Demo 29 Agustus 2025, Sorotan Dunia, dan Kehilangan Nyawa Rakyat Kecil

- Jurnalis

Jumat, 29 Agustus 2025 - 22:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Billy Retha P

TeropongRakyat.co, Hari ini Indonesia kembali jadi sorotan dunia. Demo besar di ibu kota berakhir ricuh, bentrok dengan aparat, hingga akhirnya tersorot media asing. Suara rakyat yang ingin didengar malah tertutup oleh gas air mata dan benturan di jalan.

Yang lebih memilukan, satu nyawa rakyat kecil harus hilang. Seorang pengemudi ojek online tewas setelah terlindas mobil taktis Brimob di tengah kerusuhan. Kehilangan ini bukan sekadar angka, tapi luka mendalam bagi keluarga dan juga bagi bangsa. Kami turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya. Semoga almarhum diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.

Inilah yang sering dilupakan: di balik konflik politik dan tuntutan kebijakan, ada rakyat biasa yang jadi korban. Mereka tidak mencari panggung, tidak mencari kuasa. Mereka hanya mencari nafkah, tapi harus membayar dengan nyawa.

Inilah saatnya bangsa ini bercermin. Aspirasi rakyat bukan musuh, kritik bukan ancaman. Pemerintah dan aparat harus belajar bahwa menjaga negeri bukan berarti membungkam suara, melainkan mendengar dengan hati. Di sisi lain, rakyat juga harus belajar bahwa perjuangan yang damai akan lebih kuat daripada kerusuhan.

Baca Juga:  BPOM turut ambil bagian dalam acara puncak Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) 2024.

Tuntutan masyarakat jelas: keadilan, transparansi, dan keberpihakan pada rakyat kecil. Jika suara rakyat terus diabaikan, maka yang hilang bukan hanya nyawa satu orang, tapi juga kepercayaan pada demokrasi itu sendiri.

Semoga tragedi ini jadi peringatan keras: negeri ini tidak boleh lagi menukar aspirasi dengan korban jiwa. Karena demo bukan sekadar ribut di jalanan—demo adalah cermin bahwa ada yang harus diperbaiki. Pertanyaannya, maukah kita bercermin, atau terus menutup mata?

Berita Terkait

Miris! Buruh PT GFC Indonesia Terminal Hidup di Jakarta dengan Gaji Rp2 Jutaan
Mahasiswa Pase Sindir Istri Pejabat Pemko Lhokseumawe Bergaya Hedon
Sidang Lapangan Sengketa Rumah di Komplek Gaya Motor, Semper Timur: Hakim Lakukan Pemeriksaan Objek Sengketa
Dualisme PWI Usai, Kornel Tanggalkan Kursi Ketua PWI Jakbar
Sinergi Polisi, Ulama dan Warga: Kapolres Jakarta Utara Tegaskan Pengabdian Tanpa Batas
Pernyataan Sikap Persekutuan Baptis Indonesia tentang Kekerasan dalam Demonstrasi di Jakarta dan Kota-Kota Lain
Geger di Senayan: Eko Patrio dan Uya Kuya Angkat Kaki dari DPR, PAN Ambil Sikap Tegas
NasDem Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR RI

Berita Terkait

Rabu, 3 September 2025 - 08:16 WIB

Miris! Buruh PT GFC Indonesia Terminal Hidup di Jakarta dengan Gaji Rp2 Jutaan

Senin, 1 September 2025 - 14:36 WIB

Mahasiswa Pase Sindir Istri Pejabat Pemko Lhokseumawe Bergaya Hedon

Senin, 1 September 2025 - 10:45 WIB

Sidang Lapangan Sengketa Rumah di Komplek Gaya Motor, Semper Timur: Hakim Lakukan Pemeriksaan Objek Sengketa

Minggu, 31 Agustus 2025 - 17:47 WIB

Sinergi Polisi, Ulama dan Warga: Kapolres Jakarta Utara Tegaskan Pengabdian Tanpa Batas

Minggu, 31 Agustus 2025 - 15:11 WIB

Pernyataan Sikap Persekutuan Baptis Indonesia tentang Kekerasan dalam Demonstrasi di Jakarta dan Kota-Kota Lain

Berita Terbaru

Breaking News

Mahasiswa Pase Sindir Istri Pejabat Pemko Lhokseumawe Bergaya Hedon

Senin, 1 Sep 2025 - 14:36 WIB