Nico Siahaan: Digitalisasi Buka Peluang dan Tantangan Baru Ubah Cara Bekerja dan Interaksi

- Jurnalis

Sabtu, 13 Juli 2024 - 07:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Teropongrakyat.co – Jakarta Pusat, DKI Jakarta – 12 Juli 2024 – Apakah kita siap menghadapi perubahan zaman? Pertanyaan ini menjadi pembuka diskusi hangat yang dipandu oleh Nico Siahaan, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, dalam acara yang diselenggarakan oleh PEWARNA Indonesia bekerja sama dengan PGI di Media Center PGI, Jalan Salemba Raya No. 1 Jakarta Pusat.

Nico Siahaan: Digitalisasi Buka Peluang dan Tantangan Baru Ubah Cara Bekerja dan Interaksi - Teropongrakyat.co

Dalam beberapa dekade terakhir, era digitalisasi telah merambah ke hampir setiap aspek kehidupan kita. Teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat, mengubah cara kita bekerja, berinteraksi, dan bahkan berpikir. Digitalisasi membuka peluang baru yang tak terbayangkan sebelumnya, namun juga menimbulkan tantangan signifikan. Bagaimana masyarakat dapat beradaptasi dengan teknologi yang terus berkembang? Apakah kita siap menghadapi perubahan yang dibawa oleh era digitalisasi? Diskusi ini mengeksplorasi dampak digitalisasi pada tataran masyarakat, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun budaya, serta bagaimana kita dapat mempersiapkan diri untuk masa depan yang semakin digital.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tema diskusi OBSI (Obrolan Bersisi) “Pengaruh Era Digitalisasi Dalam Tataran Masyarakat” pada Jumat, 12 Juli 2024, pukul 10.00-12.00 WIB ini menghadirkan Nico Siahaan dan Beny Lumy dari Komisi Integrasi Persekutuan Gereja-gereja Indonesia sebagai pembicara, dengan Grollus Daniel Sitanggang dari Pewarna Indonesia sebagai moderator dan Koordinator Acara Maria Budi Karyati.

Baca Juga:  PERWIRA Gelar Diskusi Strategi Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045: Dukungan untuk Kepemimpinan Prabowo

Tantangan Regulasi dan Kesiapan Teknologi
Nico Siahaan menegaskan pentingnya mempersiapkan undang-undang yang relevan, seperti UU ITE dan UU Perlindungan Data Pribadi. Ia mengkritisi bahwa pendekatan pengelolaan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) masih terlalu militeristik dan seharusnya dipimpin oleh ahli siber. Nico juga mengusulkan pembentukan Badan Perlindungan Data Pribadi yang independen untuk melindungi data warga di era digitalisasi ini.

Nico mengungkapkan bahwa meskipun Indonesia mulai siap menghadapi perkembangan zaman, masih banyak masalah yang perlu diatasi, seperti anggaran, kualitas sumber daya manusia, dan penempatan pemimpin yang kompeten di kementerian terkait.

Era Digital 4.0: Transformasi Sosial dan Budaya
Beny Lumy menjelaskan perbedaan antara era digital 3.0 dan 4.0, di mana era digital 4.0 menyatukan dunia maya dan nyata. Beny menekankan bahwa pengawasan dalam era digital saat ini berlangsung 24 jam sehari, mempengaruhi pola hidup kita tanpa batasan waktu. Ia juga menyoroti bahwa dunia digital tidak mengenal batasan usia, dan inovasi teknologi harus diikuti agar tidak terlempar dari peradaban.

Beny menyoroti bahwa banyak sekolah yang kolaps karena tidak mampu berinovasi mengikuti perkembangan digital. Ia juga mengkritik mental pejabat yang masih seperti pedagang, kurang menunjukkan kemandirian dan inovasi di bidang teknologi. Era ini, menurut Beny, adalah era perang informasi yang harus disikapi dengan serius.

Baca Juga:  Dipercaya Pimpin Divisi UMKM, Andre Hariyanto Komit Bangkitkan Pers Indonesia

Kedaulatan Digital dan Pendidikan
Nico Siahaan menekankan pentingnya kedaulatan digital bagi Indonesia, termasuk kedaulatan sinyal, konten, dan aplikasi percakapan. Ia mencontohkan ketergantungan pada WhatsApp, sementara negara lain memiliki aplikasi percakapan sendiri. Nico mengingatkan bahwa kemandirian digital sangat penting untuk menjaga keamanan dan kedaulatan bangsa.

Nico juga menekankan pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia sejak dini melalui pendidikan yang mendukung kemandirian dan kedaulatan digital. Pendidikan harus mengubah mindset pendidik untuk mengimplementasikan kurikulum yang relevan dengan era digital.

Peran Media dan Kolaborasi
Nico mengajak Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah dan lembaga lainnya agar siap menghadapi perubahan zaman melalui peran jurnalistik. Meski banyak media cetak beralih ke digital, peran jurnalisme tetap vital dalam mengedukasi masyarakat tentang perkembangan digital.

Diskusi ini juga diikuti oleh Romo Kefas dari Pelitanusantara.com, yang menyikapi era digitalisasi dan implementasi kurikulum merdeka yang sedang dijalankan pemerintah.

Acara ini bukan hanya menggugah kesadaran akan tantangan yang dihadapi, tetapi juga mendorong kolaborasi untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi masa depan yang semakin digital dengan optimisme dan kesiapan.

Reporter: Johan Sopaheluwakan

Berita Terkait

Terkait Ajudan Presiden Prabowo Subianto, Begini Kata KSP.
Dalam Rangka Hari Desa Nasional, Ribuan Kades Akan Padati Lapangan Zinedine, Subang, Jawa Barat. 
Dalam Rangka Giat Ngopi Kamtibmas, Begini Himbauan Kapolsek Kemayoran
Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Hari ini di Jakarta Utara, Jepang Tawarkan Kerjasama
TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 Dihapus, Ketum PDIP: Terima Kasih Presiden Prabowo
Patut di Apresiasi, Pelayanan Desa Dago Penuh Dengan Dedikasi
Desa Cikuda Memberikan Pelayanan Terhadap Masyarakat Dengan Penuh Kekeluargaan
DPD AKPERSI Jawa Barat Resmi Lantik Ahmad Syarifudin, C.BJ.,C.EJ Sebagai Ketua DPC AKPERSI Kabupaten Bekasi.

Berita Terkait

Kamis, 16 Januari 2025 - 03:33 WIB

Terkait Ajudan Presiden Prabowo Subianto, Begini Kata KSP.

Selasa, 14 Januari 2025 - 16:17 WIB

Dalam Rangka Hari Desa Nasional, Ribuan Kades Akan Padati Lapangan Zinedine, Subang, Jawa Barat. 

Selasa, 14 Januari 2025 - 09:58 WIB

Dalam Rangka Giat Ngopi Kamtibmas, Begini Himbauan Kapolsek Kemayoran

Senin, 13 Januari 2025 - 15:46 WIB

Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Hari ini di Jakarta Utara, Jepang Tawarkan Kerjasama

Senin, 13 Januari 2025 - 05:13 WIB

TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967 Dihapus, Ketum PDIP: Terima Kasih Presiden Prabowo

Berita Terbaru

Breaking News

Stevanus Febyan Babaro Laporkan Oknum Jaksa ke Polda Kalimantan Barat

Kamis, 16 Jan 2025 - 22:55 WIB

Otomotif

Castrol Tunjuk Iko Uwais Jadi Brand Ambassador

Kamis, 16 Jan 2025 - 15:44 WIB