Warga Terpaksa Antre Panjang untuk Mendapatkan, Kelangkaan LPG 3 Kilo di Cikarang, Siapa Bertanggung Jawab?

- Jurnalis

Selasa, 4 Februari 2025 - 21:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Cikarang – Teropongrakyat.co || Warga Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengalami kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kilogram. Akibat kelangkaan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Terpantau pada Senin, (3/02), antrean panjang terlihat di sejumlah pangkalan LPG, di mana masyarakat rela datang sejak pagi demi memastikan mereka mendapatkan jatah isi ulang gas melon yang menjadi kebutuhan utama rumah tangga dan usaha kecil.

Terkait kelangkaaan Gas melon, salah satu warga, Samadi (35), mengaku harus menunggu lebih dari satu jam untuk mendapatkan gas LPG. Ia mengatakan bahwa biasanya gas mudah didapat, namun kali ini sangat sulit. Bahkan jika stok tersedia, warga harus rela mengantre panjang demi mendapatkan satu tabung gas. Kondisi ini membuat banyak warga resah, terutama mereka yang bergantung pada LPG untuk keperluan memasak sehari-hari.

Warga Terpaksa Antre Panjang untuk Mendapatkan, Kelangkaan LPG 3 Kilo di Cikarang, Siapa Bertanggung Jawab? - Teropongrakyat.co
Foto: Antrean Paanjang Warga Demi Mendapatkan Lpg 3 Kilo Yang Langka di Pasaran

Kelangkaan gas ini juga dikeluhkan oleh pemilik pangkalan. Salah seorang pengelola pangkalan yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa pasokan gas LPG 3 kg dari agen terbatas, sehingga tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat, “sepertinya ada yang bermain terkait kelangkaangas LPG 3 Kilo, “ujar nya.

Lebih ia menjelaskan bahwa pangkalannya hanya mendapatkan pasokan dari dua agen berbeda, tetapi jumlah yang diterima tetap tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan warga. Akibatnya, stok cepat habis dan antrean panjang pun tak terhindarkan.

Situasi ini tidak hanya berdampak pada rumah tangga, tetapi juga pada usaha kecil yang bergantung pada gas LPG untuk operasionalnya. Pedagang makanan dan pelaku usaha mikro mengeluhkan kondisi ini karena sulitnya mendapatkan pasokan gas dapat menghambat aktivitas bisnis mereka. Beberapa pedagang mengaku harus menyesuaikan waktu operasional atau bahkan menaikkan harga dagangan mereka untuk menutupi kenaikan harga LPG di tingkat pengecer.

Selain antrean panjang dan stok yang terbatas, beberapa warga juga mengaku harga LPG 3 kg di tingkat pengecer mengalami kenaikan. Jika biasanya harga eceran gas melon berkisar antara Rp18.000 hingga Rp20.000 per tabung, kini di beberapa tempat harganya melonjak menjadi Rp25.000 hingga Rp30.000 per tabung. Rini, seorang pedagang gorengan di Desa Telaga Murni, mengaku terkejut saat harus membeli LPG seharga Rp28.000 per tabung. Menurutnya, jika harga terus naik dan stok semakin sulit didapat, usaha kecil seperti miliknya akan semakin terbebani.

Baca Juga:  Kecelakaan Maut di Tol Pandaan-Malang: 4 Tewas, Puluhan Luka-luka

Kenaikan harga ini diduga terjadi karena keterbatasan stok yang membuat pengecer menaikkan harga untuk menyesuaikan dengan permintaan tinggi di tengah kelangkaan pasokan. Beberapa warga menduga ada permainan dalam distribusi LPG subsidi, sehingga gas yang seharusnya mudah didapat oleh masyarakat justru menjadi barang langka dan harganya tidak stabil.

Masyarakat berharap pemerintah dan pihak terkait segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi kelangkaan gas LPG 3 kg di Cikarang Barat. Mereka menginginkan adanya pengawasan ketat terhadap distribusi LPG subsidi agar tidak terjadi penyimpangan yang menyebabkan kelangkaan di tingkat konsumen. Selain itu, warga juga meminta agar pasokan LPG 3 kg dapat ditambah guna menghindari antrean panjang dan lonjakan harga yang semakin membebani ekonomi masyarakat kecil.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari instansi terkait penyebab utama kelangkaan LPG 3 kg di wilayah ini. Namun, warga berharap kondisi ini segera membaik agar kebutuhan sehari-hari mereka dapat terpenuhi tanpa harus menghadapi antrean panjang atau harga yang semakin mahal.(Red Team)

Penulis : ARMAN MENDROFA

Editor : Romli S.IP

Sumber Berita : https://teropongrakyat.co

Berita Terkait

Angin Puting Beliung Terjang Desa Telanjung Akibatkan Banyak Bagunan Roboh 
Wamendagri Kunjungi Depok, Bersama Anggota DPRD Fraksi PAN Depok Berbagi Takjil Gratis Di Jalanan
3 Polisi Gugur Ditembak di Kepala Termasuk Kapolsek, Saat Grebek Judi Sabung Ayam, Ini Kronologinya
Kapolsek Negara Batin dan Dua Anggota Tewas Ditembak Saat Gerebek Judi Sabung Ayam, Diduga oknum TNI terlibat
Yonarmed 13 Kostrad Gelar Uji Terampil Jabatan Cuk/Ru/Pok di Sukabumi
PWI Pokja Walikota Jakut dan Introcoffee Sukses Bagikan Takjil, Siapkan Buka Puasa Bersama dan Santunan Yatim
Peredaran Obat Keras Terbatas di Wilayah Jatiasih Sangat Menghawatirkan, Beroperasi Bebas di Tengah Pemukiman Warga, Rumah Ibadah, Sekolah hingga Pondok Pesantren
Kunjungi SPKLU di Banten, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan PLN Sambut Mudik Lebaran 2025

Berita Terkait

Selasa, 18 Maret 2025 - 14:01 WIB

Angin Puting Beliung Terjang Desa Telanjung Akibatkan Banyak Bagunan Roboh 

Selasa, 18 Maret 2025 - 09:08 WIB

Wamendagri Kunjungi Depok, Bersama Anggota DPRD Fraksi PAN Depok Berbagi Takjil Gratis Di Jalanan

Selasa, 18 Maret 2025 - 08:39 WIB

3 Polisi Gugur Ditembak di Kepala Termasuk Kapolsek, Saat Grebek Judi Sabung Ayam, Ini Kronologinya

Selasa, 18 Maret 2025 - 08:31 WIB

Kapolsek Negara Batin dan Dua Anggota Tewas Ditembak Saat Gerebek Judi Sabung Ayam, Diduga oknum TNI terlibat

Selasa, 18 Maret 2025 - 08:17 WIB

Yonarmed 13 Kostrad Gelar Uji Terampil Jabatan Cuk/Ru/Pok di Sukabumi

Berita Terbaru

Breaking News

Yonarmed 13 Kostrad Gelar Uji Terampil Jabatan Cuk/Ru/Pok di Sukabumi

Selasa, 18 Mar 2025 - 08:17 WIB