JAKARTA, Teropongrakyat.co – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa Indonesia tengah mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) lokal dengan melibatkan anak-anak muda berbakat dari dalam negeri. Rabu, (19/2/2025).
“Sekarang ada beberapa anak muda di Indonesia yang kita rekrut, mereka sedang bekerja,” kata Luhut saat ditemui di Jakarta, Selasa (18/2).
Dalam waktu dekat, Luhut menyebut para pengembang AI ini akan mempresentasikan hasil kerja mereka langsung di hadapan Presiden Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mungkin dalam dua minggu ke depan mereka akan presentasi ke Presiden,” tambahnya.
AI yang dikembangkan ini nantinya akan mendukung bahasa Indonesia dan Inggris serta bertujuan memperkuat ekosistem digitalisasi nasional agar lebih efisien. Meski begitu, Luhut menegaskan bahwa pengembangan AI ini membutuhkan biaya tinggi karena menggunakan sistem open source.
Pemerintah Pantau Perkembangan AI Global
Sementara itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, menyebut bahwa pemerintah masih terus mengeksplorasi berbagai aspek terkait teknologi AI untuk mengoptimalkan penggunaannya di Indonesia.
“Kita masih mempelajari ya perkembangannya karena ini kan inovasi-inovasi teknologi,” kata Nezar di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jakarta Pusat, Senin (17/2).
Nezar juga menyoroti perkembangan DeepSeek R1, model AI terbaru dari startup asal China, DeepSeek, yang menjadi sorotan global sejak awal 2025. Meski teknologi ini menawarkan layanan serupa dengan ChatGPT, beberapa negara seperti Korea Selatan, Italia, Australia, dan Taiwan telah membatasi atau melarang penggunaannya dengan alasan keamanan siber.
“Tentu saja apa yang dihasilkan oleh DeepSeek bisa menjadi satu alternatif untuk pengembangan AI di Indonesia,” ujar Nezar.
Dengan inisiatif pengembangan AI lokal ini, Indonesia berambisi untuk lebih mandiri dalam inovasi teknologi dan mengurangi ketergantungan pada platform asing.