SURAKARTA, teropongrakyat.co — Kabar duka datang dari Keraton Surakarta. Raja Keraton Surakarta, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, wafat pada Minggu (2/11/2025) pagi di usia 77 tahun setelah menjalani perawatan medis sejak 20 September lalu.
Kabar berpulangnya Sri Susuhunan Pakubuwono XIII menorehkan duka mendalam bagi keluarga besar Keraton Kasunanan Surakarta serta masyarakat adat dan budaya Jawa.
Almarhum yang memiliki nama lahir Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi, dilahirkan di Kota Solo pada 28 Juni 1948. Sejak kecil, ia tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan nilai-nilai tradisi, spiritualitas, dan tata krama Jawa yang diwariskan secara turun-temurun di lingkungan keraton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai putra sulung Paku Buwono XII, beliau sejak dini telah diperkenalkan dengan tanggung jawab besar menjaga warisan leluhur, serta memelihara kelestarian budaya dan adat istiadat Keraton Surakarta.
Selama masa kepemimpinannya, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII dikenal sebagai sosok yang tegas namun penuh kebijaksanaan. Ia berperan penting dalam menguatkan kembali posisi Keraton Surakarta sebagai pusat budaya Jawa dan penjaga nilai-nilai luhur bangsa.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Keraton Surakarta tengah menyiapkan prosesi pemakaman sesuai dengan adat dan tradisi keraton. Sejumlah tokoh adat, pejabat pemerintah, serta masyarakat luas diharapkan hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang raja.
Kepergian Sri Susuhunan Pakubuwono XIII meninggalkan warisan besar dalam dunia kebudayaan Jawa — sebuah pengabdian yang tak hanya dikenang di lingkungan keraton, tetapi juga di hati masyarakat Indonesia.
Penulis : Naim


























































