Cianjur, Minggu 27 Juli 2025 – teropongrakyat.co — Sebuah kendaraan jenis Espass dengan nomor polisi F 1564 BW diduga melakukan pengambilan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dalam jumlah besar menggunakan jeriken di SPBU 34.432.04 Cianjur. Temuan ini diungkap dalam investigasi gabungan oleh LSM dan awak media yang turun langsung ke lokasi.
Dari hasil investigasi, mobil tersebut terlihat bolak-balik mengisi BBM dengan menggunakan nozzle, langsung dimasukkan ke dalam 28 jeriken yang dimuat di dalam kendaraan yang telah dimodifikasi. Aktivitas tersebut menimbulkan kecurigaan karena dilakukan secara terang-terangan, seolah kendaraan tersebut memiliki akses istimewa di SPBU.
“Mobil itu bolak-balik seperti milik pribadi. Ini bukan pembelian wajar, tapi sudah masuk kategori penyelewengan BBM bersubsidi,” ungkap salah satu anggota LSM yang ikut dalam pengungkapan kasus ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah diamati cukup lama, LSM dan media memutuskan untuk membawa pengemudi mobil Espass tersebut ke Polres Cianjur. Pihak Tipidter Polres Cianjur langsung merespons dengan cepat dan menindaklanjuti laporan tersebut dengan mengamankan kendaraan beserta jeriken-jeriken berisi BBM.
Kepolisian menyatakan akan menyelidiki kasus ini lebih dalam untuk mengetahui apakah terdapat jaringan mafia BBM di balik aksi tersebut.
Pendapat Pengamat
Menanggapi kejadian ini, pengamat energi dan kebijakan publik dari Lembaga Kajian Energi Indonesia, Dr. Rudi Pratama, mengatakan bahwa penyelewengan BBM subsidi sangat merugikan masyarakat dan negara.
“Jika dibiarkan, praktik ilegal seperti ini bisa menyebabkan kelangkaan BBM di tingkat konsumen, terutama bagi masyarakat kecil yang seharusnya menjadi penerima manfaat utama subsidi dari pemerintah,” jelas Dr. Rudi.
Ia juga menekankan perlunya pengawasan berlapis di SPBU, terutama di daerah-daerah rawan pelanggaran.
“SPBU harus dibekali dengan sistem deteksi pembelian tak wajar, dan aparat harus tegas menindak pelaku tanpa pandang bulu,” tambahnya.
Seruan untuk Masyarakat
LSM dan media menyerukan kepada masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif dalam mengawasi distribusi BBM subsidi. Mereka juga berkomitmen untuk terus mengikuti perkembangan kasus ini dan mendesak aparat agar mengusut hingga ke akar-akarnya.
“Ini bukan hanya tentang satu mobil dan satu SPBU, tapi soal keadilan bagi jutaan rakyat yang berhak atas subsidi,” tegas salah satu jurnalis lokal.
Penulis : Gibrandi