Jakarta – Teropongrakyat.co ||Batu giok, dengan pesona hijaunya yang memukau, telah lama menjadi simbol kemewahan, keberuntungan, dan keindahan di berbagai belahan dunia, terutama di Asia. Popularitasnya tidak pernah pudar, bahkan terus meningkat seiring waktu, menjadikannya salah satu komoditas berharga di pasar global.
Sejak ribuan tahun lalu, giok telah diukir menjadi perhiasan, patung, dan benda-benda ritual. Di Tiongkok, giok dianggap sebagai batu surga yang melambangkan kemurnian, keabadian, dan kekuasaan kaisar-kaisar Tiongkok sering menggunakan giok sebagai segel kekuasaan dan perhiasan pribadi. Di Myanmar, yang dikenal sebagai sumber giok berkualitas tinggi, batu ini menjadi bagian integral dari budaya dan ekonomi. Suku Maori di Selandia Baru juga memiliki tradisi ukiran giok yang kaya, di mana giok (disebut pounamu) dianggap memiliki kekuatan spiritual dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Secara umum, ada dua jenis giok utama yaitu, Giok Nefrit: Lebih umum ditemukan, memiliki warna yang bervariasi dari putih krem hingga hijau tua. Kekerasannya lebih rendah dibandingkan giok jadeit dan Giok Jadeit: Lebih langka dan sangat berharga, terutama yang berwarna hijau zamrud transparan yang dikenal sebagai giok imperial. Giok jadeit memiliki kekerasan yang lebih tinggi dan kilau yang lebih intens.
Kualitas giok ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk warna, kejernihan, tekstur, dan tingkat transparansi. Giok berkualitas tinggi akan memiliki warna yang merata, sedikit inklusi, tekstur halus, dan mampu memancarkan cahaya dengan indah.
Pasar giok global didominasi oleh permintaan dari Tiongkok, Hong Kong, dan negara-negara Asia lainnya. Harga giok dapat bervariasi secara drastis, dari beberapa dolar untuk potongan kecil hingga jutaan dolar untuk ukiran atau perhiasan giok imperial yang langka. Pameran giok dan lelang internasional sering kali menjadi sorotan, menarik kolektor dan investor dari seluruh dunia.
Meskipun popularitasnya tinggi, industri giok juga menghadapi tantangan, termasuk penambangan ilegal, masalah lingkungan, dan perdagangan giok palsu. Upaya untuk mempromosikan praktik penambangan yang bertanggung jawab dan meningkatkan kesadaran konsumen tentang giok asli menjadi semakin penting.
Di masa depan, giok diperkirakan akan terus memegang tempat istimewa dalam budaya dan pasar global. Dengan keindahan abadi dan makna spiritualnya, batu giok akan terus memancarkan kilau hijau yang tak pernah padam, memikat hati generasi-generasi mendatang.
Penulis : Yordani