LSM Gelombang Laporkan Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah SMP Negeri di Kota Depok ke KPK

- Jurnalis

Jumat, 24 Januari 2025 - 05:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DEPOK, Teropong Rakyat.Co – LSM Gerakan Lokomotif Pembangunan (Gelombang) Kota Depok melayangkan laporan pengaduan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan tanah untuk pembangunan SMP Negeri di wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Tahun Anggaran 2024 pada Selasa (21/01/2025).

LSM Gelombang Laporkan Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah SMP Negeri di Kota Depok ke KPK - Teropongrakyat.co

Cahyo P Budiman, Ketua LSM Gelombang dalam jumpa pers di kawasan Jl. Margonda Depok Rabu (22/01/2025) menjelaskan laporan yang diajukan didasarkan pada temuan-temuan terkait pengadaan lahan senilai Rp 15.166.000.000,- yang diduga melibatkan penyelewengan anggaran dan praktek mafia tanah. Beberapa temuan yang dilaporkan antara lain adalah:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Anggaran Pengadaan Lahan — Dana sebesar Rp 15.166.000.000,- untuk pembebasan tanah senilai tersebut, namun lahan yang dibebaskan hanya 4000 m² dari total 7.416 m² milik Lie Peng Yang. Sementara itu, berdasarkan perhitungan, seharusnya pihak ahli waris menerima Rp 3.791.500,- per meter persegi, bukan kisaran Rp 1.000.000,- s/d Rp 1.300.000,- per meter persegi, yang mencurigakan adanya penggelapan.

2. Selisih Ganti Rugi — Mengacu pada angka total dan luas tanah yang dibebaskan, Cahyo menilai ada selisih yang harus dipertanyakan, yang bisa jadi merupakan “bancakan” para oknum yang terlibat dalam pengadaan lahan ini, dengan selisih antara Rp 2.491.500,- s/d Rp 2.791.500,- per meter persegi.

Baca Juga:  PEWARNA Indonesia Kecam Pernyataan Mendes Soal "Wartawan Bodreks"

3. Kerugian Negara — Jika dihitung, dugaan kerugian negara/daerah berkisar antara Rp 9.996.000.000,- s/d Rp 11.116.000.000,-, yang menurut Cahyo, uang tersebut berpotensi mengalir kepada unsur pimpinan Pemerintah Kota Depok, serta mafia tanah yang terlibat dalam proses pengadaan ini.

4. Penyerahan Ganti Rugi yang Aneh — Penyerahan uang ganti rugi yang seharusnya diberikan kepada ahli waris Lie Peng Yang malah diberikan kepada Titi Sumiati, yang tidak memiliki bukti sah terkait kepemilikan atau perjanjian jual beli dengan ahli waris tersebut. Pemilik asli tanah, Lie Peng Yang, meninggal dunia pada tahun 2006 dan tanahnya jatuh ke ahli warisnya, yaitu anak laki-laki bernama Tan Cui Liang alias Hendra dan anak perempuan bernama Herawati. Aneh dan tidak sesuai prosedur, pihak Pemerintah Kota Depok (Disrumkim) malah membayarkan ganti rugi kepada Titi Sumiati, tanpa ada bukti sah bahwa tanah tersebut pernah dialihkan kepada yang bersangkutan.

5. Praktek Mafia Tanah — Selain itu, Cahyo juga menemukan indikasi praktek mafia tanah dalam proses pengadaan lahan tersebut yang patut diselidiki lebih lanjut oleh KPK.

Baca Juga:  Terkait Mobil Wartawan Tempo yang Dirusak, Aktivis 98: TKP Tidak Jauh Dari Mabes Polri, Ini Adalah Pesan ?

LSM Gelombang Laporkan Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah SMP Negeri di Kota Depok ke KPK - Teropongrakyat.co

Cahyo menduga bahwa uang yang diselewengkan dalam pengadaan tanah ini dapat mengalir ke beberapa pihak, antara lain:

1. Unsur Pimpinan Pemerintah Kota Depok

2. Salah satu calon Walikota Depok yang tengah bersiap untuk Pilkada 2024

3. Mafia tanah yang terlibat dalam transaksi tersebut.

Selain itu, Cahyo juga menyoroti proses pengadaan tanah yang tidak sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku tentang Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Kepentingan Umum, baik pada Tahapan Perencanaan, Persiapan, Pelaksanaan, dan Penyerahan hasil.

Cahyo berharap bahwa laporan ini mendapatkan perhatian serius dari Pimpinan KPK RI yang baru, mengingat Depok telah lebih dari 20 tahun tidak pernah tersentuh oleh penindakan KPK terkait korupsi. Dengan mengajukan laporan ini, Gelombang Depok berharap agar visi dan misi Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, khususnya dalam memberantas korupsi, dapat diterapkan secara maksimal di kota Depok, dan tentu saja di seluruh Indonesia.

“Kami berharap KPK dapat melakukan penyelidikan mendalam terhadap dugaan tindak pidana korupsi ini demi keadilan bagi rakyat Indonesia dan untuk mewujudkan negara yang bersih dari korupsi” ujar Cahyo (dk/op)

Berita Terkait

Polres Simalungun Bekuk Bandar Sabu Dengan Barang Bukti 3,3 Ons, Jaringan Bandar Narkoba Suro Masih Diburu
Bareskrim Hentikan Penyelidikan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi dan Menyatakan Asli! Tidak Ada Unsur Pidana
Ditpolairud Polda Sulteng Gagalkan Pengiriman 2,2 Ton Solar Tujuan Taliabu Maluku Utara
Jakarta Utara Darurat Kriminalitas: Kebun Pisang Jadi Pusat Peredaran Narkoba dan Curanmor
Ungkap Kasus Curanmor di Muara Angke, Tiga Pelaku Ditangkap, Penyelidikan Penadah Berlanjut
Kembali Terulang! Pergoki Muda Mudi Konsumsi Narkoba, Seorang Wartawan Dapatkan Kekerasan Fisik
Jokowi Laporkan Dugaan Fitnah Ijazah Palsu ke Polda Metro Jaya, Serahkan 24 Barang Bukti
Polsek Kepulauan Seribu Utara Bantu Penumpang Turun dari Kapal dalam Kegiatan Pengamanan Dermaga

Berita Terkait

Jumat, 23 Mei 2025 - 02:07 WIB

Polres Simalungun Bekuk Bandar Sabu Dengan Barang Bukti 3,3 Ons, Jaringan Bandar Narkoba Suro Masih Diburu

Kamis, 22 Mei 2025 - 20:07 WIB

Bareskrim Hentikan Penyelidikan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi dan Menyatakan Asli! Tidak Ada Unsur Pidana

Minggu, 18 Mei 2025 - 16:30 WIB

Ditpolairud Polda Sulteng Gagalkan Pengiriman 2,2 Ton Solar Tujuan Taliabu Maluku Utara

Rabu, 14 Mei 2025 - 21:51 WIB

Jakarta Utara Darurat Kriminalitas: Kebun Pisang Jadi Pusat Peredaran Narkoba dan Curanmor

Rabu, 14 Mei 2025 - 18:50 WIB

Ungkap Kasus Curanmor di Muara Angke, Tiga Pelaku Ditangkap, Penyelidikan Penadah Berlanjut

Berita Terbaru

Bisnis

Kopi Tiam Tepi Jalan: Bukti Kebangkitan Kuliner Bekasi

Sabtu, 24 Mei 2025 - 20:25 WIB