Tokocrypto Tingkatkan Edukasi, Investor Kripto di Indonesia Cenderung Pilih Aset Berisiko Tinggi

- Jurnalis

Kamis, 14 November 2024 - 09:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 14 November 2024 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan edukasi keuangan terkait aset kripto. Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, menyatakan bahwa upaya ini bertujuan agar masyarakat memahami manfaat dan risiko dari investasi di aset kripto.

“Kita ingin sosialisasi dan edukasinya sampai ke seluruh masyarakat bahwa instrumen ini, kalau untuk investasi, masih tergolong instrumen dengan tingkat spekulasi dan risiko yang cukup tinggi,” ujar Hasan saat peluncuran Bulan Fintech Nasional (BFN) dan The 6th Indonesia Fintech Summit and Expo (IFSE) 2024.

Laporan terbaru dari CoinGecko menempatkan Indonesia di posisi kelima sebagai negara dengan jumlah investor ‘crypto degen’ terbanyak, dengan 3,96% dari total transaksi spekulatif global. Istilah crypto degen, atau singkatan dari degenerate, merujuk pada investor yang sering berinvestasi dalam aset kripto berkapitalisasi kecil dengan risiko tinggi dan bersifat spekulatif. Di peringkat pertama, Amerika Serikat mendominasi dengan 16,83% dari total transaksi spekulatif global, disusul Inggris (6,16%), Filipina (5,07%), dan Prancis (4,40%).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menunjukkan bahwa beberapa aset kripto favorit di Indonesia, seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan Pepe (PEPE), mencerminkan minat investor terhadap aset yang fluktuatif dan berisiko tinggi, terutama PEPE yang dikenal sebagai salah satu aset berisiko.

Baca Juga:  Port Academy Sukses Gelar Diklat Loading Master Bersertifikasi BNSP di Jakarta

Tren Kripto Berisiko Tinggi

VP Marketing & PR Tokocrypto, Rieka Handayani, menyampaikan pandangannya mengenai tingginya jumlah crypto degen di Indonesia. “Tren ini menunjukkan bahwa banyak investor di Indonesia yang memiliki minat besar terhadap aset kripto berisiko tinggi,” katanyai. Menurutnya, daya tarik terhadap aset-aset ini didorong oleh potensi keuntungan besar dalam waktu singkat, namun hal ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait rendahnya pemahaman tentang risiko yang melekat pada investasi tersebut.

“Di Tokocrypto, kami berupaya tidak hanya menyediakan akses terhadap berbagai aset kripto, tetapi juga mengedukasi pengguna tentang cara berinvestasi secara bertanggung jawab. Kami menekankan pentingnya diversifikasi dan manajemen risiko dalam setiap strategi investasi,” tambahnya.

VP Marketing & PR Tokocrypto, Rieka Handayani. Sumber: Tokocrypto.

Rieka juga menjelaskan bahwa salah satu cara Tokocrypto mendorong edukasi adalah melalui program-program yang memperkenalkan konsep risiko dan imbal hasil kepada investor pemula. “Kami ingin investor memahami bahwa meskipun potensi imbal hasil bisa besar, risikonya juga tinggi, terutama pada aset-aset spekulatif. Melalui program seperti Tokocrypto Lite dan fitur-fitur edukasi di platform kami, kami berharap bisa memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan terinformasi,” jelas Rieka.

Baca Juga:  CRESCENDO ANNOUNCES SECOND PERFORMANCE OF THE NUTCRACKER IN JAKARTA DUE TO UNPRECEDENTED DEMAND

Kuatkan Kolaborasi Edukasi

Meskipun tren investasi spekulatif ini masih kuat, Hasan Fawzi dari OJK juga menekankan pentingnya pengawasan regulasi untuk menciptakan ekosistem kripto yang lebih aman di Indonesia. Ia menambahkan, “Kami berharap pelaku industri kripto dapat bersinergi dengan kami dalam menyampaikan informasi yang akurat kepada masyarakat dan membantu mengurangi tren investasi spekulatif yang berlebihan.”

Peningkatan literasi keuangan ini diharapkan dapat menekan angka investasi berisiko tinggi dan memperkenalkan masyarakat pada berbagai opsi investasi yang lebih berimbang. Di masa depan, OJK dan pelaku industri kripto seperti Tokocrypto akan terus bekerja sama untuk membangun ekosistem yang lebih transparan, aman, dan sesuai dengan kebutuhan investor yang semakin cerdas.

Tokocrypto telah mengambil langkah konkret dalam memberikan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai program, termasuk Tokocrypto Academy. Sepanjang 2024, program ini telah mencapai lebih dari 40.000 peserta di 30 kota, 15 universitas, dan 30 komunitas besar di Indonesia.

Berita Terkait

Negara Cuma Keruk Pendapatan Lewat Pajak, Aktivis 98: Dikemanakan Hasil Freeport yang Sahamnya 51 Persen, Nikel, Timah, Dan Lainya?
Meta AI: Kunci Baru Raih Cuan di Era Digital?
Pembeli Online di Indonesia Gemar Pakai Chatbot AI untuk Belanja, Ini Cara Untung Pakai AI untuk Belanja Natal dan Tahun Baru di Lazada!
PT BIJB Gandeng PT LNU Lakukan Kerjasama Strategis untuk Mengembangkan Kertajati sebagai Kota Megapolitan
Bisnis Thrifting Semakin Menjamur, Anak Muda Ini Raup Cuan Hingga Ratusan Juta
Alfamart Tutup 400-an Gerai di Tahun Ini, Karena Merugi
Kadin Kota Bekasi Beri Peringatan Gedung-Gedung Harus Punya SLF
Jalin Kerja Sama Dengan Perusahaan Arab, VinFast Bakal Bangun 100.000 SPKLU di Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 26 Desember 2024 - 09:06 WIB

Negara Cuma Keruk Pendapatan Lewat Pajak, Aktivis 98: Dikemanakan Hasil Freeport yang Sahamnya 51 Persen, Nikel, Timah, Dan Lainya?

Rabu, 25 Desember 2024 - 15:44 WIB

Meta AI: Kunci Baru Raih Cuan di Era Digital?

Senin, 23 Desember 2024 - 16:58 WIB

Pembeli Online di Indonesia Gemar Pakai Chatbot AI untuk Belanja, Ini Cara Untung Pakai AI untuk Belanja Natal dan Tahun Baru di Lazada!

Rabu, 18 Desember 2024 - 20:09 WIB

PT BIJB Gandeng PT LNU Lakukan Kerjasama Strategis untuk Mengembangkan Kertajati sebagai Kota Megapolitan

Rabu, 18 Desember 2024 - 15:37 WIB

Bisnis Thrifting Semakin Menjamur, Anak Muda Ini Raup Cuan Hingga Ratusan Juta

Berita Terbaru

TNI – Polri

Warga Balamai Sambut Gembira Bantuan Habema

Kamis, 26 Des 2024 - 17:10 WIB

Breaking News

Sejumlah Oknum Pemborong Diduga Manfaatkan Nama Besar Ketum PWDPI

Rabu, 25 Des 2024 - 19:22 WIB