Sosok Panglima Besar Jenderal Sudirman

- Jurnalis

Minggu, 29 September 2024 - 06:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – TeropongRakyat.co || Kemerdekaan Indonesia terlahir dari perjuangan para pahlawan yang panjang. Salah satunya adalah sejarah dan perjuangan Jenderal Sudirman untuk kemerdekaan Indonesia.

Dikutip dari laman Perpustakaan Nasional, Jenderal Sudirman lahir di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, 24 Januari 1916. Ayahnya bernama Karsid Kartawiuraji dan ibunya bernama Siyem.

Sosok Panglima Besar Jenderal Sudirman - Teropongrakyat.coSudirman memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa, sebuah sekolah yang terkenal berjiwa nasional yang tinggi. Kemudian ia melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Solo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia lebih banyak tinggal bersama pamannya yang bernama Raden Cokrosunaryo setelah diadopsi. Ketika Sudirman pindah ke Cilacap pada 1916, ia bergabung dengan organisasi Islam Muhammadiyah dan menjadi siswa yang rajin serta aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Perjuangan Jenderal Sudirman:

Perang Gerilya

Melansir buku Sejarah Jenderal Soedirman di Kabupaten Bantul, Jenderal Sudirman memimpin Perang Gerilya yang berlangsung selama tujuh bulan.

Dalam menjalankan peperangan tersebut, kondisi fiisk Sudirman dalam keadaan sakit berat. Hal itu membuatnya harus ditandu untuk memimpin pasukannya.

Baca Juga:  PKB Fokus Menang di Pilkada 2024, Rizky Topananda Optimis Bekasi Raih Kemenangan

Sudirman memimpin perjuangan gerilya dengan berpindah-pindah dalam keadaan kesehatannya yang semakin menurun.

Meski dalam kondisi tersebut, Jenderal Sudirman telah menjelajahi wilayah gerilya di daerah selatan Yogyakarta, Keresidenan Surakarta, Madiun, dan Kediri. Akhirnya, Belanda bersedia mengadakan perundingan dengan pihak Indonesia.

Perundingan Roem Royen

Saat perundingan tengah berlangsung pada 1 Mei 1949, Jenderal Sudirman mengeluarkan amanat kepada para komandan kesatuan agar tidak turut memikirkan Perundingan Roem Royen.

Perjanjian Roem Royen merupakan salah satu dari cara perjuangan guna mempertahankan kemerdekaannya melalui strategi diplomasi sehingga kekuasaan pemerintahan Republik Indonesia kembali lagi ke Yogyakarta.

Setelah presiden kembali lagi ke Yogyakarta, Jenderal Sudirman pun diminta untuk kembali juga ke Yogyakarta, tapi ia menolak.

Atas penolakan tersebut, pihak pemerintah meminta bantuan Kolonel Gatot Subroto, yang pada waktu itu menjabat sebagai Panglima Divisi XI yang memiliki hubungan baik dengan Jenderal Soedirman.

Gatot mengirim surat yang bertujuan untuk membujuk Jenderal Sudirman agar mau kembali lagi ke Yogyakarta. Pada 10 Juli 1949, dengan berbagai pertimbangan dan maksud untuk menghargai Gatot, Jenderal Sudirman bersama pasukannya bersedia kembali lagi ke Yogyakarta.

Baca Juga:  RSUDCAM Bekasi Perkuat SDM, Luncurkan Aplikasi AI Talent Management

Mulai sejak itu, Jenderal Sudirman kembali bersama pasukannya dan menetap di Yogyakarta tetapi penyakitnya kambuh kembali.

Pada 29 Januari 1950, Jenderal Sudirman meninggal dunia di Magelang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Ia meninggal di usia 34 tahun dan dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan.

Peran Jenderal Sudirman

Tercatat beberapa peran penting Jenderal Sudirman dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, sebagai berikut.

Mengusir sekutu

Pada 12 Desember 1945, Kolonel Sudirman memimpin TKR mengusir sekutu dari Ambarawa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari pengaruh sekutu.

Memimpin Peta

Pada awal proklamasi kemerdekaan Indonesia, Sudirman memimpin pasukan Pembela Tanah Air (PETA) dalam merebut senjata dari tentara jepang yang ada di Indonesia.

Menjadi Ketua BKR

Pada 23 Agustus 1949, pemerintah membentuk Badan keamanan Rakyat (BKR). Sudirman diangkat menjadi ketua BKR untuk wilayah Banyumas.

Itulah sejarah singkat tentang Jenderal Sudirman dan perjuangannya untuk kemerdekaan Indonesia

Sumber:CNNIndonesia

Berita Terkait

Ukir Prestasi, Prajurit TNI AU Tempuh Pendidikan Militer di Amerika Serikat
Kapten Arm Agung Hendriawan Yonarmed 1 Kostrad Raih Predikat Terbaik Diklapa II Kecabangan Armed Ta. 2024
Selain Kasus Judi Online, Budi Arie Juga di Periksa Polda Metro Terkait  Dugaan Korupsi 
Tokoh Pemuda Bekasi Arif Kusnandar Berikan Klarifikasi Terkait Penghancuran Toko Miras di Bekasi
Kenali Penyebab Penyakit Kuning pada Orang Dewasa dan Pencegahannya
PT BIJB Gandeng PT LNU Lakukan Kerjasama Strategis untuk Mengembangkan Kertajati sebagai Kota Megapolitan
DPD AKPERSI Sumatera Utara Terdaftar di Kesbangpol
Harun Masiku Buronan KPK, Tak Berstatus Cegah Tangkal Keluar Negeri, Kok Bisa?

Berita Terkait

Sabtu, 21 Desember 2024 - 21:09 WIB

Ukir Prestasi, Prajurit TNI AU Tempuh Pendidikan Militer di Amerika Serikat

Jumat, 20 Desember 2024 - 20:19 WIB

Kapten Arm Agung Hendriawan Yonarmed 1 Kostrad Raih Predikat Terbaik Diklapa II Kecabangan Armed Ta. 2024

Jumat, 20 Desember 2024 - 19:45 WIB

Selain Kasus Judi Online, Budi Arie Juga di Periksa Polda Metro Terkait  Dugaan Korupsi 

Kamis, 19 Desember 2024 - 17:32 WIB

Tokoh Pemuda Bekasi Arif Kusnandar Berikan Klarifikasi Terkait Penghancuran Toko Miras di Bekasi

Kamis, 19 Desember 2024 - 17:03 WIB

Kenali Penyebab Penyakit Kuning pada Orang Dewasa dan Pencegahannya

Berita Terbaru

TNI – Polri

Kasad Hadiri Kejuaraan Berkuda Piala Panglima TNI 2024

Minggu, 22 Des 2024 - 10:05 WIB

Breaking News

Kapolda Riau Bungkam, Judi di Gelper Seperti Kebal Hukum.

Sabtu, 21 Des 2024 - 20:47 WIB