Jakarta Utara, teropongrakyat.co – 1 Juni 2025 – Bayang-bayang kekecewaan menyelimuti warga Pademangan Barat, Jakarta Utara, menyusul pencurian kabel PLN yang kembali terjadi di proyek pembangunan jalan tol baru (PSN) di Jalan RE Martadinata, RW 011, 012, dan 013.
Meskipun 18 pencuri telah berhasil ditangkap oleh Polsek Pademangan, misteri ini justru semakin dalam karena penadahnya hingga kini belum tertangkap, Minggu 1/6
Kejadian ini memicu pertanyaan serius tentang kinerja Polsek Pademangan dan efektivitas pengawasan keamanan di lokasi proyek tersebut.
Pencurian kabel PLN memang bukan hal baru di Jakarta Utara. Biasanya, polisi bertindak cepat setelah menerima laporan.
Namun, lambannya penangkapan penadah dalam kasus ini telah menimbulkan kecurigaan dan kekecewaan di kalangan masyarakat.
Seorang warga, yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekesalannya:
“Apakah para pihak yang diduga terlibat sudah dipanggil untuk dimintai keterangan? Termasuk pelaku penadah, harus segera ditangkap!”
Warga tersebut juga mempertanyakan langkah-langkah investigasi yang dilakukan Polsek Pademangan.
“Apakah Polsek Pademangan sudah menyelidiki siapa saja yang terlibat dan siapa penadahnya?” tanyanya.
Ketidakjelasan ini memperkuat dugaan adanya kelalaian, bahkan kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam jaringan pencurian kabel tersebut.
Kekecewaan warga semakin mendalam mengingat lokasi kejadian berada di sekitar proyek PSN yang seharusnya diawasi ketat.
Mereka mendesak Polsek Pademangan untuk segera memanggil pihak-pihak yang terlibat dalam proyek tersebut, termasuk pihak PLN, CMNP, PT. Wika, mantan RW setempat, dan para petugas keamanan.
“Mereka dinilai lalai dalam menjalankan tugasnya,” tegas warga tersebut.
Menanggapi isu yang beredar mengenai dugaan keterlibatan oknum PLN, pihak konsultan CMNP menyatakan, “akan mengadakan rapat besar pada hari Senin dengan petinggi PLN dan tim kuasa hukum mereka.”
Sementara itu, pihak Polsek Pademangan, saat dikonfirmasi, hanya menyatakan, “Baru lepas piket, besok balik lagi. Datang ya.” Jawaban singkat ini semakin menambah ketidakpuasan warga.
Situasi semakin rumit dengan beredarnya informasi bahwa kepala keamanan proyek PSN merupakan oknum dari Propam Mabes Polri.
Pertanyaan Besar-pun Muncul:
bagaimana pencurian kabel bisa terjadi di lokasi yang dijaga oleh oknum Propam?
Kejadian ini menimbulkan spekulasi dan keraguan terhadap efektivitas pengawasan keamanan di proyek tersebut.
Kejadian ini bukan sekadar pencurian kabel biasa. Ini adalah cerminan dari sistem keamanan dan penegakan hukum yang perlu dievaluasi secara serius.
Ketidakjelasan informasi dan lambannya penindakan hukum hanya akan semakin memperkuat ketidakpercayaan masyarakat.
Transparansi dan tindakan tegas dari pihak berwajib sangat dibutuhkan untuk mengungkap misteri di balik pencurian kabel ini dan memberikan rasa aman bagi warga Pademangan Barat.