Jakarta, TeropongRakyat.co – Dalam dunia jurnalistik, nggak semua wartawan punya tugas dan peran yang sama. Tapi sayangnya, masih banyak orang yang asal cap wartawan itu cuma bisa nulis berita biasa. Padahal, ada juga wartawan yang kerja di balik layar, penuh risiko, dan menyelami kedalaman kasus — mereka disebut wartawan investigasi. Senin,(7/7/2025).
Wartawan Investigasi: Menggali Fakta, Bukan Sekadar Menerima Rilis
Wartawan investigasi itu ibarat detektifnya dunia pers. Mereka bukan cuma duduk di balik meja ngetik berita dari rilis polisi atau pemerintah. Mereka nyari fakta, gali data, wawancara narasumber rahasia, bahkan menyamar kalau perlu, demi mengungkap kebusukan yang ditutupi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Contohnya, kasus-kasus korupsi, perdagangan manusia, atau penyimpangan kekuasaan yang nggak bakal terungkap kalo cuma ngandelin siaran pers. Wartawan investigasi sering ngeluarin waktu berbulan-bulan buat riset dan ngumpulin bukti yang kuat sebelum berani nerbitin berita.
Wartawan Tulis: Penting Tapi Beda Fungsi
Bukan berarti wartawan tulis biasa nggak penting. Mereka tetap jadi tulang punggung media. Tugasnya memberitakan kejadian sehari-hari: kecelakaan, pidato pejabat, event daerah, atau rilis resmi instansi. Mereka cepat, padat, dan harus akurat.
Tapi perbedaannya jelas: mereka umumnya memberitakan apa yang terjadi, bukan mengapa itu bisa terjadi secara tersembunyi.
Jangan Salah Kaprah
Kadang ada orang yang nyinyir ke wartawan investigasi karena mengira mereka bikin berita ngarang, padahal justru mereka yang kerja paling berat. Bedanya mereka nggak muncul di permukaan, tapi impact-nya besar.
Begitu juga wartawan tulis, jangan remehkan mereka. Meski kerja cepat dan berita mereka lebih umum, mereka tetap jadi garda depan penyampai informasi harian.
Penutup: Bedanya Gaya, Tujuannya Sama
Intinya, wartawan investigasi dan wartawan tulis punya gaya kerja yang beda, tapi tujuan mereka sama: menyampaikan kebenaran ke publik. Jangan asal nge-judge, apalagi kalau belum paham proses di balik layar.