Jakarta, TeropongRakyat.co – Harga mobil di Indonesia bisa berlainan di setiap daerah, meskipun masih satu pulau. Apalagi jika beda pulau. Diharapkan, suatu saat nanti ada solusi terkait hal ini, sehingga harga mobil di Tanah Air bisa satu harga dari Sumatera hingga Papua.
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan bahwa pihaknya kerap berdiskusi mengenai cara harga mobil di satu daerah dan daerah lain bisa sama.
Ini, lanjut dia, akan menguntungkan bagi daerah-daerah yang standar pendapatannya lebih rendah daripada masyarakat di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami ada diskusi mengenai bagaimana harga mobil di satu Indonesia bisa satu harga. Sedang dalam pemikiran seperti itu. Kan, enggak fair (adil) juga kalau saudara-saudara kita di Papua yang infrastrukturnya enggak seberapa baik dibandingkan di Jawa, GDP (Gross Domestic Product) beda, tapi giliran mau beli mobil harganya paling mahal,” ucap Kukuh dalam Focus Group Discussion yang diinisiasi grup forwot (04/12/2024)
Pasar mobil di Indonesia sendiri sekarang masih cukup bergantung dengan para konsumen di Pulau Jawa, meskipun kadarnya sudah berkurang. Menurut Kukuh, Pulau Jawa masih memberikan kontribusi di atas 60 persen dari total penjualan mobil nasional.
“Di Jawa ini 63 persen sekarang. Kalau dulu itu sampai dengan 80 persen,” ucap Kukuh.
Penjualan mobil yang sudah lebih merata saat ini, nilai Kukuh, antara lain disebabkan oleh pembangunan infrastruktur yang pesat di beragam daerah lain selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Tercatat, ada pergeseran komposisi penjualan sebanyak 6 persen dari Pulau Jawa ke luar Pulau Jawa selama periode 2019-2024.
“Jadi, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan sebagainya tumbuh,” pungkasnya.
Sebagai informasi, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan wholesales pada 2023 mencapai 1.005.802 unit.
Volumenya turun 4 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) yang mencapai 1.048.040 unit.
Adapun penjualan retail menyentuh 998.059 unit. Capaian tersebut turun 1,5 persen yoy, dari sebelumnya 1.013.582 unit.
Pada 2024, dari Januari-Oktober, penjualan mobil wholesales mencapai 710.406 unit atau turun 15 persen yoy, dari sebelumnya 836.128 unit. Penjualan mobil retail juga hanya 730.637 unit, drop 11,5 persen yoy , dari sebelumnya 825.692 unit.
Gaikindo menargetkan penjualan mobil di Indonesia pada 2024 hanya sebanyak 850 ribu unit. Revisi dilakukan pada awal kuartal keempat kemarin karena pelemahan daya beli, pengetatan kredit, dan efek tahun politik.
Sebelumnya, Gaikindo memasang target penjualan mobil 2024 sebanyak 1,1 juta unit.