Harga Emas Diprediksi Bullish, Konflik Rusia-Ukraina Jadi Pemicunya

- Jurnalis

Jumat, 22 November 2024 - 10:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas (XAU/USD) melanjutkan tren positifnya pada Kamis (22/11), mencatatkan kenaikan intraday dan mencapai level tertinggi dalam satu setengah minggu terakhir di area $2.664-2.665. Pergerakan ini dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik terkait konflik Rusia-Ukraina, yang mendorong minat terhadap aset safe haven seperti emas. Selain itu, pelemahan moderat Dolar AS (USD) turut memberikan dukungan tambahan bagi logam mulia ini.

Menurut analisis Dupoin Indonesia, Andy Nugraha, pergerakan emas hari ini berada dalam pola tren bullish yang kuat, didukung oleh sinyal teknis dari indikator Moving Average. Prediksi harga emas XAU/USD berpotensi menembus level $2.690 jika momentum kenaikan tetap terjaga. Namun, jika terjadi pembalikan tren (reversal), target koreksi berada di sekitar $2.648 sebagai level support terdekat.

Momentum kenaikan emas juga diperkuat oleh sentimen pasar yang tetap positif selama empat hari berturut-turut. Harga emas mencapai level tertinggi mingguan di kisaran $2.670 pada Jumat (22/11), ditengah ekspektasi kebijakan ekspansif yang diusung Presiden terpilih AS Donald Trump. Kebijakan tersebut diprediksi dapat memicu inflasi lebih tinggi, yang pada akhirnya membatasi ruang bagi Federal Reserve (The Fed) untuk terus menurunkan suku bunga secara agresif.

Namun, perlu dicatat bahwa beberapa faktor lain turut mempengaruhi pergerakan emas. Kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS, yang didorong oleh ekspektasi inflasi, memberikan tekanan pada logam mulia. Hal ini membuat para pelaku pasar lebih berhati-hati dalam mengambil posisi bullish yang agresif. Selain itu, data ekonomi makro AS dan pernyataan pejabat The Fed akan menjadi fokus utama, karena dapat memberikan arah baru bagi harga emas.

Ketegangan geopolitik yang semakin meningkat juga memberikan angin segar bagi emas. Langkah Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menurunkan ambang batas serangan nuklir menjadi salah satu pemicu utama yang menopang harga emas selama beberapa hari terakhir. Kondisi ini memperkuat daya tarik emas sebagai instrumen lindung nilai terhadap ketidakpastian global.

Sementara itu, komentar dari sejumlah pejabat The Fed menunjukkan adanya keraguan terhadap pelonggaran kebijakan lebih lanjut. Lisa Cook, anggota Dewan Gubernur The Fed, menyatakan bahwa perlambatan inflasi dapat memaksa bank sentral untuk menghentikan sementara siklus pemangkasan suku bunga. Senada dengan itu, Gubernur The Fed Michelle Bowman menyebutkan bahwa inflasi tampaknya mulai melambat, sehingga pendekatan yang lebih hati-hati diperlukan. Namun, Presiden The Fed Boston Susan Collins menilai masih ada ruang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut, meskipun langkah tersebut harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari dampak negatif pada perekonomian.

Baca Juga:  BINUS International’s Miss Cambodia Steps Into 2024 Miss International Spotlight

Menurut FedWatch Tool dari CME Group, pasar saat ini memproyeksikan peluang lebih dari 50% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter di bulan Desember. Ekspektasi ini memberikan tekanan tambahan pada Dolar AS, yang secara tidak langsung mendukung penguatan emas.

Secara keseluruhan, kombinasi ketegangan geopolitik, pelemahan Dolar AS, dan ekspektasi inflasi yang meningkat menjadi pendorong utama bullish pada harga emas. Namun, investor tetap disarankan untuk waspada terhadap data makroekonomi AS yang akan dirilis dalam waktu dekat, karena dapat menunjukan arah baru bagi pergerakan emas.

Berita Terkait

Lykkens Social Club, Salah Satu Pionir One Stop Solution Tempat Hangout di Bekasi Bagi Para Penggila Lifestyle!
Ride Chain Resmi Jalin Kerjasama dengan TikStar dan SMI untuk Merevolusi E-Commerce Lintas Negara dengan Teknologi Blockchain
Serapan Gabah BULOG Tembus 300.000 Ton Setara Beras, Siap Hadapi Panen Raya 2025
Dukung Ketersediaan Pasokan Gas, PTP Nonpetikemas Cabang Jambi Tingkatkan Layanan Operasi melalui Pipanisas
Dukung Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2025, Jalan Tol Cibitung – Cilincing (JTCC) Diskon Hingga 46 Persen
Rayakan Ramadan dengan Sensasi Korean BBQ di Gahyo, Ada Bonus Hingga Amplop THR
HUAWEI Mate X6: Smartphone Lipat Premium yang Mengubah Standar, Hadir dengan Fitur Revolusioner
Toko AJ Adhuel Julia Water: Usaha Gas dan Aqua Kemasan Anak Muda yang Sukses di Pagedangan, Tangerang

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 02:57 WIB

Ride Chain Resmi Jalin Kerjasama dengan TikStar dan SMI untuk Merevolusi E-Commerce Lintas Negara dengan Teknologi Blockchain

Minggu, 16 Maret 2025 - 03:14 WIB

Serapan Gabah BULOG Tembus 300.000 Ton Setara Beras, Siap Hadapi Panen Raya 2025

Kamis, 13 Maret 2025 - 11:32 WIB

Dukung Ketersediaan Pasokan Gas, PTP Nonpetikemas Cabang Jambi Tingkatkan Layanan Operasi melalui Pipanisas

Kamis, 13 Maret 2025 - 11:14 WIB

Dukung Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2025, Jalan Tol Cibitung – Cilincing (JTCC) Diskon Hingga 46 Persen

Rabu, 12 Maret 2025 - 17:48 WIB

Rayakan Ramadan dengan Sensasi Korean BBQ di Gahyo, Ada Bonus Hingga Amplop THR

Berita Terbaru

Breaking News

Konvoi Liar di Jakpus Dibubarkan! Polisi Sikat, 4 Remaja Diciduk

Minggu, 23 Mar 2025 - 21:52 WIB