Jakarta, TeropongRakyat.co – Lagi dan lagi, seolah tak ada habisnya, maraknya aksi premanisme yang berkedok Organisasi Kepemudaan maupun Organisasi Masyarakat kembali terulang.
Kali ini menimpa tiga orang Juru Parkir resmi yang secara sah dinaungi oleh Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, dan secara legalitas mereka memiiki surat tugas dan juga karcis parkir.
Lebih miris nya lagi, kejadian tersebut terjadi di tengah pusat bisnis Ibu Kota, tepat nya di Kuningan Mulia, HR. Rasuna Said Jakarta Selatan. Dan persis di depan Menara Imperium.
Bermula pada tanggal 28 april 2025 saat Yudha dan Merly sedang bertugas menjaga lahan parkir di area tersebut, seketika datang dua orang yang dikenal bernama Jackson dan Ambon menghampiri mereka dan membabi buta menyerang Merly.

Tidak sampai disitu korban Merly sempat melarikan diri, namun masih terdapat belasan orang lain yang sudah menghadang Merly di depan Menara Imperium termasuk Ardi dan Arman yang tak lain Korban sempat melihat dan mengenali. Selain itu Merly juga diteriaki maling hingga menarik perhatian massa.
Hingga akhirnya korban Merly mengalami luka yang cukup serius dan ditinggal begitu saja dipinggir jalan hingga akhirnya korban dibawa kerumah Wahyu salah satu rekan Juru Parkir nya juga.

Salah seorang saksi mengatakan saat para preman tersebut tengah memukuli para korban, sang Ketua yang di ketahui bernama Jimi juga terdapat di lokasi dan dengan santai nya hanya menontoni para anggota nya melakukan pengeroyokan terhadap korban.

Salah satu korban Wahyu mengatakan “Kejadian ini sudah ketiga kalinya bang, yang pertama dan kedua mereka sudah mulai mengintervensi kami untuk menyingkir dari lahan parkir tersebut namun masih secara verbal, kejadian ketiga ya inilah yang sudah sangat brutal.”
Wahyu juga menambahkan, jika salah satu Wakil Ketua Organisasi tersebut bernama Sutomo sempat mengatakan kepada dirinya jika mereka sudah melakukan iuran koordinasi kepada tiga pilar di wilayah tersebut seperti Babinsa, Bhinmaspol Polsek Setiabudi, Kelurahan Guntur hingga Kecamatan Setiabudi setiap bulannya untuk dapat mengelola berbagai aspek yang dapat menjadi ladang pemasukan bagi mereka.
Korban bernama Merly akhirnya segera dibawa ke RS Agung oleh para rekan nya, namun RS Agung merujuk ke RSCM karena alat yang kurang memadai.
Hingga akhirnya korban Merly dilarikan ke RSCM dan melakukan visum et repertum yang dilakukan langsung oleh Dokpol bernama dr. Dedi dan dilakukan pula rontgen pada bagian dalam tubuh.
Diketahui korban Merly mengalami luka yang cukup serius seperti luka di bagin kepala, kelopak mata, pendarahan di bagian kuping hingga banyak luka lebam di bagian badan.
Pada akhirnya dr. Dedi yang menangani Merly merekomendasikan untuk membuat laporan kepolisian di Subdit Resmob Polda Metro Jaya dengan Nomor : LP/B/2799/IV/2025/SPKT/ POLDA METRO JAYA tanggal 29 april 2025 pukul 00:37 WIB
Namun sejak laporan tersebut dibuat pada 29 april 2025 hingga hari ini 2 juni 2025 tidak ada perkembangan atau minimal update dari tim penyidik yang menangani kasus tersebut.
Selain mengalami kerugian materil dan immateril para korban Juru Parkir ini juga merasa terancam dan tidak tenang saat hendak melakukan pekerjaan mereka sehari-hari.
Para korban berharap agar Aparat Penegak Hukum dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi nya untuk menjaga kondusifitas dan mengayomi masyarakat.
“Jika sekiranya sampai 2 hari kedepan tetap belum ada hasil berarti atau update dari kepolisian, kami berencana melaporkan ke Biro Paminal Polri” pungkas Wahyu.