Jakarta, teropongrakyat.co – Transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor keuangan semakin bersinar, dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Indonesia Financial Group (IFG) menorehkan pencapaian luar biasa. Di bawah arahan Menteri BUMN Erick Thohir, kedua lembaga ini memimpin perkembangan ekonomi syariah Indonesia ke level yang lebih tinggi, mencatat pertumbuhan yang mengesankan baik dari segi aset, inovasi, maupun tata kelola.
BSI, yang kini berada di peringkat keenam dalam hal aset di Indonesia dan kelima dalam hal tabungan, terus menunjukkan peningkatan signifikan. Anton Sukarna, Direktur Sales and Distribution BSI, menjelaskan bahwa transformasi ini didorong oleh strategi yang menggabungkan prinsip syariah dengan layanan perbankan digital yang canggih. “Kami ingin menunjukkan bahwa bank syariah tidak hanya halal, tetapi juga keren dan modern,” ujar Anton dalam acara Media Briefing bertema “Penguatan Tonggak Ekosistem Ekonomi Syariah dan Strategi Asuransi” di Jakarta, Selasa (8/10).
BSI juga mencatat rekor sebagai bank syariah dengan jumlah nasabah terbesar di dunia, dengan 20,46 juta pelanggan. Di pasar modal, saham BSI (BRIS) diperdagangkan aktif, memperkuat posisi perusahaan dalam jajaran 10 besar bank syariah dunia dengan kapitalisasi pasar tertinggi. Keberhasilan ini menegaskan resiliensi BSI dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Selain itu, IFG yang bergerak di sektor jasa keuangan non-bank juga menunjukkan transformasi signifikan. Haru Koesmahargyo, Wakil Direktur Utama IFG, menyebutkan bahwa perusahaan telah berhasil meningkatkan tata kelola, pengelolaan risiko, dan efisiensi operasional melalui program layanan bersama dan pengadaan sumber daya IT terintegrasi. “Transformasi ini menjadikan IFG lebih besar, lincah, dan kompetitif dalam ekosistem asuransi,” kata Haru.
Pengamat BUMN, Toto Pranoto, turut mengapresiasi kinerja kedua perusahaan ini. Menurutnya, BSI dan IFG menjadi contoh sukses konsolidasi dan inovasi di sektor keuangan syariah. Namun, Toto juga menekankan pentingnya investasi teknologi untuk mempercepat pengembangan lebih lanjut.
Dengan momentum yang kuat ini, BSI dan IFG diperkirakan akan terus memperkuat posisi mereka, tidak hanya di pasar nasional, tetapi juga di panggung internasional, memimpin era baru ekonomi syariah di Indonesia.
(Shanty Brilliani Tasya)