Jakarta, Teropongrakyat.co – Kantor redaksi Tempo masih menjadi sorotan setelah mengalami serangkaian teror. Setelah menerima kiriman kepala babi pada 19 Maret 2025, keesokan harinya redaksi kembali mendapat paket berisi enam bangkai tikus yang sudah dipenggal kepalanya. Minggu, (23/3/25).
Paket kepala babi tersebut ditujukan kepada jurnalis Tempo, Fransisca Christy Rosana, yang akrab disapa Cica. Ia merupakan bagian dari tim Bocor Alus Politik, sebuah produk jurnalistik investigatif yang rutin mengulas isu-isu sensitif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Teror ini memunculkan dugaan bahwa pengiriman kepala babi dan bangkai tikus terkait dengan liputan investigasi Tempo dalam Bocor Alus Politik, yang tayang sepanjang Maret 2025 di YouTube. Program ini membahas berbagai kasus besar di Indonesia, termasuk:
- 1 Maret 2025: Panas-Dingin Hubungan Megawati-Prabowo Akibat Hasto Kristiyanto
- 8 Maret 2025: Bedah Kasus Pertamina dan Jaringan Politik Riza Chalid
- 15 Maret 2025: Korporasi dan Politikus Pemicu Banjir Jakarta, Bekasi, dan Bogor
- 22 Maret 2025: Aktor dan Lobi-lobi di Balik Revisi UU TNI
Menurut Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra, redaksi juga menerima ancaman melalui akun Instagram @derrynoah pada 21 Maret 2025. Di hari yang sama, Setri melaporkan kasus ini ke Mabes Polri. “Pengirimnya dengan sengaja meneror kerja jurnalis. Jika tujuannya menakuti, kami tidak gentar, tapi stop tindakan pengecut ini,” tegasnya.
Teror terhadap jurnalis Tempo bukan kali pertama terjadi. Pada 5 Agustus 2024, anggota tim Bocor Alus Politik, Husein Abri Dongoran, juga mendapat ancaman ketika mobilnya dirusak orang tak dikenal di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sementara itu, tanggapan awal Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi terkait teror kepala babi memicu polemik. Ia awalnya berkomentar santai, “Sudah dimasak saja,” yang kemudian dikritik karena dianggap meremehkan kebebasan pers. Namun, Hasan meluruskan ucapannya, menyatakan bahwa justru peneror yang harus “dikecilkan”.
Di sisi lain, Cica merespons teror ini dengan nada santai melalui akun X (Twitter). “Lain kali ngirim jangan kepala babi, daging babi gitu lho yang enak. Mana telinganya sudah gak ada,” tulisnya.
Hingga kini, belum ada kejelasan mengenai pelaku maupun motif pasti dari teror ini. Polisi masih melakukan penyelidikan atas laporan Tempo.