Sejarah – TeropongRakyat.co || Banyak yang mengira jika Mpu Nala adalah Panglima Angkatan Laut (Laksamana) dari Kerajaan Majapahit, hal ini jelas keliru, karena menurut lima sumber sejarah yaitu:
(1) Kakawin Nãgarakṛtãgama atau Deçawarṇana
(2) Prasasti Prapancasarapura
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
(3) Prasasti Batur
(4) Prasasti Bendasari
(5) Prasasti Sekar
Bukan itu Jabatan yang diemban oleh Mpu Nala.
Lalu apa Jabatan yang diemban oleh Mpu Nala ?
Dari sumber sejarah yang telah disebutkan, bahwa Mpu Nala menjabat sebagai “Rakryan Tumenggung” pada Masa Gajah Mada menjabat sebagai Mahapatih.
Rakryan Tumenggung adalah Jabatan yang mengemban Tugas sebagai Panglima Tempur segala angkatan ketentaraan yang dipunyai Majapahit saat itu yaitu Angkatan Darat dan Laut.
Dalam garis komando Kenegaraan di Majapahit, Rakryan Tumenggung berada pada urutan setelah Raja dan Patih (Mahapatih/Perdana Mentri).
Ketika Patih Gajah Mada wafat, Mpu Nala oleh Hayam Wuruk tidak dinaikkan pangkatnya menjadi Patih karena sudah terlalu tua. Di usia senjanya, Mpu Nala dinaikkan pangkatnya sebagai Wreda Mantri atau Menteri Senior yang fungsinya sebagai penasehat Raja atau sebagai pejabat pengawas.
Meskipun sebagai Panglima perang segala angkatan bersenjata Majapahit, Mpu Nala dikenal sebagai Panglima yang piawai memimpin peperangan baik di darat maupun di laut, kepiawaiannya dalam memimpin armada laut ke wilayah-wilayah Nusantara itulah yang memunculkan anggapan bahwa Mpu Nala sebagai Laksamana Kerajaan Majapahit.
Selama menjabat sebagai Panglima Perang Majapahit, Mpu Nala diharuskan dapat mewujudkan sumpah Patih Gajah Mada yaitu menaklukan negeri-negeri di Nusantara. Diantara beberapa misi sukses yang dilakukan Mpu Nala adalah menaklukan Kerajaan Labuan Lombok, Samudra Pasai, Jambi, Palembang, Swarnabhumi, Tamiang dan negeri-negeri lain di Swarnadwipa (Sumatra). Kemudian ada juga Nansarunai (Kalimantan Selatan), Dompo (Nusa Tenggara Barat), Langkasuka, Kelantan, Kedah, Selangor, Pulau Bintan, Tuma.
Penulis : Ruhan
Editor : Romli S.IP
Sumber Berita : Arsip Nasional Indonesia