Bekasi, teropongrakyat.co – Frits Saikat yang dikenal sebagai sosok Aktivis Kemanusiaan Kota Bekasi prihatin dengan maraknya pungutan liar (pungli) yang kerap terjadi dilingkungan pendidikan secara terang-terangan.
Frits Saikat juga menyoroti sekolah yang tengah melalukan pungli di kemas rapih dengan kegiatan di dalam sekolah seperti ekstrakulikuler (Ekskul) maupun kegiatan di luar sekolah (Study Tour).
“Bicara soal pendidikan di Kota Bekasi sangat hancur,” kata Frits Saikat. Hal tersebut harus disikapi tindakan tegas oleh Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad. Apabila hal tersebut tidak bisa di selesaikan oleh dinas terkait,” pungkasnya, Rabu 9 Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia memaparkan, Kantor Cabang DInas (KCD) pun aneh, ketika Dinas Pendidikan Kota Bekasi, tidak bisa bersikap tegas kepada KCD Jabar atas pungli-pungli yang terjadi di SMA/SMK Negeri dan Swasta di Kota Bekasi,” tutur Frits.
“Ya, karena swasta memang ada dana BOS, sambung Frits seharusnya dan BOS dipergunakan totalitas untuk masyarakat Kota Bekasi.
Mengenai kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), sah-sah saja jika tidak ada kutipan. Ketika ada kutipan yang sifatnya diwajibkan, itu kesalahan dan dapat menjadi unsur pidana,” terang Frits.
Saya juga prihatin dengan Sekolah Negeri baik SD, SMP, SMA dan SMK yang menggelar kegiatan diluar sekolah (Study Tour) dengan biaya Rp.700.000, menurut saya tidak relevan,” kata Frits sambil tersenyum.
Frits juga memaparkan, “Kita contohkan saja kalau Rp.700.000 dikali rombelnya 38 orang belum di kali berapa kelas? Anggaran itu sudah dahsyat dan luar biasa,” ujarnya sambil tertawa.
“Ya saya berharap Pj Wali Kota Bekasi harus bertindak tegas secepatnya, karena pungli-pungli di tingkat SD, SMP, SMA/SMKN di Kota Bekasi sangat luar biasa dahsyatnya,” tegas Frits. (Akbar)