Ricuh di Forum “Wartawan Bukan Preman”: Ketua PWI Batam Dikeroyok

- Jurnalis

Senin, 16 Juni 2025 - 02:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Batam, Kepulauan Riauteropongrakyat.co, Sebuah forum bertajuk “Klarifikasi Pers” yang digelar di Ballroom Lavender, Swiss-Belhotel Harbour Bay, Batam pada Sabtu (14/6/2025), berujung ricuh dan mengakibatkan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Batam, M. Khafi Ashary, menjadi korban pengeroyokan.

Forum yang awalnya dimaksudkan sebagai diskusi untuk membedah narasi “Wartawan Bukan Preman” justru berubah menjadi arena kekerasan.

Insiden bermula ketika Khafi menekankan pentingnya sertifikasi wartawan sesuai Peraturan Dewan Pers Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Kompetensi Wartawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia tegas menyatakan bahwa  praktik jurnalistik tanpa sertifikasi berpotensi mengarah pada premanisme berkedok wartawan.  Pernyataan ini langsung memicu reaksi keras dari sejumlah peserta forum.

Suasana yang awalnya tegang kemudian berubah menjadi keributan fisik.  Video yang beredar di media sosial memperlihatkan Khafi dipukuli oleh peserta forum saat berusaha dievakuasi oleh petugas Intelkam Polsek Batu Ampar.

Anggota PWI Batam lainnya, Faisal, juga menjadi korban dan mengalami cedera kaki saat berupaya membantu penyelamatan Khafi.

Baca Juga:  Ciptakan Kondusifitas di Bulan Ramadhan Babinsa Koramil 02/SB Laksanakan Patroli Keamanan Menggunakan Mobil Maung

PWI Batam Tegas Tak Akan Mundur

Menanggapi insiden tersebut, Khafi menyatakan PWI Batam tidak akan gentar menghadapi premanisme yang merusak citra profesi wartawan.  Ia mengecam keras tindakan kekerasan dan intimidasi yang terjadi dalam forum yang seharusnya menjadi ruang diskusi intelektual.

“Ini bukan diskusi, ini premanisme!” tegas Khafi.

Khafi juga menjelaskan bahwa keberadaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) merupakan legalitas yang sah dan diatur oleh Dewan Pers.  Namun, upaya penjelasannya di forum tersebut justru ditolak mentah-mentah oleh para peserta yang diduga bukan wartawan bersertifikasi.  Kekecewaan ini membuatnya memutuskan untuk meninggalkan forum tersebut.

Kaitan dengan Premanisme di Sektor Pendidikan

Khafi mengaitkan insiden ini dengan praktik premanisme yang kerap dialami pihak sekolah, khususnya selama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).  Ia mengungkapkan banyak keluhan dari guru-guru terkait tekanan dan intimidasi dari oknum yang mengaku wartawan.

Insiden di Swiss-Belhotel Harbour Bay, menurutnya, menjadi bukti nyata ancaman premanisme berkedok jurnalistik tersebut.

Sebelumnya, pada Mei 2025, sejumlah kepala sekolah di Provinsi Kepri telah mengadu ke PWI Batam mengenai praktik intimidasi dan pemerasan oleh oknum wartawan.

Baca Juga:  PEWARNA  Indonesia PC Jakarta Selatan Kini Sudah Lengkapi  Kepengurusan

PWI Batam saat itu menegaskan bahwa kritik mereka tidak ditujukan kepada wartawan profesional, melainkan kepada pihak-pihak yang mencoreng profesi dengan tindakan premanisme.

Tindak Lanjut dan Harapan

Insiden ini telah dilaporkan kepada pihak berwajib.  Polsek Batu Ampar saat ini tengah melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku pengeroyokan dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku.

PWI Batam berharap agar kejadian ini menjadi momentum untuk membersihkan profesi wartawan dari oknum-oknum yang menyalahgunakan profesi untuk melakukan tindakan premanisme dan meminta perlindungan hukum atas tindakan kekerasan yang menimpa Ketua PWI Batam dan anggotanya.

Kejadian ini juga menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan besar tentang pengawasan dan penegakan etika profesi jurnalistik di Batam.

PWI Batam berharap agar kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme dan etika dalam menjalankan profesi wartawan.

Berita Terkait

Polres Pelabuhan Tanjung Priok Bongkar Sindikat Pemalsu Materai, Kerugian Negara Capai Rp1,17 Miliar
Pembunuhan Berdarah di Muara Angke: Tersangka Residivis Ditangkap dalam Waktu Kurang dari 24 Jam
Ditanya Soal CSR, Manajamen BMart Ngaku Tidak Tahu
Mahasiswa Desak Kapolri Copot Kapolda Maluku, Tuntut Hentikan Tambang Ilegal di Gunung Botak
Polres Kepulauan Seribu Gelar Baksos HUT Bhayangkara ke-79, Salurkan Bantuan untuk Warga Pulau
Terkait Ajakan Tata Kelola Bersama 4 Pulau Sengketa, Gubernur Aceh Muzakir Manaf Tolak Ajakan Bobby?
Polri Gandeng Dukcapil Usut Keluarga Anak MK Usai Ditelantarkan Ayahnya
Anggota TNI Tak Malu Nyambi Menjadi  Pemulung Demi Mencukupi Kebutuhan 

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 17:55 WIB

Polres Pelabuhan Tanjung Priok Bongkar Sindikat Pemalsu Materai, Kerugian Negara Capai Rp1,17 Miliar

Selasa, 17 Juni 2025 - 17:39 WIB

Pembunuhan Berdarah di Muara Angke: Tersangka Residivis Ditangkap dalam Waktu Kurang dari 24 Jam

Senin, 16 Juni 2025 - 19:17 WIB

Mahasiswa Desak Kapolri Copot Kapolda Maluku, Tuntut Hentikan Tambang Ilegal di Gunung Botak

Senin, 16 Juni 2025 - 13:46 WIB

Polres Kepulauan Seribu Gelar Baksos HUT Bhayangkara ke-79, Salurkan Bantuan untuk Warga Pulau

Senin, 16 Juni 2025 - 12:43 WIB

Terkait Ajakan Tata Kelola Bersama 4 Pulau Sengketa, Gubernur Aceh Muzakir Manaf Tolak Ajakan Bobby?

Berita Terbaru