ukir Prestasi, Raih Podium di Even Unigal Run 2024

Tim LAPI ITB membawa sampel endapan itu ke laboratorium untuk diperiksa dengan metode EDS (Energy-Dispersive X-ray Spectroscopy) guna diidentifikasi unsur-unsur pembentukannya. Hasil EDS itu kemudian dibandingkan dengan hasil analisis fisika dan kimia yang dilakukan tim Lemigas terhadap bahan bakar Pertamax dari beberapa SPBU, yang diperkirakan menjadi sumber masalah.

“Ternyata, senyawa pembentuk endapan tersebut tidak ditemukan dalam bahan bakar yang dianalisis (Pertamax),” ujar Tri.

Berdasarkan hasil itu, maka dicurigai pada material antikorosi yang biasa dipakai sebagai pelapis tangki bahan bakar berbahan logam, mengingat pelapis biasanya terbuat dari paduan unsur yang terdeteksi pada analisis EDS.

“Tapi penelitian terus dilakukan untuk memastikan dari mana asal-usul unsur pembentukan endapan tersebut,” ucap Tri.

Menurut dia, jika endapan tersebut berhubungan dengan material tahan korosi pelapis tangki, maka para pemilik kendaraan dengan tangki bahan bakar berbahan resin, tetap bisa menggunakan Pertamax. Sebab, tidak akan ada fenomena munculnya endapan, mengingat tidak diperlukannya pelapis tersebut.

Baca Juga:  IBI Kosgoro 1957 Selenggarakan WISUDA IX 2024

Pihak LAPI ITB akan terus mencari akar permasalahan dari masalah tersebut untuk bisa dilakukan mitigasi. Dengan demikian, tidak akan terjadi lagi masalah yang sama di kemudian hari.

Hasil Penelitian Lemigas

Berdasarkan hasil penelitian Lemigas Kementeri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kualitas Pertamax yang diambil di SPBU sekitar Cibinong dan beberapa wilayah lainnya, telah memenuhi spesifikasi teknis yang dipersyaratkan Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM.

“Hasil uji laboratorium dari Lemigas menyatakan bahwa produk Pertamax in spec sesuai ketentuan Ditjen Migas. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas Pertamax,” kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.

Terkait kendaraan-kendaraan yang dilaporkan mengalami masalah mesi, Heppy menyatakan pihaknya terus memonitor kondisi tersebut dan masih melanjutkan kajian bersama LAPI ITB.

“Jadi, kami perlu mempelajari detail penyebab gangguan pada mesin-mesin kendaraan di lokasi-lokasi tersebut,” ucapnya.

Berita Terkait

4 Jalan Tol Ini Akan Dibuka Fungsional saat Libur Nataru, Simak Daftarnya
Korps Tribrata Salah Satu Terbaik di Dunia, Dengan jumlah Mencapai 98 Persen
Kejari Konawe Selatan Segera Tetapkan AJP Sebagai Tersangka Korupsi Dana Hibah
Dor, Dor, Dor, 2 OPM Meregang Nyawa Diterkam Raider Buaya Putih Kostrad
Penerapan Biodiesel B40 Masih Butuh Waktu 6 Bulan Setelah Aturan Terbit
Sejumlah Armada Bus Angkutan Nataru di Terminal Kota Bekasi Dinyatakan Tidak Layak Jalan
Pemerintah Segera Umumkan Insentif PPN DTP, Satu Angin Segar Bagi Industri Otomotif!
Kemenhub Selenggarakan Uji Motor Listrik Konversi

Berita Terkait

Kamis, 12 Desember 2024 - 07:50 WIB

4 Jalan Tol Ini Akan Dibuka Fungsional saat Libur Nataru, Simak Daftarnya

Rabu, 11 Desember 2024 - 20:16 WIB

Kejari Konawe Selatan Segera Tetapkan AJP Sebagai Tersangka Korupsi Dana Hibah

Rabu, 11 Desember 2024 - 19:10 WIB

Dor, Dor, Dor, 2 OPM Meregang Nyawa Diterkam Raider Buaya Putih Kostrad

Rabu, 11 Desember 2024 - 14:53 WIB

Penerapan Biodiesel B40 Masih Butuh Waktu 6 Bulan Setelah Aturan Terbit

Rabu, 11 Desember 2024 - 10:28 WIB

Sejumlah Armada Bus Angkutan Nataru di Terminal Kota Bekasi Dinyatakan Tidak Layak Jalan

Berita Terbaru

Breaking News

Wapres RI Kunjungi Pengungsian Korban Kebakaran di Kemayoran

Rabu, 11 Des 2024 - 20:47 WIB