Isu Poligami dan Narkoba Bisa Rontokan Elektabilitas Kandidat di Pilkada Subang

- Jurnalis

Kamis, 26 September 2024 - 13:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Subang, teropongrakyat.co – Hati-hati buat para kandidat yang ingin bertarung pada pemilihan kepala daerah di Kabupaten Subang. Ada dua isu negatif yang potensial merontokan elektabilitas kandidat. Yaitu, isu poligami dan Narkoba.

Hal itu disampaikan Direktur Riset Indonesian Presidential Studies (IPS), Arman Salam kepada pers di Subang, Jumat (20/9), terkait dengan mulai ramainya sejumlah isu negatif yang dialamatkan kepada para calon bupati di Subang.

“Jangan anggap sepele dua isu tersebut, karena sangat potensial menggerus bahkan merontokkan elektabilitas. Dan bagi kandidat yang merasa terlibat dalam dua kasus itu harus siap-siap menerima akibatnya,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Arman, dari data survei yang pernah dilakukannya selama ini, hampir di seluruh wilayah, mayoritas publik mengaku tak ingin dipimpin oleh bupati, walikota atau gubernur yang poligami dan terlibat Narkoba.

Namun, diakaui Arman, di sejumlah daerah ada juga calon bupati poligami yang tetap terpilih sebagai pemenang. Termasuk, yang terlibat kasus korupsi. Bahkan ada yang sudah dua bulan ditahan KPK masih terpilih.

Dijelaskan Arman, hal itu wajar terjadi, karena dalam teori isu negatif atau negative campaign, adalah seberapa orang tahu dan seberapa orang percaya.
Arman mencontohkan, bisa saja seorang calon bupati itu beristri dua atau bahkan lebih, tapi masih dipilih, hal itu karena mayoritas publik tidak tahu. Atau tahu tapi tidak percaya.

Baca Juga:  Siap Tempur ke Papua, Kapal Perang TNI Angkut Pasukan Elite Para Raider Kostrad

“Dari beberapa survei yang pernah dilakukan IPS, memang rata-rata publik yang tahu isu negatif para calon itu tak pernah lebih dari 10%. Kebanyakan hanya 5% saja. Sehingga, wajar jika isu tersebut tidak berpengaruh kepada elektoral kandidat,” jelasnya.

Ditanya soal isu negatif 3 calon bupati di Subang, Arman mengaku tidak tahu. Tapi, jika ada kandidat yang merasa terlibat dua isu tersebut, baik poligami maupun narkoba, harus siap-siap rontok jika diketahui oleh mayoritas publik di Subang.

“Jujur, saya sendiri tidak tahu, siapa calon bupati di Subang yang terlibat poligami dan narkoba. Saya hanya ingin mengingatkan berdasarkan data, bahwa dua isu itu jangan dianggap sepele, jika sampai mayoritas publik tahu,” ungkapnya.

Arman mencontohkan kasus pada Pilpres 2024 lalu, dimana salah satu kandidatnya, yaitu Ganjar Pranowo ramai diberitakan di aneka sosmed suka menonton video porno.

Baca Juga:  Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta, Bp. Drs. Arifin, M.AP Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijah 1445 H - 2024 M

Pada saat awal-awal, kata Arman, tak banyak orang tahu pengakuan Ganjar dalam salah satu Podcast Dedi Corbuzer itu. Tapi, semakin lama, mayoritas publik semakin tahu bahwa Ganjar suka menonton video porno, akhirnya elektabilitasnya merosot.

Padahal, lanjut Arman, itu urusan pribadi kandidat yang, sebut saja, tidak merugikan langsung banyak orang. Sama seperti itu poligami yang dalam agama Islam sebenarnya tak dilarang, tapi mayoritas pemilih tak ingin pemimpinnya poligami.

“Ini sedikit contoh aja, yang dibolehkan saja dalam agama seperti poligami ditolak mayoritas pemilih, apalagi yang jelas-jelas dilarang agama seperti Narkoba,” tegasnya.

Untuk itulah, Arman menyarankan, dalam rangka kepentingan transparansi berdemokrasi, para kandidat yang berkontestasi pada Pilbub Subang untuk memilih bersikap jujur.

“Mungkin, jujur dari awal lebih baik, ketimbang akhirnya ketahuan di ujung. Misalnya, kalau benar poligami, sampaikan saja kepada publik. Mungkin dengan begitu rakyat malah simpatik, ketimbang ditutup-tutupi yang akhirnya rakyat tahu bahwa kandidat itu tidak jujur,” tandasnya.

(ShanShan)

Berita Terkait

Kapten Arm Agung Hendriawan Yonarmed 1 Kostrad Raih Predikat Terbaik Diklapa II Kecabangan Armed Ta. 2024
Selain Kasus Judi Online, Budi Arie Juga di Periksa Polda Metro Terkait  Dugaan Korupsi 
Tokoh Pemuda Bekasi Arif Kusnandar Berikan Klarifikasi Terkait Penghancuran Toko Miras di Bekasi
PT BIJB Gandeng PT LNU Lakukan Kerjasama Strategis untuk Mengembangkan Kertajati sebagai Kota Megapolitan
DPD AKPERSI Sumatera Utara Terdaftar di Kesbangpol
Harun Masiku Buronan KPK, Tak Berstatus Cegah Tangkal Keluar Negeri, Kok Bisa?
Siang Ini Presiden Lantik Pimpinan dan Dewas KPK Terpilih
Dalam Rangka  Meyambut Natal, Satgas Yonif 323 Buaya Putih Bersama Warga Bersihkan Gereja

Berita Terkait

Jumat, 20 Desember 2024 - 20:19 WIB

Kapten Arm Agung Hendriawan Yonarmed 1 Kostrad Raih Predikat Terbaik Diklapa II Kecabangan Armed Ta. 2024

Jumat, 20 Desember 2024 - 19:45 WIB

Selain Kasus Judi Online, Budi Arie Juga di Periksa Polda Metro Terkait  Dugaan Korupsi 

Kamis, 19 Desember 2024 - 17:32 WIB

Tokoh Pemuda Bekasi Arif Kusnandar Berikan Klarifikasi Terkait Penghancuran Toko Miras di Bekasi

Rabu, 18 Desember 2024 - 20:09 WIB

PT BIJB Gandeng PT LNU Lakukan Kerjasama Strategis untuk Mengembangkan Kertajati sebagai Kota Megapolitan

Selasa, 17 Desember 2024 - 23:56 WIB

DPD AKPERSI Sumatera Utara Terdaftar di Kesbangpol

Berita Terbaru