Galaherang, Desa di Kuningan Dengan Sejarah Mataram dan Pesona Alam yang Memikat

- Jurnalis

Kamis, 3 April 2025 - 20:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kuningan, Jawa Barat | Teropongrakyat.co – Seperti di kutip Kuningan News, Desa Galahaerang merupakan salah satu desa yang berada di wilayah hukum Kecamatan Maleber Kabupaten Kuningan, awalnya merupakan suatu daerah yang merupakan pembukaan lahan oleh para pejuang Mataram yang berekspansi ke wilayah tersebut (Galaherang). Kamis, 3 April 2025

Mereka mendirikan sebuah tempat pemukiman. Beberapa nama para pejuang yang dikenal bernama Syekh Jamaludin Malik.

Ia mempunyai dua orang putra bernama Mbah Buyut Arsanudin dan Mbah Buyut Arsanata. Kedua orang inilah yang menjadi sosok dalam kisah cikal bakal terbentuknya nama Galaherang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Konon katanya, pada waktu itu Mbah Buyut Arsanata menancapkan sebuah tongkat dengan cara berjalan, tongkat itu dimaksud untuk mencari sumber mata air yang sekarang disebut sungai Cigalaherang.

Desa Galaherang memiliki luas wilayah ±32 km², berada diketinggian 1000-1500 Mdpl dengan iklim tropis. Secara administratif terdiri dari 6 Rukun Warga dan 11 Rukun Tetangga yang dibagi dalam 6 Dusun.

Desa ini memiliki populasi jumlah penduduk 4.039 orang, dan jumlah kepala keluarga 1.211 orang.

Karena luas wilayah dan besarnya populasi penduduk, dalam sejarahnya desa ini pernah dimekarkan menjadi Desa Mekarsari yang terletak di sebelah Barat Desa Galaherang.

Desa Mekarsari menjadi jalur utama memasuki wilayah Desa Galaherang. Warga di Desa Galaherang ini mayoritas berprofesi petani, selebihnya berdagang dan pegawai pemerintah.

Desa Galaherang  memiliki destinasi wisata yang menawarkan keindahan panorama, dan keramah tamahan warga desanya seperti desa lainnya di Kabupaten Kuningan.

Tentunya masing-masing desa punya ciri khas dan keunikan tersendiri, baik panorama alam, kuliner, budaya, kesenian, dan sumber daya alam yang dimiliki sebagai kekayaan dan aset desa.

Tidak terkecuali di Desa Galaherang, Kecamatan Maleber yang dikenal memiliki keindahan panorama alam pedesaan yang eksotik, kuliner tradisional yang unik khas panganan kampung, dan sentra kerajinan dari bahan batu yang diambil dari gunung. Desa ini juga masih menjaga tradisi budaya wawar, kesenian rudat, dan pencak silat yang diwariskan dari para leluhur pendiri desa.

Kekayaan wisata desa dan kearifan lokal yang dimiliki, Desa Galaherang mampu menawarkan pengalaman baru bagi wisatawan yang berkunjung ke desa yang dikenal saat ini tengah menjadikan desanya sebagai sentra budidaya perikanan lele.

Baca Juga:  Polisi Tangkap Penjual Pecel Lele, Gegara Bobol Rumsong

Desa Galaherang berada di sebelah Timur Kota Kuningan. Butuh waktu 25 menit perjalanan dengan kendaraan roda dua untuk bisa sampai ke Desa Galaherang.

Desa ini bertetangga dengan Kecamatan Lebakwangi di sebelah Utara, dan Kecamatan Luragung di sebelah Timur. Sebelah Utara desa terdapat bentang panjang daerah aliran sungai (DAS) Cisanggarung, yang aliran airnya bermuara di Laut Cirebon

Galaherang, Desa di Kuningan Dengan Sejarah Mataram dan Pesona Alam yang Memikat - Teropongrakyat.co

Saat mengunjungi Desa Galaherang, kamu bisa mengunjungi beberapa destinasi wisata menarik. Banyak juga spot bagus untuk berswafoto dengan beda-beda tema lokasi destinasi. Berikut beberapa lokasi wisata yang bisa kamu jelajah :

Bukit Pasir Ipis

Wisatawan bisa menikmati panorama alam dari Bukit Pasir Ipis. Lokasi ini tepat berada di daerah perbukitan di bawah kaki gunung Kalaban, yang sekelilingnya kamu bisa melihat hijaunya gunung dan hutan, area perkebunan, hamparan persawahan dan aliran sungai Cisanggarung yang membentang panjang. Kamu juga bisa mendirikan tenda untuk berkemah.

Disaat memasuki musim membajak sawah, menanam padi, dan saat panen, pengunjung bisa ikut membantu aktivitas kerja petani turun ke sawah. Saat membantu petani, disini kamu bisa merasakan dan mendapat pengalaman baru menjadi petani. Di dekat Pasir Ipis tidak jauh dari makam Mbah Buyut Sanding Gunung sang pendiri dan kepala Desa Galaherang pertama, kamu juga bisa mengunjungi aliran sungai kecil yang sumber airnya langsung dari Gunung Kalaban.

Menurut Kepala Desa Galaherang, Tata Subrata ia menjelaskan, Pemdes tengah membangun pengembangan Bukit Pasir Ipis. Kedepan, Bukti Pasir Ipis dengan luas area ±30 hektar akan dijadikan wisata buah. Jenis buah yang akan ditanam antara lain mangga, duren dan alpukat.

