JAKARTA, Teropongrakyat.co – Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Golkar, Galih Kartasasmita, menjadi sorotan publik usai pernyataannya dalam rapat bersama Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) viral di media sosial. Dalam video tersebut, Galih diduga mengusulkan agar pemerintah membuka kasino sebagai salah satu sumber Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) baru. Kamis, (15/5/2025).
Namun, Galih membantah tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengusulkan Indonesia membuka kasino. Dalam rapat itu, ia hanya meminta pemerintah untuk berpikir lebih kreatif dalam menggali potensi PNBP, tidak hanya mengandalkan sumber daya alam (SDA).
“Saya tidak pernah mengusulkan (membuka kasino). Yang saya sampaikan adalah pemerintah bersama kementerian dan lembaga harus berpikir di luar zona nyaman, out of the box,” ujar Galih, dikutip dari Suara.com, Rabu (14/5/2025).
Galih menyebut, dirinya hanya mencontohkan Uni Emirat Arab (UEA) sebagai negara yang mayoritas penduduknya Muslim, namun berani berpikir kreatif dengan membuka kawasan khusus untuk kasino sebagai salah satu sumber pendapatan baru.
“UEA yang kaya akan minyak dan gas saja mulai bergeser dari sektor SDA ke sektor jasa, termasuk pariwisata. Mereka bahkan membuka zona layanan khusus untuk kasino yang memiliki aturan ketat, seperti tidak melibatkan warga Muslim sebagai pekerja maupun pengunjung,” jelasnya.
Ia menambahkan, Indonesia memiliki potensi besar dari sektor pariwisata yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal. “PNBP kita selama ini terlalu bergantung pada SDA. Padahal kekayaan pariwisata kita bukan hanya Bali, ada banyak daerah lain yang bisa dieksplorasi,” ucap Galih.
Menurutnya, arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang ingin melonggarkan fiskal PNBP agar langsung digunakan untuk pembangunan sudah tepat. Ia hanya ingin mendorong pemerintah untuk berani mengambil langkah-langkah kreatif demi meningkatkan pendapatan negara.
Sebelumnya, dalam rapat Komisi XI DPR RI bersama Ditjen Anggaran pada 8 Mei 2025, Galih sempat menyampaikan, “Mungkin, mohon maaf nih, saya bukannya mau apa-apa, tapi UEA kemarin sudah mau jalanin kasino, Pak. Coba, negara Arab jalanin kasino, itu kan out of the box, lembaga dan kementeriannya out of the box.”
Galih menegaskan kembali bahwa pernyataannya tersebut hanya sebagai contoh berpikir kreatif, bukan ajakan untuk meniru secara langsung.