Bandung, TeropongRakyat.co – PKK Kota Bekasi bersama para Kader PKK tingkat kelurahan menghadiri puncak acara penghargaan tertinggi “Adhi Bhakti Utama” pada Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 Tingkat Provinsi Jawa Barat dengan tema HKG PKK tahun ini, “Bergerak Bersama PKK Mewujudkan Asta Cita Menuju Indonesia Emas”. Acara digelar di Sasana Budaya Ganesa ITB, Bandung, dan dihadiri lebih dari 3.500 kader PKK se-Jawa Barat serta para bupati dan wali kota se-Jawa Barat.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Plh. Wali Kota Bekasi Dr. Harris Bobihoe, Wakil Ketua TP PKK Kota Bekasi Wuri Handayani, jajaran pengurus PKK Kota Bekasi, serta 56 Ketua Kader PKK tingkat Kelurahan Kota Bekasi.
Puncak peringatan HKG PKK ke-53 tahun ini turut dirangkaikan dengan pelantikan Ketua Sekolah Perempuan, Ketua Forikan, Bunda FAD, Bunda PAUD, Bunda Genre, serta Bunda Literasi se-Jawa Barat, yang menjadi bagian dari penguatan peran perempuan dan kader PKK dalam pembangunan masyarakat.
Wakil Ketua TP PKK Kota Bekasi, Wuri Handayani, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan HKG PKK ke-53 yang berlangsung meriah dan penuh semangat kebersamaan.
“Kegiatan HKG hari ini menunjukkan betapa solid dan aktifnya para kader PKK di seluruh Jawa Barat. Antusiasme ribuan kader yang hadir menegaskan bahwa gerakan PKK tetap menjadi kekuatan besar dalam mendorong perubahan di masyarakat. Kami dari PKK Kota Bekasi tentu semakin terpacu untuk berinovasi, berkolaborasi, dan menghadirkan program yang benar-benar berdampak bagi keluarga dan masyarakat.”
Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Jawa Barat Siska menegaskan bahwa peringatan HKG PKK merupakan momentum untuk merefleksikan diri, meningkatkan semangat, dan memperkuat komitmen dalam menjalankan program pokok PKK secara berkesinambungan. menjadi landasan untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia, sains dan teknologi, kesetaraan gender, serta peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Ia menyampaikan bahwa tema HKG tahun ini, “Bergerak Bersama PKK Mewujudkan Asta Cita Menuju Indonesia Emas”, menjadi pengingat untuk terus memperkuat kualitas sumber daya manusia, sains dan teknologi, kesetaraan gender, serta peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
“Kita harus memperlihatkan leadership dengan berkolaborasi bersama seluruh stakeholder dan membuat kegiatan yang benar-benar berdampak bagi masyarakat. Selain itu, penguatan digitalisasi harus terus kita dorong untuk mempermudah kerja-kerja PKK di berbagai tingkatan,” ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memaksimalkan peran PKK dan aparatur desa dalam penanganan masalah kesehatan masyarakat, terutama stunting, meskipun angka kasusnya menunjukkan penurunan.
Ia menekankan bahwa desa memiliki tanggung jawab penting dalam menyelesaikan persoalan kesehatan, seperti stunting, lepra, dan tuberkulosis.
“Tugas desa adalah menyelesaikan problem kesehatan warga. Kita akan menghitung biaya penanganan setahun penuh—stunting berapa, lepra berapa, TBC berapa dan semuanya akan dibiayai sampai tuntas. Nantinya para kader PKK akan menjadi pemandu pelaksanaannya,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi kembali mengingatkan bahwa esensi keberadaan PKK adalah untuk membebaskan masyarakat dari berbagai problematika sosial dan kesehatan, sehingga PKK harus terus hadir sebagai solusi dan penggerak perubahan.
Penulis : M Rzky Akbr



























































