Jakarta, teropongrakyat.co — Gillette, merek perawatan pria dari Procter & Gamble (P&G) Indonesia, mengambil langkah tegas dengan memusnahkan 1,5 juta produk pisau cukur tiruan yang beredar di pasar Tanah Air. Aksi ini tercatat sebagai pemusnahan pisau cukur palsu terbesar di Indonesia, hasil kerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, PPNS, serta Kepolisian Republik Indonesia.
Langkah ini dilakukan menyusul meningkatnya peredaran produk palsu yang berisiko tinggi membahayakan konsumen. Produk tiruan yang tidak melalui uji kualitas kerap menggunakan material berbahaya dan berpotensi menimbulkan luka saat dipakai.
“Kami mengapresiasi Gillette Indonesia yang kooperatif menindaklanjuti laporan produk tiruan. Pemusnahan ini penting untuk mencegah barang palsu kembali beredar di pasaran,” ujar Tarto Sudarsono, Kepala Seksi Kejahatan Lintas Negara Ditjen Bea dan Cukai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Operasi Skala Besar
Dalam operasi yang dilakukan di kawasan pelabuhan dan gudang penyimpanan Tanjung Priok, ditemukan berbagai merek pisau cukur tiruan, mulai dari Vortex, Montana, Bang Kumis, V-Tro Max, hingga produk palsu yang meniru Gillette Goal. Total penyitaan mencapai 1,5 juta unit, termasuk 740 ribu produk yang menyerupai Gillette.
Menurut Mikhael Hintono, Brand Director Gillette Indonesia, upaya ini menunjukkan komitmen perusahaan menjaga keamanan konsumen.
“Memberikan produk dengan standar tertinggi tetap menjadi prioritas kami. Kami juga mengimbau konsumen untuk membeli produk asli hanya di toko resmi dan distributor terpercaya,” tegas Mikhael.
Kolaborasi Ramah Lingkungan
Tak hanya dimusnahkan, produk palsu ini juga akan dikelola secara berkelanjutan. Gillette menggandeng Waste4Change, perusahaan manajemen sampah, untuk mendaur ulang limbah sehingga tidak merusak lingkungan.
Penegakan Hukum Hak Kekayaan Intelektual
Direktur Penegakan Hukum PPNS, Brigjen Pol. Arie Ardian Rishadi, menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap pelanggaran merek.
“Produk palsu tidak hanya merugikan pemilik merek, tapi juga membahayakan kesehatan masyarakat. Kami akan terus mengawasi peredaran barang tiruan demi melindungi konsumen,” ujarnya.
Sementara itu, International Trademark Association (INTA) turut memberikan dukungan atas langkah tegas Gillette dan otoritas Indonesia dalam melawan peredaran barang tiruan.
Edukasi Konsumen
Gillette juga mengajak masyarakat untuk lebih cermat sebelum membeli produk perawatan diri. Keaslian bisa dipastikan dengan membeli melalui kanal resmi, baik toko fisik maupun online.
Dengan pemusnahan skala besar ini, Gillette menegaskan komitmennya untuk melindungi konsumen, menegakkan hukum, dan mendukung persaingan usaha yang sehat di Indonesia.