Polisi Ungkap Motif Pelaku Pencabulan Dan Pembunuhan Anak Di Bekasi

- Jurnalis

Sabtu, 8 Juni 2024 - 17:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KOTA BEKASI, – Teropongrakyat.co –  Polres Metro Bekasi Kota bersama dengan DP3A, KPAD Kota Bekasi dan Apsifor mengungkap motif pelaku pembunuhan terhadap anak di Kp. Ciketing Selatan, kelurahan Ciketing Udik, kecamatan Bantargebang.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhamad Firdaus didampingi Kasi Humas Polres Metro Bekasi Kota AKBP Erna Ruswing Andari dan Kapolsek Bantargebang AKP Ririn Sri Damayanti, memberikan keterangan pers di Mapolres Metro Bekasi Kota Jl. Pangeran Jayakarta, pada Jumat (07/06/24).

Terkait dengan proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh tim penyidik bersama dengan tim Apfisor dan juga KPAD dan DP3A Kota Bekasi, tim gabungan menyimpulkan terhadap motif tersangka.

ADVERTISEMENT

Polisi Ungkap Motif Pelaku Pencabulan Dan Pembunuhan Anak Di Bekasi - Teropong Rakyat

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ada dua motif dalam tindak pidana yang dilakukan tersangka DS, yang pertama tersangka DS melakukan pencabulan terhadap korban GH adalah karena tidak bisa menahan birahinya karena sudah selama tujuh bulan tersangka tidak melakukan hubungan suami istri,” Katanya.

Sedangkan untuk motif yang kedua ialah tindak kekerasan terhadap anak yang menyebabkan anak meninggal dunia terhadap korban ialah karena untuk menutupi perbuatan cabul terhadap anak berinisial GH (9,5 tahun).

“Nah ini dua motif yang mana, tim gabungan ini menyimpulkan terkait dengan tindak pidana yang dilakukan oleh tersangka DS,” Imbuhnya.

Atas tindakannya, tersangka DS (61) dijerat dengan Pasal 82 dan 80 ayat (3) Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2016 tentang Perlindungan anak dan atau Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sementara itu, Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi Novrian menjelaskan hasil asesmennya, melihat traumatik kepada orang tua korban terutama ibu korban.

“Terlebih lagi rumah korban tidak jauh dari tempat kejadian, bahkan kemarin kita sempat juga ke lokasi dan ngobrol dengan ayah korban, bahkan ayahnya sendiripun membayangkan tempat tersebut dia masih sangat emosi dan sangat marah,” Katanya.

Ada harapan besar dari pihak keluarga agar tersangka DS ini mendapatkan hukuman seberat-beratnya atas kejadian itu. Namun semua itu dikembalikan kepada proses hukum yang berlaku.

Selain pendampingan proses hukum, KPAD Kota Bekasi juga melakukan pendampingan terhadap kebutuhan sosial terhadap keluarga korban.

“Terutama kepada adik-adiknya kita masih melihat adik-adiknya masih sangat terpukul sangat kehilangan, karena almarhum merupakan anak yang ceria, dan merupakan salah satu anak yang diandalkan dalam keluarga, jadi ketika anak-anak bermain, anak itulah yang membawa suasana ceria bagi keluarga,” Tukasnya.

Baca Juga:  Kapolri Terima Anugerah Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu Riau

Hasil pemeriksaan Psikologi tersangka tidak menunjukkan Gangguan Jiwa

Pada kesempatan yang sama, ketua tim Apsifor Nathanael Sumampow menuturkan bahwa kematian seorang anak merupakan kejadian yang besar.

Iya mengapresiasi langkah Polres Metro Bekasi Kota yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota dalam penanganan kasus itu dengan mengedepankan kolaborasi interprofesi dan juga mengedepankan bagaimana centivic crime investigation.

“Melibatkan ilmu untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi, jadi itu saya pikir sesuatu hal yang sangat penting, karena kita tahu bahwa pada setiap kasus pasti ada kompleksitasnya, ada keunikan, ke khasan-nya,” Katanya.

Lebih lanjut Nathanael Sumampow secara umum, menemukan fungsi mental tersangka sangat baik, artinya tersangka DS dapat dimintai pertanggung jawaban secara hukum.

Yang bersangkutan memahami apa yang dilakukannya, tindakan itu juga dilakukan dalam kesadaran penuh. pelaku juga tahu konsekuensi tindakan pelaku dan akibatnya.

“Oleh sebab itu, hal ini menunjukkan bahwa yang bersangkutan sangat berkompetensi memadai untuk kita mintai pertanggungjawaban atas tindakan yang dilakukannya,” Tukasnya.

Berikutnya, bahwa tidak ditemukan gangguan Psikologis yang bermakna yang dapat meringankan hukuman atas tindakan tersangka DS (61).

KOTA BEKASI, – Polres Metro Bekasi Kota bersama dengan DP3A, KPAD Kota Bekasi dan Apsifor mengungkap motif pelaku pembunuhan terhadap anak di Kp. Ciketing Selatan, kelurahan Ciketing Udik, kecamatan Bantargebang.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhamad Firdaus didampingi Kasi Humas Polres Metro Bekasi Kota AKBP Erna Ruswing Andari dan Kapolsek Bantargebang AKP Ririn Sri Damayanti, memberikan keterangan pers di Mapolres Metro Bekasi Kota Jl. Pangeran Jayakarta, pada Jumat (07/06/24).

Terkait dengan proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh tim penyidik bersama dengan tim Apfisor dan juga KPAD dan DP3A Kota Bekasi, tim gabungan menyimpulkan terhadap motif tersangka.

