Jakarta, Teropongrakyat.co – Kapolri ingatkan untuk jangan menyakiti hati masyarakat. Dan itu di Tunjukan institusi Polri dengan memberhentikan tidak terhormat oknum polisi yang dengan sengaja menipu petani asal Subang.
Petani asal Subang dengan nama lengkap Caslim Sumarlin telak di tipu oknum polisi sebesar RP. 598 juta. Dengan dalih bisa meloloskan seleksi Polwan. Yakni Teti Rohaeti putri petani yang harus menelan ke kecewaan lantaran diketahui sang ayah menjadi korban penipuan oleh oknum nakal yang sebelumnya menjanjikan bisa meloloskan seleksi polwan.
Kasus ini berawal pada tahun 2016. Oknum polisi menjanjikan bisa meloloskan seleksi polwan. Dengan dalih dapat membatu meloloskan seleksi polwan, oknum nakal tersebut meminta sejumlah uang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kejadiannya pada tahun 2016, diketahui ada 3 pelaku. satu itu bukan anggota Polri karena sudah lama dipecat sejak 2004 karena kasus narkoba atas nama AS. Lalu ada dua polwan, satu sudah dipecat 2017 lalu karena kasus penipuan ini. Dan satu masih proses kode etik. Ketiganya bukan panitia penerimaan, modus lama itu ngaku-ngaku bisa bantu,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan, Selasa (21/5/2024).
Oknum Polwan yakni YFN yang kini diberhentikan secara tidak terhormat menjanjikan Teti Rohaeti agar bisa lolos seleksi polwan pada Tahun 2016. YFN diketahui memalsukan telegram rahasia. “Kemudian Saudari YFN ini juga telah di PTDH (pemberhentian tidak dengan hormat) tahun 2017. Atas pembuatan telegram rahasia palsu dan berita dan ada akibat berita viral tersebut itu dilakukan penegakan hukum,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Selasa (21/5/2024).
Ade Ary menegaskan rekrutmen Polri memegang prinsip bersih, transparan, akuntabel, dan humanis (BETAH). Ade Ary menyampaikan Polda Metro Jaya transparan dalam menangani kasus ini. “Kami transparan saja. Bapak Kapolri juga sudah berulang kali menekankan dalam setiap kesempatan soal profesionalisme dan selalu berpesan jangan sakiti hati masyarakat, kepercayaan masyarakat harus dijaga,” sambung Ade Ary kepada wartawan.
Kepada masyarakat yang ingin mengikutsertakan anaknya dalam rekrutmen Polri, Ade Ary memohon agar tidak percaya pada praktik calo. Ade Ary mengatakan yang menentukan lolos atau tidaknya peserta rekrutmen hanyalah kemampuan diri sendiri. (Red)