LOEKAS KOESTARYO “BEGUNDAL VAN KARAWANG” PERWIRA SILIWANGI ASAL MAGETAN YANG SANGAT DIBURU BELANDA

- Jurnalis

Minggu, 22 Desember 2024 - 13:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SejarahTeropongRakyat.co || Bicara peristiwa Rawagede tidak bakal lepas dari manusia ini “Begundal dari kerawang “ begitu julukannya, orang yang di benci batalion “an**#” NICA terutama yang dulu beroperasi di wilayah Jakarta dan Bekasi, saking bencinya sampai di buat patung setengah badan di belanda sana seperti dituturkan oleh saksi mata.

Pria ini bertubuh kecil, namun kiprahnya sangat merepotkan pemerintahan Belanda di Indonesia. Pria Magetan kelahiran 1920 ini bernama Loekas Kustaryo.

Saat peristiwa Rawagede, Loekas Kemudian adalah Komadan Kompi Batalyon I Sudarsono/ Kompi Siliwangi atau yang dikenal sebagai Kompi Siliwangi Karawang-Bekasi. Saat ini menjadi Batalyon Infantri 302 Tajimalela, Bekasi, di bawah Kodam III Siliwangi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Loekas sering memakai seragam pasukan Belanda untuk membunuh para tentara Belanda. Selain itu pria tersebut sangat gesit seperti belut saat disergap Belanda, sabotase kereta api yang membawa logistik buat tentara belanda juga sering di lakukannya, dalam operasinya beliau bekerja sama dengan Kyai Haji Noer Alie (singa bekasi).

Hingga akhirnya, Loekas pun menjadi target utama bagi pasukan Belanda di wilayah Karawang hingga Jakarta. Sebagai orang yang sangat dicari pasukan penjajah Belanda, semua kegiatan Loekas dimonitor. Pasukan Belanda pun rela mengeluarkan uang sejumlah ribuan golden untuk sekadar mencari informasi di mana keberadaan Loekas.

Baca Juga:  Indonesia Sambut Baik Kunjungan Paus, Aktivis 98:  Bukti Nyata Kebhinekaan yang Benar

Nah, pada 8 Desember 1947, Belanda mendengar kabar kalau Loekas sedang ada di Rawagede. Informasi itu pun langsung disikapi pasukan Belanda. Skenario penyergapan pun dilakukan pasukan Belanda di Karawang-Bekasi. Bahkan karena dianggap sebagai orang yang paling berbahaya, Pasukan Belanda juga mengerahkan pasukan dari Jakarta.

Pasukan yang datang ke Rawagede bersenjatakan lengkap. Mereka sebagian besar berasal dari pos pasukan Belanda yang ada di Jakarta. Bahkan Pasukan Belanda sampai-sampai mengerahkan tank untuk mengakhiri perjuangan Kapten Loekas saat itu.

Tapi sejumlah tank itu tidak bisa masuk ke Rawagede lantaran para pejuang dan warga memutus semua jembatan yang menghubungkan ke Rawagede.

Saat itu pasukan infantri Belanda mengepung Rawagede. Sementara pasukan kavaleri melepaskan tembakan meriam dan cannon ke arah desa. Namun tetap saja Kapten Loekas saat itu masih bisa lolos.

Namun sebelum pengepungan terjadi Loekas dan pasukannya sudah pergi terlebih dahulu dari Rawagede sehingga pasukan Belanda tidak bisa menemukannya.

Loekas dan pasukannya berangkat ke Jakarta. Lukas diketahui pergi ke wilayah Cililitan untuk menggempur pasukan Belanda yang ada di sana.

Baca Juga:  Pelantikan panglima TNI Pertama Jenderal Soedirman di Yogyakarta pada tanggal 28 Juni 1947 

Lolosnya Loekas terang saja membuat pasukan Belanda menjadi kesal. Akhirnya mereka membantai warga Rawagede karena dianggap menyembunyikan Loekas. Warga akhirnya dibantai secara keji oleh pasukan Belanda yang mengepung Rawagede. Saking bencinya terhadap Loekas, pemerintah Belanda sampai-sampai mengabadikannya dalam bentuk patung.

Saat mendengar pembataian itu, Loekas sempat akan membalas dengan menyerang tangsi belanda yang ada di Tambun, cuma atas saran beberapa kyai di urungkan, sampai beliau meninggal kabarnya beliau sangat menyesal dan merasa berdosa.

Soal patung Loekas diungkapkan Sukarman yang sempat dua kali datang ke Belanda untuk menghadiri pengadilan gugatan pembataian Rawagede. Kata Sukarwan, ahli waris korban pembantaian Rawagede, patung itu ada di sebuah gedung di Den Hag, Belanda.

“Saya tidak tahu persis lokasinya. Tapi saat datang ke gedung itu saya melihat patung separuh badan yang bertuliskan “Loekas” dan di bawah tulisan itu tertulis “Begundal dari Karawang,”tutur Sukarman salah seorang korban pembantaian Rawagede saat ke belanda

Pada tanggal 8 Juni 1997, Loekas meninggal dunia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cipanas.

Penulis : Romli S.IP

Editor : Romli S.IP

Sumber Berita: Arsip Nasional Indonesia / Otte

Berita Terkait

Polres Kepulauan Seribu Amankan Keberangkatan Wisatawan di Marina Ancol
Polisi Antisipasi Cegah Sajam dan Narkoba Masuk Pulau
Bhabinkamtibmas Pulau Pari Sambang Tomas, Ajak Warga Tolak Premanisme
Cegah Premanisme, Bhabinkamtibmas Pulau Pramuka Jalin sinergi dengan Tokoh Masyarakat
Patroli Malam, Cegah Premanisme dan Tawuran
Kadis DBMSDA Serius Rencanakan Perbaikan Jembatan Kemang Pratama dan Jembatan 0 Rawalumbu
Sebungkus Harapan: PBB Bagikan Kebaikan di Jalanan Bogor
Jawa Barat Kotanya Mafia BBM Ilegal,Diduga Opung (Herwin 55) Oknum TNI Aktif Di Balik Bisnis Ini

Berita Terkait

Minggu, 1 Juni 2025 - 15:15 WIB

Polres Kepulauan Seribu Amankan Keberangkatan Wisatawan di Marina Ancol

Minggu, 1 Juni 2025 - 15:12 WIB

Polisi Antisipasi Cegah Sajam dan Narkoba Masuk Pulau

Minggu, 1 Juni 2025 - 15:00 WIB

Bhabinkamtibmas Pulau Pari Sambang Tomas, Ajak Warga Tolak Premanisme

Sabtu, 31 Mei 2025 - 15:27 WIB

Cegah Premanisme, Bhabinkamtibmas Pulau Pramuka Jalin sinergi dengan Tokoh Masyarakat

Sabtu, 31 Mei 2025 - 15:23 WIB

Patroli Malam, Cegah Premanisme dan Tawuran

Berita Terbaru

Edukasi

Polisi Antisipasi Cegah Sajam dan Narkoba Masuk Pulau

Minggu, 1 Jun 2025 - 15:12 WIB

Breaking News

Pelantikan Pramuka MTsN 15 Marunda Sukses Digelar di Waduk Marunda

Minggu, 1 Jun 2025 - 13:36 WIB