“Ada dua motif dalam tindak pidana yang dilakukan tersangka DS, yang pertama tersangka DS melakukan pencabulan terhadap korban GH adalah karena tidak bisa menahan birahinya karena sudah selama tujuh bulan tersangka tidak melakukan hubungan suami istri,” Katanya.

Sedangkan untuk motif yang kedua ialah tindak kekerasan terhadap anak yang menyebabkan anak meninggal dunia terhadap korban ialah karena untuk menutupi perbuatan cabul terhadap anak berinisial GH (9,5 tahun).

“Nah ini dua motif yang mana, tim gabungan ini menyimpulkan terkait dengan tindak pidana yang dilakukan oleh tersangka DS,” Imbuhnya.

Baca Juga:  Jelang Pilkada Serentak, Panglima TNI dan Kapolri Hadiri Doa Bersama Lintas Agama di Semarang

Atas tindakannya, tersangka DS (61) dijerat dengan Pasal 82 dan 80 ayat (3) Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2016 tentang Perlindungan anak dan atau Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sementara itu, Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi Novrian menjelaskan hasil asesmennya, melihat traumatik kepada orang tua korban terutama ibu korban.

“Terlebih lagi rumah korban tidak jauh dari tempat kejadian, bahkan kemarin kita sempat juga ke lokasi dan ngobrol dengan ayah korban, bahkan ayahnya sendiripun membayangkan tempat tersebut dia masih sangat emosi dan sangat marah,” Katanya.

Ada harapan besar dari pihak keluarga agar tersangka DS ini mendapatkan hukuman seberat-beratnya atas kejadian itu. Namun semua itu dikembalikan kepada proses hukum yang berlaku.

Selain pendampingan proses hukum, KPAD Kota Bekasi juga melakukan pendampingan terhadap kebutuhan sosial terhadap keluarga korban.

“Terutama kepada adik-adiknya kita masih melihat adik-adiknya masih sangat terpukul sangat kehilangan, karena almarhum merupakan anak yang ceria, dan merupakan salah satu anak yang diandalkan dalam keluarga, jadi ketika anak-anak bermain, anak itulah yang membawa suasana ceria bagi keluarga,” Tukasnya.

Hasil pemeriksaan Psikologi tersangka tidak menunjukkan Gangguan Jiwa

Pada kesempatan yang sama, ketua tim Apsifor Nathanael Sumampow menuturkan bahwa kematian seorang anak merupakan kejadian yang besar.

Iya mengapresiasi langkah Polres Metro Bekasi Kota yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota dalam penanganan kasus itu dengan mengedepankan kolaborasi interprofesi dan juga mengedepankan bagaimana centivic crime investigation.

“Melibatkan ilmu untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi, jadi itu saya pikir sesuatu hal yang sangat penting, karena kita tahu bahwa pada setiap kasus pasti ada kompleksitasnya, ada keunikan, ke khasan-nya,” Katanya.

Lebih lanjut Nathanael Sumampow secara umum, menemukan fungsi mental tersangka sangat baik, artinya tersangka DS dapat dimintai pertanggung jawaban secara hukum.

Yang bersangkutan memahami apa yang dilakukannya, tindakan itu juga dilakukan dalam kesadaran penuh. pelaku juga tahu konsekuensi tindakan pelaku dan akibatnya.

“Oleh sebab itu, hal ini menunjukkan bahwa yang bersangkutan sangat berkompetensi memadai untuk kita mintai pertanggungjawaban atas tindakan yang dilakukannya,” Tukasnya.

Berikutnya, bahwa tidak ditemukan gangguan Psikologis yang bermakna yang dapat meringankan hukuman atas tindakan tersangka DS (61).

(*/js)

Polisi Ungkap Motif Pelaku Pencabulan Dan Pembunuhan Anak Di Bekasi - Teropong Rakyat

Berita Terkait

Polisi Berhasil Gagalkan Aksi Tawuran di Kemayoran Jakpus, 6 Remaja dan 3 Celurit Diamankan
Polres Metro Jakarta Pusat Gagalkan Aksi Tauran Remaja
Angkot Tertimpa Pohon Tumbang di Sukasari, Lalu Lintas Macet Panjang
Satgas TMMD ke-126 Berikan Penyuluhan Bahaya Radikalisme dan Terorisme kepada Siswa SMA
Jalan Rusak Di Kp. Salimah Tak Kunjung Di Perbaiki, Warga Geram Terhadap Kades Sukamanah
Raja Keraton Surakarta, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, Wafat di Usia 77 Tahun
Tragedi Tanjung Priok, Luka Lama yang Belum Terobati
Misteri Kuburan Richard Leroy McKinley Sejarah Tentara Muda yang Terpapar Radiasi Abadi

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 22:28 WIB

Polisi Berhasil Gagalkan Aksi Tawuran di Kemayoran Jakpus, 6 Remaja dan 3 Celurit Diamankan

Senin, 3 November 2025 - 21:45 WIB

Polres Metro Jakarta Pusat Gagalkan Aksi Tauran Remaja

Senin, 3 November 2025 - 17:55 WIB

Angkot Tertimpa Pohon Tumbang di Sukasari, Lalu Lintas Macet Panjang

Senin, 3 November 2025 - 12:32 WIB

Satgas TMMD ke-126 Berikan Penyuluhan Bahaya Radikalisme dan Terorisme kepada Siswa SMA

Senin, 3 November 2025 - 09:33 WIB

Jalan Rusak Di Kp. Salimah Tak Kunjung Di Perbaiki, Warga Geram Terhadap Kades Sukamanah

Berita Terbaru

Breaking News

Polres Metro Jakarta Pusat Gagalkan Aksi Tauran Remaja

Senin, 3 Nov 2025 - 21:45 WIB