DEPOK, Teropongrakyat.co – Sejumlah warga Depok meminta Kapolres Depok untuk menindak tegas para debt collector (matel) yang dinilai semakin meresahkan. Pasalnya, mereka kerap berkumpul di berbagai titik strategis seperti lampu merah dan gang-gang jalan untuk memburu kendaraan yang diduga menunggak cicilan. Senin, (17/2/2025).
Beberapa wilayah yang paling terdampak antara lain Kelurahan Curug dan Kelurahan Cimanggis. Warga mengaku resah dengan aksi para matel yang sering membuntuti, mengejar, dan bahkan memberhentikan pengendara di jalan secara paksa. Dengan mengklaim sebagai petugas resmi leasing yang bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mereka meminta STNK dan kunci kendaraan secara paksa sebelum akhirnya melakukan eksekusi di tempat.
Salah satu korban, inisial (A), yang juga anggota ormas Laskar Merah Putih (LMP), mengalami perlakuan serupa. Saat melintas di kawasan Apartemen Like View, Kelurahan Curug, ia diikuti oleh beberapa debt collector dan diminta menepi. Mereka menuduh motornya menunggak cicilan, meski korban telah berkoordinasi dengan pihak leasing (BAF) terkait pembayaran sisa tunggakan tiga bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat korban mencoba menjelaskan, terjadi percekcokan sengit. Bahkan, helmnya dipukul, ponselnya dirampas, dan rekaman kejadian dihapus oleh para matel. Intimidasi terus berlanjut hingga korban terpaksa menandatangani surat penarikan kendaraan.
Setelah kejadian, korban melapor ke Ketua Jonsi LMP Bojong Gede dan media online Chakra Nusantara. Mereka mendatangi Polsek Cimanggis untuk melaporkan kasus perampasan dan intimidasi tersebut. Laporan pun diterima, dan pihak kepolisian berjanji akan menindaklanjuti kasus ini.
Korban juga menyesalkan tindakan PT Bussan Auto Finance (BAF) Cabang Depok yang diduga membocorkan data nasabah kepada pihak ketiga tanpa persetujuan. Akibatnya, korban mengalami kerugian materi hingga puluhan juta rupiah.
Warga berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas terhadap para debt collector yang bertindak di luar hukum agar kejadian serupa tidak terulang.