Jakarta, TeropongRakyat.co — Konflik berkepanjangan di Jalur Gaza kembali menyisakan duka, kali ini bukan dari korban pertempuran, melainkan dari pihak internal militer Israel sendiri. Dalam dua minggu terakhir, setidaknya lima tentara Israel dilaporkan melakukan bunuh diri. Mereka terdiri dari prajurit aktif, wajib militer, hingga pasukan cadangan yang baru saja kembali dari penugasan tempur berkepanjangan di wilayah konflik seperti Gaza.
Kabar ini pertama kali dilansir oleh SINDOnews pada Senin, 21 Juli 2025, dalam laporan jurnalis Andika Hendra Mustaqim. Dikutip dari sumber militer Israel, sebagian besar tentara tersebut mengalami tekanan mental luar biasa akibat kondisi medan perang yang brutal dan tak menentu.
Menurut laporan tersebut, beban psikologis yang dihadapi para prajurit meningkat signifikan pasca penempatan di zona konflik. Banyak dari mereka merasa kurang mendapatkan pendampingan mental dan pemulihan psikologis usai menjalani penugasan intensif.
“Sebagian besar dari mereka tidak siap kembali ke kehidupan normal setelah mengalami kondisi perang yang ekstrem. Rasa bersalah, stres, dan trauma menjadi kombinasi mematikan,” tulis laporan itu.
Tragedi ini memicu kembali perdebatan di Israel terkait pentingnya dukungan kesehatan mental bagi para tentara. Kementerian Pertahanan Israel telah mengumumkan akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem rehabilitasi dan pendampingan prajurit, khususnya bagi mereka yang baru kembali dari penugasan di medan perang.
Kejadian ini juga menjadi cermin kelam bahwa dampak konflik tidak hanya dirasakan oleh warga sipil, tetapi juga oleh mereka yang dikirim ke garis depan.