Wartawan Wajib Menggali Informasi yang Valid, Bukan Sekadar Cepat Tayang

- Jurnalis

Minggu, 6 Juli 2025 - 22:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Teropongrakyat.co – Dalam dunia jurnalistik yang bergerak cepat, tuntutan untuk menjadi yang pertama sering kali membuat sebagian wartawan tergoda untuk melewati proses verifikasi informasi. Padahal, kecepatan tanpa validitas hanya akan melahirkan kesalahan, bahkan potensi fitnah. Minggu,(6/7/2025).

Jurnalis sejati tahu, tugas utamanya bukan sekadar memberitakan apa yang terlihat, tapi menggali apa yang sebenarnya terjadi. Bukan sekadar menulis apa yang viral, tapi menyampaikan apa yang benar.

 

ADVERTISEMENT

Wartawan Wajib Menggali Informasi yang Valid, Bukan Sekadar Cepat Tayang - Teropong Rakyat

SCROLL TO RESUME CONTENT

Validasi Itu Wajib, Bukan Opsional

 

Kode Etik Jurnalistik Pasal 3 dengan jelas menyebutkan bahwa wartawan wajib selalu menguji informasi, tidak boleh mencampuradukkan fakta dan opini yang menghakimi. Artinya, setiap informasi yang diterima harus diverifikasi secara serius — dari sumber, data, konteks, hingga dampak pemberitaannya.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Kelurahan Kebon Kosong Melaksanakan Kegiatan Sambang Dan Patroli Dialogis

Menulis tanpa validasi adalah bentuk kelalaian profesional. Lebih parah lagi jika wartawan merasa cukup hanya dengan “konfirmasi seadanya” lalu menganggap berita sudah berimbang. Padahal, konfirmasi sepihak tanpa uji silang tetap bisa melahirkan framing yang keliru.

 

Etika Bukan Penghalang, Tapi Penjaga Martabat

 

Sebagian jurnalis berdalih bahwa waktu sempit, redaksi mendesak, atau narasumber sulit ditemui. Tapi alasan-alasan itu tidak seharusnya jadi pembenar untuk memproduksi berita yang tidak valid. Justru di situ letak integritas wartawan diuji — apakah ia memilih benar, atau memilih cepat.

Etika jurnalistik bukan penghambat kerja, tapi justru benteng terakhir agar profesi ini tetap dipercaya publik. Satu berita salah bisa menghancurkan reputasi seseorang. Satu tuduhan tanpa dasar bisa jadi pembunuhan karakter.

Baca Juga:  Pangkostrad Letjen TNI Mohammad Fadjar Laksanakan Olahraga Lari Bersama Prajurit di Monas 

 

Jurnalis Bukan Mikrofon, Tapi Penapis Fakta

 

Menjadi wartawan bukan berarti menyalin ucapan siapa pun dan menyebarkannya mentah-mentah. Wartawan bukan tukang catat. Wartawan adalah penapis, penggali, dan penjaga logika publik. Ia harus bisa membedakan mana fakta, mana opini, mana dugaan, mana kebenaran.

Jika kita ingin media tetap dipercaya, maka wartawan harus kembali ke akarnya: menulis hanya yang benar, setelah menggali sedalam mungkin.

Karena dalam dunia yang penuh hoaks dan narasi kosong, jurnalis adalah benteng terakhir akal sehat.

Berita Terkait

Jurnalis Boleh Kritis, Tapi Jangan Jadi Tukang Tuduh
Dalam Rangka Memperingati 10 Muharam  Tahun 1447 Hijriah, Komunitas Grup Asik Berbagi Kebahagiaan Bersama Yatim Piatu
Pena, Nurani, dan Kebenaran: Refleksi Dunia Jurnalistik di Era Digital
Retaknya Rumah Tangga: Menelisik Akar Masalah dan Mencari Jalan Keluar
Mengasuh Anak: Menuju Generasi Emas dengan Kasih Sayang dan Disiplin
Jambret Langganan Wilayah Kemayoran Ditangkap Polisi Saat Beraksi Pagi Hari
Baku Tembak Pecah di Intan Jaya Papua, Komandan Operasi KKB Tewas
Polsek Kepulauan Seribu Utara Bantu Penumpang Turun Kapal, Cegah Sajam dan Narkoba Masuk Dermaga

Berita Terkait

Minggu, 6 Juli 2025 - 22:26 WIB

Wartawan Wajib Menggali Informasi yang Valid, Bukan Sekadar Cepat Tayang

Minggu, 6 Juli 2025 - 21:39 WIB

Jurnalis Boleh Kritis, Tapi Jangan Jadi Tukang Tuduh

Minggu, 6 Juli 2025 - 20:53 WIB

Dalam Rangka Memperingati 10 Muharam  Tahun 1447 Hijriah, Komunitas Grup Asik Berbagi Kebahagiaan Bersama Yatim Piatu

Minggu, 6 Juli 2025 - 18:50 WIB

Pena, Nurani, dan Kebenaran: Refleksi Dunia Jurnalistik di Era Digital

Minggu, 6 Juli 2025 - 18:35 WIB

Retaknya Rumah Tangga: Menelisik Akar Masalah dan Mencari Jalan Keluar

Berita Terbaru

Breaking News

Jurnalis Boleh Kritis, Tapi Jangan Jadi Tukang Tuduh

Minggu, 6 Jul 2025 - 21:39 WIB