Awal Tahun 2025 Penjualan Motor Listrik Dianggap Lesu, Konsumen Nantikan Kejelasan Subsidi

- Jurnalis

Sabtu, 31 Mei 2025 - 09:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, TeropongRakyat.co – Kesadaran masyarakat akan penggunaan motor listrik saat ini mulai tinggi. Sebab banyak keuntungan yang di dapat selain dapat menekan pengeluaran biaya harian berbanding memakai motor bermesin bensin.

Namun akibat belum adanya kejelasan kelanjutan paket insentif subsidi dari pemerintah sekitar 7 juta seperti yang dilakukan pada tahun 2024, membuat masyarakat masih menahan membeli motor listrik karena harganya masih kelewat mahal.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjamin aturan tentang insentif untuk motor listrik segera terbit. Hal tersebut diungkapkan saat pembukaan IIMS 2025 bahwa aturan insentif pembelian motor listrik tahun 2025 sudah memasuki tahap finalisasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Industri yang terlibat di motor listrik sangat berharap penjualan bisa terdongkrak berkat subsidi pemerintah seperti tahun 2024 yang penjualan mencapai 36.000 unit, melompat jauh dari tahun 2023 yang hanya di angka 11.000 unit.

Pada kuartal pertama tanpa ada dukungan subsidi penjualan motor listrik hanya di angka 2.000 unit. Padahal diprediksikan penjualan motor listrik tahun 2025 bisa mencapai 200.000 unit.

CEO & Founder MAKA Motors, Raditya Wibowo turut merespons penjualan motor listrik yang kurang progresif pada awal tahun 2025.

Baca Juga:  Suzuki Kembali Hadirkan Bengkel Siaga dan Promo Ramadan Jelang Mudik Lebaran

“Ketidakpastian mengenai kelanjutan subsidi sepeda motor listrik cukup kontraproduktif dan menciptakan kebimbangan baik untuk pelaku industri maupun konsumen. Kita sudah melihat bagaimana insentif di tahun 2024 mampu mengakselerasi adopsi motor listrik,” ungkap Raditya Wibowo.

Pria ramah senyum ini mengungkapkan bahwa yang lebih mendesak saat ini adalah kejelasan dari pemerintah. Apakah subsidi akan dilanjutkan atau tidak, keputusan itu penting untuk segera diumumkan. Jangan biarkan konsumen terus berada dalam ketidakpastian yang justru sangat menghambat pertumbuhan pasar motor listrik Indonesia.

“Kami sangat berharap pengumuman dan implementasi kebijakan subsidi yang jelas dapat dilakukan paling lambat pada semester pertama tahun 2025, sehingga momentum positif adopsi kendaraan listrik dapat terus terjaga,” yakin Raditya Wibowo.

Semakin banyaknya brand motor listrik dari Cina yang diniagakan di Indonesia dengan harga murah tak memberikan dampak positif terhadap penjualan motor listrik. Tahun lalu saja penjualan motor listrik hanya 1 persen dari total penjualan motor roda dua di angka 6,3 juta unit.

Raditya Wibowo menegaskan bahwa masyarakat menanti produk yang memang sudah dikenal di Indonesia dan diproduksi serta diriset di Tanah Air. Sebagai informasi MAKA Motors memiliki proses R&D yang 100% dilakukan di Indonesia, semua SDM-nya juga orang Indonesia, penggunaan rantai pasok lokal, sampai pembangunan pabrik dan perakitan yang dilakukan di dalam negeri.

Baca Juga:  BYD Resmi Luncurkan Mobil Listrik yang Dilengkapi Fitur Landasan Drone

“Kami di MAKA Motors percaya bahwa sepeda motor listrik punya masa depan yang cerah. Produk kami, MAKA Cavalry, dirancang dengan kualitas dan performa yang sesuai dengan harapan masyarakat,” ungkap Raditya Wibowo.

Ini menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya mencari motor listrik yang murah, tetapi mereka mencari motor listrik yang memberikan kualitas dan pengalaman berkendara yang setara atau bahkan lebih baik dari motor bensin yang sekarang mereka pakai, seperti MAKA Cavalry yang menjadi produk pertama dari MAKA Motors yang mengusung semboyan “Motor Paling Enak”.

Ditambahkan oleh Raditya Wibowo bahwa pemerintah harus segera memberikan kepastian. Dengan adanya kejelasan, konsumen dapat membuat keputusan pembelian dengan lebih yakin, dan industri pun dapat merencanakan langkah ke depan dengan lebih baik. Menunda kepastian sama dengan menunda potensi besar pasar kendaraan listrik nasional.

“Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan pemerintah dapat memberikan kejelasan mengenai kelanjutan subsidi ini pada semester pertama tahun 2025, demi menjaga keberlangsungan pertumbuhan industri dan memberikan kepastian bagi konsumen,” tutupnya.

Berita Terkait

GWM ORA Siap Hadir Berkompetisi di Pasar EV Tanah Air
Akhiri Program Undian Berhadiah, Federal Oil Umumkan Pemenang Nonton Langsung MotoGP 2025
Pabrik GAC Mulai Beroperasi, Aion V Jadi Hasil Produksi Perdana
Honda HR-V Hybrid Resmi Rilis di Indonesia, Harga Mulai Rp 449 Juta
Begini Langkah Pemerintah untuk Berantas Truk ODOL
Perkuat Akses Pengisian Daya Mobil Listrik, Geely Gandeng Voltron Jalin Kemitraan
Isuzu Skills Competition 2025, Tingkatkan Kualitas SDM dan Maksimalkan Layanan ke Konsumen
Motul Kembali Raih Brand Choice Award 2025 Kategori Pelumas Mobil dan Motor

Berita Terkait

Kamis, 12 Juni 2025 - 16:37 WIB

GWM ORA Siap Hadir Berkompetisi di Pasar EV Tanah Air

Rabu, 11 Juni 2025 - 19:01 WIB

Akhiri Program Undian Berhadiah, Federal Oil Umumkan Pemenang Nonton Langsung MotoGP 2025

Rabu, 11 Juni 2025 - 11:24 WIB

Pabrik GAC Mulai Beroperasi, Aion V Jadi Hasil Produksi Perdana

Selasa, 10 Juni 2025 - 12:14 WIB

Honda HR-V Hybrid Resmi Rilis di Indonesia, Harga Mulai Rp 449 Juta

Senin, 9 Juni 2025 - 09:35 WIB

Begini Langkah Pemerintah untuk Berantas Truk ODOL

Berita Terbaru

Breaking News

Ricuh di Forum “Wartawan Bukan Preman”: Ketua PWI Batam Dikeroyok

Senin, 16 Jun 2025 - 02:16 WIB

Breaking News

Hendry Ch Bangun Masih Sah, KLB Zulmansyah Dilaporkan Polisi

Minggu, 15 Jun 2025 - 21:54 WIB