Saat ini sudah ditanam pohon mangga. Selain wisata buah, Bukit Pasir Ipis akan dibangun sentra Peternakan Sapi khusus penggemukan. Tata menambahkan, pemdes sudah membangun akses jalan menuju lokasi Bukit Pasir Ipis.

Curug Goong

Setelah dari Bukit Pasir Ipis disebelah barat desa, kamu bisa melanjutkan perjalanan mengunjungi Curug Goong di sebelah kidul (Selatan) desa. Di lokasi ini kamu bisa sepuasnya bersuka ria main air sungai. Bisa merasakan sensasi di guyur dari curugan air setinggi ±10 meter. Curug Goong ini berada di aliran sungai yang sumber airnya langsung dari Gunung Kalaban.

Baca Juga:  Jalan Rusak Bak Kubangan Kerbau, Masyarakat Dan Pemuda Kertajaya Tuntut Perbaikan Jalan

Curug Goong sendiri berada di lembah gunung Kalaban, dengan pemandangan di sekelilingnya hijau hutan yang lebat, perkebunan, dan area persawahan. Di sini kamu bisa menghirup udara segar dan suasana yang sejuk, ditemani suara-suara indah dari kicauan burung di habitat hutan.

Adapun kuliner khas Galaherang yaitu :

1. Rujak Ulek Bi Kinoh

Desa Galaherang juga dikenal dengan makanan rujak ulek buatan Bi Kinoh. Lapak dagangnya berada di Blok Desa, Ibukota Desa Galaherang. Lebih dari 40 tahun Bi Kinoh membuka usaha rujak ulek, dibantu suaminya Mang Boja. Hampir dipastikan warga Desa Galaherang yang tinggal di rantau kangen dengan rujak ulek Bi Kinoh. Setiap momen lebaran lapak rujaknya akan diserbu pelanggan setianya.

Bahan rujak ulek terdiri dari beberapa jenis buah segar, seperti mangga, boled (ubi), pepaya, pisang keueus (pisang batu), timun, jambu air, dan beberapa jenis buah lainnya. Bahan bumbunya terdiri dari cabai, gula merah, asam jawa, garam, terasi dibakar, dan kecap. Rujak ulek disajikan di daun pisang. Akan jadi enak saat bumbu diracik dan di ulek oleh tangan terampil Bi Kinoh. Dijamin kamu akan mersakan sensasi beda makan rujak ulek Bi Kinoh.

2. Golono

Desa Galaherang juga punya banyak makanan khasnya, seperti kue pareredan, kue satu, tumpi, rengginang, papais monyong, adas, cuhcur dan lainnya. Pangan kampung yang paling populer di desa ini adalah Golono.

Memang unik nanamanya, Golono dibuat dari bahan ampas tahu. Lalu ampas tahu dibuat menjadi adonan dengan campuran beberapa jenis bumbu. Lalu di goreng dengan tepung terigu. Golono enak disajikan untuk dimakan saat panas dengan rasa pedas. Biasanya Golono jadi pendamping saat makan surabi, bisa juga dengan nasi.

 

Penulis : Maulida Ulpa (Mahasiswa Unisa Kuningan Prodi PSY)

Editor : Rocky

Sumber Berita: Kuningan news

Berita Terkait

Mushola Baru Jadi Simbol Persatuan Keluarga Besar Almarhum H. Somaatmaja di Lebaran 1446 H
Mushola Maulidina di Kuningan Resmi Dibuka, Perkuat Ukhuwah Islamiyah dan Sambut Idul Fitri
dr. Sheila Kembali Pimpin TP PKK, Posyandu, dan Dekranasda OKU Timur Periode 2025-2030
BLT DD Tahap I Desa Mulya Jaya Cair, Camat Semendawai Timur Pastikan Penyaluran Tepat Sasaran
Santunan Duka: Kebijakan Mantan Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu Berakhir pada Maret 2025
Diduga Abaikan Aturan, Beralih dari Badan Usaha Milik Daerah “BUMD” Ke Pihak Asosiasi
Ribuan Makam Dihancurkan, Petani Mekar Jaya Kehilangan 500 Hektar Lahan yang Diduga Dirampas PTPN IV Laras
Kantor Desa Sidoko Terlihat Gelap Gulita di Malam Kedua Ramadhan 1446H

Berita Terkait

Kamis, 3 April 2025 - 20:44 WIB

Galaherang, Desa di Kuningan Dengan Sejarah Mataram dan Pesona Alam yang Memikat

Kamis, 3 April 2025 - 09:24 WIB

Mushola Baru Jadi Simbol Persatuan Keluarga Besar Almarhum H. Somaatmaja di Lebaran 1446 H

Rabu, 2 April 2025 - 14:58 WIB

Mushola Maulidina di Kuningan Resmi Dibuka, Perkuat Ukhuwah Islamiyah dan Sambut Idul Fitri

Selasa, 11 Maret 2025 - 13:10 WIB

dr. Sheila Kembali Pimpin TP PKK, Posyandu, dan Dekranasda OKU Timur Periode 2025-2030

Selasa, 11 Maret 2025 - 12:28 WIB

BLT DD Tahap I Desa Mulya Jaya Cair, Camat Semendawai Timur Pastikan Penyaluran Tepat Sasaran

Berita Terbaru

Breaking News

Operasi Berantas Jaya 2025, Polsek Kemayoran Amankan Belasan Orang

Kamis, 15 Mei 2025 - 08:07 WIB