JAKARTA, teropongrakyat.co – Rasa takut kini menghantui warga Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Sejumlah warga menuturkan, kampung mereka sudah dua kali menjadi sasaran serangan brutal sekelompok gangster yang datang secara tiba-tiba pada dini hari.
Salah satu pengurus wilayah setempat yang enggan disebutkan namanya demi alasan keamanan, menceritakan detail kejadian yang meresahkan itu.
“Kelompok gangster itu dua kali menyerang wilayah saya, mau orang tua atau anak muda pokoknya yang nongkrong diserang. Pertama, hari Minggu 10 Agustus 2025 sekitar jam 03.00 pagi. Lalu penyerangan kembali terulang pada Minggu 24 Agustus 2025 jam 03.40 WIB,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu 27 Agustus 2025.
Aksi Brutal dan Warga Diteror
Dalam penyerangan kedua, warga berhasil melawan balik dan menangkap dua orang yang diduga anggota kelompok gangster bernama arbut.gank. Namun keberhasilan itu justru berbuntut ancaman yang semakin menakutkan.
Hanya sehari setelah kejadian, akun Instagram @arbut.gank mengunggah status bernada intimidasi, “Ingat ya, lu bisa main culik-culikan, gua juga bisa lebih dari lu #Arbutguasilent.”
Ancaman terbuka ini membuat warga semakin cemas. “Tentunya ancaman ini membuat warga resah. Polisi harus turun tangan. Berantas semua pelaku kejahatan,” ujar pengurus wilayah yang sudah berusia lanjut itu, mewakili keresahan warganya.
Pamer Tawuran di Media Sosial
Penelusuran Indonesiaglobal menemukan bahwa akun Instagram @arbut.gank kerap memamerkan aksi tawuran dan penyerangan yang mereka lakukan. Dalam beberapa unggahan, terlihat jelas kelompok itu menyerang permukiman warga dengan membawa senjata tajam, termasuk celurit panjang mencapai 1,5 meter.
Video-video tersebut memperlihatkan bagaimana aksi kekerasan dilakukan terang-terangan, seolah tanpa rasa takut pada hukum maupun aparat.
Rasa Takut yang Mencekam
Bagi warga Kapuk Muara, ancaman ini bukan sekadar omongan kosong. Mereka kini hidup dalam rasa waswas, terutama saat malam hingga dini hari. Suara bising motor atau teriakan di jalan, kerap membuat warga langsung siaga, khawatir kelompok gangster itu kembali datang.
“Kami sudah tidak tenang lagi. Anak-anak takut keluar malam, orang tua gelisah. Kami berharap Polisi benar-benar hadir melindungi,” kata warga lainnya.