Mafia Migas Kota Tanggerang Kebal Hukum, Polisi Tutup Mata, Siapa Bermain, Siapa Bertanggung Jawab?

- Jurnalis

Senin, 15 Juli 2024 - 12:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – TeropongRakyat.Co ||  Tanggerang Kota kini menjadi lahan basah bagi mafia migas beserta para begundal-begundalnya (oknum Aparat Penegak Hukum-red), hal ini terbukti ketika awak redaksi TeropongRakyat.co melakukan investigasi terkait penyelewengan BBM Bersubsidi jenis soar yang di lakukan para mafia migas. Awak redaksi mendapati kendaraan jenis Fuso Lohan yang sudah di modifikasi guna kelabui Aparat Penegak Hukum (APH).

Kendaraan Fuso Lohan yang sudah dimodifikasi menggunakan Nopol yang diduga palsu (B 8401 VL) menjalankan aksinya dengan  memasuki Stasiun Pengisan Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.151.28 di Jalan Gatot Subroto, Jati Uwung, Kota Tanggerang, dengan melakukan pengisian BBM Bersubsidi jenis solar dengan membayar Rp. 1.000.000,- (1 juta rupiah) untuk sekali pengisian.

Mafia Migas Kota Tanggerang Kebal Hukum, Polisi Tutup Mata, Siapa Bermain, Siapa Bertanggung Jawab? - Teropongrakyat.coAwak redaksi TeropongRakyat.co merasa curiga langsung mendatangi sang pengemudi. “Kalau saya hanya melakukan apa yang diperintahkan pengurus,” kata pengemudi yang enggan disebutkan namanya sembari menghubungi seseorang menggunakan HP nya.

ADVERTISEMENT

Mafia Migas Kota Tanggerang Kebal Hukum, Polisi Tutup Mata, Siapa Bermain, Siapa Bertanggung Jawab? - Teropongrakyat.co

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kalau pengurusnya biasa di panggil Bang Cemong, dan dari dia saya mendapat kan upah sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) untuk sekali jalan,” jelasnya.

Lebih lanjut pengemudi tersebut mengatakan,” setelah melakukan pengisian saya diperintahkan Cemong untuk membawa kendaraan modifikasi Fuso Lohan yang telah terisi BBM Bersubsidi jenis solar sebanyak 3 ton untuk memarkirkan di suatu tempat dan meninggalkannya”.

Baca Juga:  Polsek Tambora Amankan Pelaku TPPO: Keperawanan Korban Dijual Seharga Segini

Biasanya tempat tersebut pindah-pindah agar tidak mudah tercium APH. “Selesai saya memarkirkan kendaraan tersebut biasanya langsung tiba pengemudi lainnya untuk membawa kendaraan tersebut untuk menuju Pangkalan (gudang penimbunan BBM bersubsidi jenis solar-red),” sambungnya.

Pada kesempatan yang sama seseorang yang mengaku bernama Jaro mendatangi awak redaksi TeropongRakyat.co, mengatakan, ” Cemong lagi pulang kampung, jadi ke saya saja”.

Mafia Migas Kota Tanggerang Kebal Hukum, Polisi Tutup Mata, Siapa Bermain, Siapa Bertanggung Jawab? - Teropongrakyat.coJaro menjelaskan kepada awak TeropongRakyat.co,” karena Cemong sedang pulkam, jadi ke saya saja, mohon dibantu ya,  ini juga baru mulai lagi, cuma 4 armada yang jalan, jadi belum maksimal”.

“Rekan-rekan media lain juga sama bang,  udah biasa, jadi semua sama, ungkap Jaro  kepada awak redaksi TeropongRakyat.co, Minggu (14/07), serta berupaya memberikan uang sejumlah Rp.400.000,- (empat ratus ribu rupiah).

Awak redaksi TeropongRakyat.co jelas menolak, karena melanggar Kode Etik Jurnalistik (KEJ).” Jaro yang berupaya menyuap awak redaksi TeropongRakyat.co merasa kesal dengan mengatakan,” ya gak apa-apa pak, silahkan saja ditulis nanti juga ada yang membantu dari teman-teman media Kabupaten Tanggerang (oknum-red), ada juga oknum salah satu organisasi wartawan karena kita juga sudah nyambung, “kata Jaro dengan nada tinggi.

Baca Juga:  Carik Luncurkan LinkedIn Analyzer: Solusi Cerdas untuk Optimalkan Profil Karir dengan AI

Terpisah, Pengamat kebijakan publik yang juga aktivis 98, Lumpen, mengatakan,” Seharusnya Aparat Penegak Hukum dan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, melalui BPH Migas nya segera menindak tegas para Mafia Migas serta Oknum APH yang mebackup, siapa bermain, siapa Bertanggung jawab?”.

Patut diketahui, tindakan Mafia Migas dan oknum pembackup sangat merugikan Negara dan implikasinya sudah tentu terhadap masyarakat kalangan bawah. “Siapapun dan setiap orang yang menyalahgunakan pengangkutan dan/atau niaga bahan bakar minyak, bahan bakar gas, dan/atau Liquefied Petroleum Gas yang disubsidi Pemerintah, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling tinggi Rp60 miliar,” jelas Lumpen.

“Dalam hal ini baik pelaku maupun pembackup dapat dikenakan sangsi pidana sebagaimana diatur sesuai Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang diubah dengan Pasal 40 angka 9 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja,” pungkas Lumpen.

(Jefri)

Berita Terkait

Jasa Raharja Kanwil DKI Jakarta Raih Penghargaan atas Kontribusi Optimalisasi Pajak Kendaraan
TPK Koja Terima Penghargaan dari Walikota Jakarta Utara atas Inisiatif Penurunan Stunting Melalui Program Pos Gizi Kepiting Baja
TPK KOJA Hadir Membawa Senyum Untuk 100 Anak Yatim Di Yayasan AR RAUDHAH Dalam Rangkaian Pelindo Day 2025
Bea Cukai Didesak Tindak Tegas Peredaran Rokok Ilegal Bercukai Palsu “Center” di Klaten
Indonesia Gandeng Singapura Perkuat Komitmen Keselamatan Pelayaran Internasional
Layanan Kesehatan Maritim Terlengkap: Klinik Utama Sentra Maritim Medika (SMM) Resmi Beroperasi
Rangkul FBI, Pendiri Padigital : Teknologi Digital Sebagai Motor Penggerak Utama Bagi Pertumbuhan Ekonomi Desa
Bank Raya (AGRO) Selenggarakan RUPST 2025, Semakin Optimis Tumbuh Berkelanjutan dan Fokus Akselerasi Pertumbuhan Bisnis Digital

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 22:33 WIB

Jasa Raharja Kanwil DKI Jakarta Raih Penghargaan atas Kontribusi Optimalisasi Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Juni 2025 - 22:30 WIB

TPK Koja Terima Penghargaan dari Walikota Jakarta Utara atas Inisiatif Penurunan Stunting Melalui Program Pos Gizi Kepiting Baja

Kamis, 26 Juni 2025 - 22:07 WIB

TPK KOJA Hadir Membawa Senyum Untuk 100 Anak Yatim Di Yayasan AR RAUDHAH Dalam Rangkaian Pelindo Day 2025

Kamis, 26 Juni 2025 - 21:43 WIB

Bea Cukai Didesak Tindak Tegas Peredaran Rokok Ilegal Bercukai Palsu “Center” di Klaten

Kamis, 26 Juni 2025 - 20:21 WIB

Indonesia Gandeng Singapura Perkuat Komitmen Keselamatan Pelayaran Internasional

Berita Terbaru