Pemerintah Tetapkan 27 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025: Apa Dampaknya untuk Dunia Usaha dan Pekerja?

- Jurnalis

Senin, 14 Oktober 2024 - 17:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, teropongrakyat.co – 14 Oktober 2024 – Pemerintah resmi menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama untuk tahun 2025 dengan total 27 hari libur. Melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, rinciannya mencakup 17 hari libur nasional dan 10 hari cuti bersama. Keputusan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi sektor ekonomi, swasta, dan masyarakat dalam merencanakan aktivitas di tahun mendatang.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengumumkan penetapan ini pada Senin (14/10/2024) di Jakarta. “Hari ini telah dilakukan rapat tingkat menteri untuk menetapkan dan menandatangani SKB 3 Menteri tentang Hari Libur dan Cuti Bersama Tahun 2025,” jelasnya.

Rujukan bagi Sektor Publik dan Swasta

ADVERTISEMENT

Pemerintah Tetapkan 27 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025: Apa Dampaknya untuk Dunia Usaha dan Pekerja? - Teropongrakyat.co

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penetapan ini bukan hanya bertujuan untuk memberikan kepastian bagi masyarakat dalam merencanakan liburan, tetapi juga sebagai pedoman bagi sektor ekonomi dan swasta dalam mengatur operasional dan perencanaan bisnis. Selain itu, keputusan ini juga menjadi rujukan bagi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam menyusun program kerja pada tahun 2025.

Baca Juga:  Polsek Kemayoran Ungkap Kasus Human Trafficking, Tiga Terduga Muncikari berhasil Diamankan

SKB 3 Menteri ini ditandatangani oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas; Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas; dan Plt. Menteri Ketenagakerjaan, Airlangga Hartarto, yang diwakili oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor.

Pemerintah Tetapkan 27 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025: Apa Dampaknya untuk Dunia Usaha dan Pekerja? - Teropongrakyat.co

Implikasi Bagi Perusahaan dan Pekerja

Menariknya, keputusan tentang cuti bersama yang ditetapkan setiap tahun ini memiliki dampak langsung bagi sektor ketenagakerjaan. Berdasarkan Surat Edaran Menaker Nomor M/3/HK.04/IV/2024, pelaksanaan cuti bersama bersifat fakultatif. Hal ini berarti, pengusaha dan pekerja dapat bersepakat mengenai pelaksanaan cuti bersama berdasarkan kebutuhan operasional perusahaan.

Wamenaker Afriansyah Noor menjelaskan bahwa cuti bersama adalah bagian dari cuti tahunan pekerja. “Jika pekerja memilih untuk mengambil cuti bersama, hak cuti tahunan mereka akan berkurang. Namun, jika mereka tetap bekerja pada hari cuti bersama, hak cuti tahunan mereka tidak berkurang dan mereka akan menerima upah seperti hari kerja biasa,” ungkapnya.

Baca Juga:  Kapolri Takziah atas Meninggalnya Kapolres Boyolali AKBP Muhammad Yoga Buana Dipta Ilafi

Tantangan dan Peluang untuk Bisnis

Dengan penetapan libur nasional dan cuti bersama ini, sektor bisnis dihadapkan pada tantangan dan peluang. Di satu sisi, perusahaan perlu mengatur operasional dengan cermat agar tetap dapat memenuhi kebutuhan produksi atau layanan selama periode libur panjang. Di sisi lain, penetapan ini juga memberikan peluang bagi industri seperti pariwisata, perhotelan, dan transportasi untuk memaksimalkan peningkatan permintaan.

Pemerintah berharap agar penetapan libur dan cuti bersama ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk beristirahat, tetapi juga mendorong peningkatan produktivitas setelah liburan, serta mendukung pemulihan sektor-sektor ekonomi yang terdampak pandemi.

Dengan 27 hari libur yang tersedia, tahun 2025 dapat menjadi tahun di mana keseimbangan antara pekerjaan dan waktu luang masyarakat dapat tercapai dengan lebih baik.
(Shanty Brilliani Tasya)

Berita Terkait

Kasus Intimidasi Wartawan  Oleh Mafia Migas Kebal Hukum Dilaporkan ke Mapolsek Rumpin, Mandek, Aktivis 98: Selain Abaikan Laporan, Segera Copot Kapolsek Rumpin?
Rapat Koordinasi UPRS III Bahas Sengketa Tempat Ibadah Kristen di Rusunawa Nagrak
Fragmentasi Geoekonomi dan Krisis Energi Global: Keuangan Syariah sebagai Solusi Transisi Energi Berkeadilan
Pasar Kebon Kembang Bogor Dilalap Si Jago Merah
Mendagri Resmi Buka Retret Kepala Daerah Gelombang II di Kampus IPDN Jatinangor
Gubernur Lemhannas Ingatkan Kepala Daerah Pentingnya Kewaspadaan Nasional di Tengah Dinamika Geopolitik Global
Sekjen Kemendagri Minta Pemda dengan IPH Tinggi Segera Lakukan Langkah Pengendalian
Lurah Grogol Apresiasi Karang Taruna Gelar Rangkaian HUT ke 498 Tahun Kota Jakarta

Berita Terkait

Senin, 23 Juni 2025 - 23:10 WIB

Kasus Intimidasi Wartawan  Oleh Mafia Migas Kebal Hukum Dilaporkan ke Mapolsek Rumpin, Mandek, Aktivis 98: Selain Abaikan Laporan, Segera Copot Kapolsek Rumpin?

Senin, 23 Juni 2025 - 22:26 WIB

Rapat Koordinasi UPRS III Bahas Sengketa Tempat Ibadah Kristen di Rusunawa Nagrak

Senin, 23 Juni 2025 - 20:08 WIB

Fragmentasi Geoekonomi dan Krisis Energi Global: Keuangan Syariah sebagai Solusi Transisi Energi Berkeadilan

Senin, 23 Juni 2025 - 17:21 WIB

Pasar Kebon Kembang Bogor Dilalap Si Jago Merah

Senin, 23 Juni 2025 - 15:13 WIB

Mendagri Resmi Buka Retret Kepala Daerah Gelombang II di Kampus IPDN Jatinangor

Berita Terbaru