Jurnalis Boleh Kritis, Tapi Jangan Jadi Tukang Tuduh

- Jurnalis

Minggu, 6 Juli 2025 - 21:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Teropongrakyat.co – Menjadi wartawan itu bukan perkara mudah. Ia butuh keberanian, integritas, dan kemampuan menjaga etika dalam setiap proses peliputan. Namun sayangnya, di tengah arus cepat informasi dan tuntutan tayang, ada saja oknum jurnalis yang mulai mengabaikan hal paling mendasar dalam profesinya: kode etik. Minggu, (6/7/2025).

Belakangan, makin sering kita jumpai wartawan yang saat konfirmasi ke narasumber justru melontarkan pertanyaan yang bernada tuduhan. Pertanyaan yang tak lagi sekadar kritis, tapi sudah mengarah pada opini yang menghakimi. Parahnya lagi, ketika ditegur, mereka justru berdalih

 

ADVERTISEMENT

Jurnalis Boleh Kritis, Tapi Jangan Jadi Tukang Tuduh - Teropong Rakyat

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ini cuma pertanyaan, bukan tuduhan.”

“Saya cuma cari keberimbangan.”

“Yang penting saya sudah punya bahan untuk tayang.”

 

Pola seperti ini sangat berbahaya. Wartawan seharusnya menjadi pengawal informasi yang objektif dan adil, bukan aktor yang menyusun narasi berdasarkan asumsi pribadi.

Baca Juga:  Tanggapi Laporan Masyarakat, Tim Patroli Perintis Presisi (TPPP) Polres Metro Jakpus Siaga 1

Prinsip Praduga Tak Bersalah Bukan Sekadar Hiasan

Dalam Pasal 3 Kode Etik Jurnalistik, wartawan diwajibkan untuk tidak mencampuradukkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menjunjung asas praduga tak bersalah. Ini bukan pasal pajangan. Ini adalah fondasi penting agar media tetap menjadi pilar demokrasi — bukan alat penghakiman publik.

Menggiring narasumber dengan pertanyaan penuh asumsi dan nada tuduhan bukanlah bentuk keberanian, tapi justru menunjukan kelemahan seorang wartawan dalam menggali fakta secara etis.

Konfirmasi Bukan Untuk Menjebak

Wawancara atau konfirmasi bukan arena debat, apalagi ruang menjebak narasumber dengan kalimat provokatif. Kalaupun seorang jurnalis punya informasi awal, maka tugasnya adalah mengujinya dengan pertanyaan terbuka dan netral, bukan menantang narasumber untuk “membela diri” atas sesuatu yang belum tentu benar.

Ketika jurnalis lebih sibuk membangun narasi daripada menggali kebenaran, maka berita yang dihasilkan tak lagi membawa manfaat, melainkan memicu kebingungan dan potensi pembunuhan karakter.

Baca Juga:  Polres Kepulauan Seribu Amankan Keberangkatan Wisatawan di Dermaga Marina Ancol

Menjaga Marwah Profesi

Menjadi wartawan adalah kehormatan. Tapi kehormatan itu tidak datang dari jumlah berita yang tayang, atau seberapa “panas” judul yang dimuat. Kehormatan seorang jurnalis datang dari caranya menjaga etika, menghormati narasumber, dan menyampaikan kebenaran dengan hati-hati.

Mari kita ingatkan diri kita semua — khususnya para jurnalis muda — bahwa kritis itu wajib, tapi tuduhan itu racun. Jangan samakan suara keras dengan suara benar. Jangan gantikan keberimbangan dengan keberanian semu.

Jika kita ingin profesi ini tetap dipercaya publik, maka cara kita bertanya, cara kita menulis, dan cara kita bersikap, harus mencerminkan nilai yang kita jaga bersama: kebenaran dan keadilan.

Berita Terkait

Polisi Berhasil Gagalkan Aksi Tawuran di Kemayoran Jakpus, 6 Remaja dan 3 Celurit Diamankan
Polres Metro Jakarta Pusat Gagalkan Aksi Tauran Remaja
Angkot Tertimpa Pohon Tumbang di Sukasari, Lalu Lintas Macet Panjang
Satgas TMMD ke-126 Berikan Penyuluhan Bahaya Radikalisme dan Terorisme kepada Siswa SMA
Jalan Rusak Di Kp. Salimah Tak Kunjung Di Perbaiki, Warga Geram Terhadap Kades Sukamanah
Raja Keraton Surakarta, Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, Wafat di Usia 77 Tahun
Tragedi Tanjung Priok, Luka Lama yang Belum Terobati
Misteri Kuburan Richard Leroy McKinley Sejarah Tentara Muda yang Terpapar Radiasi Abadi

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 22:28 WIB

Polisi Berhasil Gagalkan Aksi Tawuran di Kemayoran Jakpus, 6 Remaja dan 3 Celurit Diamankan

Senin, 3 November 2025 - 21:45 WIB

Polres Metro Jakarta Pusat Gagalkan Aksi Tauran Remaja

Senin, 3 November 2025 - 17:55 WIB

Angkot Tertimpa Pohon Tumbang di Sukasari, Lalu Lintas Macet Panjang

Senin, 3 November 2025 - 12:32 WIB

Satgas TMMD ke-126 Berikan Penyuluhan Bahaya Radikalisme dan Terorisme kepada Siswa SMA

Senin, 3 November 2025 - 09:33 WIB

Jalan Rusak Di Kp. Salimah Tak Kunjung Di Perbaiki, Warga Geram Terhadap Kades Sukamanah

Berita Terbaru

Breaking News

Polres Metro Jakarta Pusat Gagalkan Aksi Tauran Remaja

Senin, 3 Nov 2025 - 21:45 WIB