Pernikahan Arwah: Film Horor Kolaborasi EMI dan Relate Films Angkat Budaya Tionghoa dalam Cerita Mencekam

- Jurnalis

Selasa, 8 Oktober 2024 - 18:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, teropongrakyat.co – 8 Oktober 2024 — Entelekey Media Indonesia (EMI) bersama Relate Films memperkenalkan film horor terbaru bertajuk “Pernikahan Arwah (The Butterfly House)”, yang menggabungkan unsur tradisi Tionghoa dan elemen horor yang mencekam. Dalam press conference yang diadakan di Work Coffee Jakarta, EMI merilis foto-foto perdana film yang disutradarai oleh Paul Agusta ini. Foto-foto tersebut memperlihatkan atmosfer cerita serta penampilan karakter utama, yang diperankan oleh Morgan Oey, Zulfa Maharani, Jourdy Pranata, dan Brigitta Cynthia.

Film “Pernikahan Arwah (The Butterfly House)” membawa perspektif baru dalam genre horor Indonesia. Menurut sang sutradara, Paul Agusta, film ini menantang karena menggabungkan elemen spiritual budaya peranakan Tionghoa, khususnya tradisi pernikahan arwah, dengan narasi horor yang penuh ketegangan. “Ini bukan sekadar horor, melainkan juga cerminan budaya Tionghoa yang masih jarang dieksplorasi dalam perfilman Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga:  Oknum Anggota Polsek Pagedangan Minta Uang Ganti Rugi Rp 62 Juta ke Wartawan, Pelapor Hanya Terima Rp 5 Juta

Pernikahan Arwah: Film Horor Kolaborasi EMI dan Relate Films Angkat Budaya Tionghoa dalam Cerita Mencekam - Teropong Rakyat

ADVERTISEMENT

Pernikahan Arwah: Film Horor Kolaborasi EMI dan Relate Films Angkat Budaya Tionghoa dalam Cerita Mencekam - Teropong Rakyat

SCROLL TO RESUME CONTENT

Patricia Gunadi, Direktur Utama EMI, menegaskan komitmen mereka dalam menghasilkan karya berkualitas yang mengangkat tradisi lokal. “Kami ingin menghadirkan cerita yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia, dalam hal ini tradisi peranakan Tionghoa,” ungkap Patricia.

Film ini mengisahkan Salim (Morgan Oey) dan Tasya (Zulfa Maharani), pasangan yang sedang mempersiapkan pernikahan mereka. Ketika melakukan sesi foto pre-wedding di rumah leluhur Salim, mereka mendapati dirinya terjerat dalam misteri arwah yang berkaitan dengan keluarganya. Penulis skenario, Aldo Swastia, menjelaskan bahwa cerita ini terinspirasi dari tradisi kuno pernikahan arwah dalam budaya Tionghoa, yang jarang diangkat di Indonesia.

Para aktor, termasuk Morgan Oey, melakukan riset mendalam untuk menghayati peran mereka. “Ini adalah pengalaman pertama saya bermain di film horor dengan sentuhan budaya Tionghoa yang kental, dan itu memberikan tantangan tersendiri,” ungkap Morgan.

Baca Juga:  Nura Daya Pemerhati Rentan Nilai Langkah Polisi Tangani Kasus Supriyani di Konsel Sudah Tepat

Proses syuting yang berlangsung di Lasem, kota dengan kekayaan budaya Tionghoa, turut memperkuat atmosfer film ini. Paul Agusta menjelaskan bahwa Lasem memberikan energi historis yang penting dalam menciptakan latar yang otentik dan mencekam.

Selain elemen horor, “Pernikahan Arwah (The Butterfly House)” juga menyuguhkan kisah cinta tragis yang menjadi fondasi emosional dalam cerita, menjadikannya lebih kompleks dan berlapis dibandingkan film horor konvensional. Film ini direncanakan rilis pada 2025, dengan pembaruan informasi berkala melalui akun media sosial EMI.

Dengan kehadiran film ini, EMI berharap dapat memperkaya ranah perfilman horor Indonesia, sembari memperkenalkan lebih dalam tradisi Tionghoa kepada audiens yang lebih luas.
(Shanty Brilliani Tasya)

Berita Terkait

Tragedi di Cilincing: Bocah 12 Tahun Jadi Korban Pemerkosaan dan Pembunuhan, Pelaku Telah Diamankan Polisi
Hakim Tolak Praperadilan Nadiem Makarim dalam Kasus Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
Penuh Semangat, Satgas TMMD Kodim 1505/Tidore dan Warga Gotong Royong Angkat Papan Mal Masjid
CIBER (Cilincing Bersatu) Gelar Konsolidasi dan Silaturahmi di Pantai Marunda
Aksi Sigap Prajurit Kodim 1715/Yahukimo Mengevakuasi Para Pendulang Emas Yang Menjadi Korban Pembunuhan oleh OPM di wilayah Yahukimo
Kasus Kematian Pasien BPJS, Keluarga Korban Resmi Laporkan RSUD Sultan Sulaiman ke Polda Sumut Atas Dugaan Kelalaian Medis
Kodim 1710/Mimika Gelar Masak Besar Bobon Santoso dan Olahraga Bersama Dharma Pertiwi Cabang Mimika
Dari Museum Maritim, Pelindo Regional 2 Kirim Sinyal Perubahan: Apa yang Baru di Pelabuhan Sunda Kelapa, Panjang, Bengkulu, dan Jambi

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 12:44 WIB

Tragedi di Cilincing: Bocah 12 Tahun Jadi Korban Pemerkosaan dan Pembunuhan, Pelaku Telah Diamankan Polisi

Selasa, 14 Oktober 2025 - 12:34 WIB

Hakim Tolak Praperadilan Nadiem Makarim dalam Kasus Dugaan Korupsi Laptop Chromebook

Selasa, 14 Oktober 2025 - 11:01 WIB

Penuh Semangat, Satgas TMMD Kodim 1505/Tidore dan Warga Gotong Royong Angkat Papan Mal Masjid

Selasa, 14 Oktober 2025 - 09:58 WIB

CIBER (Cilincing Bersatu) Gelar Konsolidasi dan Silaturahmi di Pantai Marunda

Senin, 13 Oktober 2025 - 22:38 WIB

Aksi Sigap Prajurit Kodim 1715/Yahukimo Mengevakuasi Para Pendulang Emas Yang Menjadi Korban Pembunuhan oleh OPM di wilayah Yahukimo

Berita Terbaru