Sejarah Harga Bitcoin: Perjalanan dari Nol hingga Ribuan Dolar

- Jurnalis

Senin, 19 Agustus 2024 - 17:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejak diperkenalkan pada tahun 2009, Bitcoin telah mengalami perjalanan harga yang luar biasa, mulai dari nilai yang sangat rendah hingga mencapai puncak tertinggi sepanjang masa (ATH) pada Maret 2024.

Bagaimana jika Anda bisa memiliki aset yang dulunya hampir tidak berharga namun kini bernilai ribuan dolar? Itulah yang terjadi dengan Bitcoin (BTC), aset kripto pertama di dunia. Sejak kemunculannya pada tahun 2009, Bitcoin telah mengalami lonjakan harga yang luar biasa, menciptakan banyak jutawan dalam prosesnya. Namun, perjalanan Bitcoin tidaklah mulus. Dari nilai awal yang hampir nol hingga mencapai puluhan ribu dolar, berikut ini adalah sejarah harga Bitcoin yang penuh lika-liku dan drama.

Awal Mula Bitcoin

Diciptakan oleh Satoshi Nakamoto sebagai respons terhadap krisis keuangan global 2008, Bitcoin (BTC) diperkenalkan sebagai mata uang terdesentralisasi yang aman dan transparan, dengan tujuan merevolusi sistem keuangan global.

ADVERTISEMENT

Sejarah Harga Bitcoin: Perjalanan dari Nol hingga Ribuan Dolar - Teropong Rakyat

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bitcoin sendiri pertama kali diperdagangkan pada tahun 2009 dengan harga awal yang hampir tidak bernilai, sekitar $0,0009. Meski demikian, komunitas kecil yang tertarik pada teknologi blockchain mulai menggunakannya. Tonggak sejarah pertama terjadi pada tahun 2010, ketika 10.000 BTC digunakan untuk membeli dua pizza, yang kini dikenal sebagai “Bitcoin Pizza Day.” Pada akhir 2010, harga 1 BTC to USD mulai meningkat dan mencapai $1 pada awal 2011, menarik perhatian lebih banyak orang.

Baca Juga:  DOGS: Meme Coin Baru dari Telegram yang Menjadi Saingan Hamster Kombat

Tahun 2013 menandai era baru bagi Bitcoin. Setelah stabil di bawah $100 selama beberapa tahun, harga Bitcoin melonjak drastis dan menembus $1.000 pada November 2013. Meski kemudian mengalami penurunan yang tajam hingga ke kisaran $200 pada tahun 2014, momentum ini menandai dimulainya perjalanan Bitcoin sebagai aset digital yang diperhitungkan.

Akhir 2017 adalah momen yang tidak terlupakan dalam sejarah Bitcoin. Harga Bitcoin naik dari sekitar $1.000 di awal tahun menjadi hampir $20.000 pada Desember 2017. Lonjakan ini didorong oleh euforia pasar, namun diikuti oleh koreksi besar yang menurunkan harga ke sekitar $3.000 pada akhir 2018.

Bitcoin mencatat lonjakan harga terbesar pada November 2021, mencapai $69.000. Lonjakan ini didorong oleh adopsi institusional dan meningkatnya minat terhadap aset digital di tengah pandemi COVID-19. Namun, seperti biasa, volatilitas kembali muncul, dengan harga turun ke sekitar $30.000 pada 2022.

Baca Juga:  Maskot Tumtum Siap Bawa Ukm Indonesia Mendunia Di World Expo 2025 Osaka

Terlepas dari ketidakpastian dan volatilitas, Bitcoin kembali menguat pada paruh kedua tahun 2023, dan pada 14 Maret 2024, Bitcoin mencatatkan ATH terbaru di $73.737,94 per 1 BTC.

Masa Depan Harga Bitcoin

Sejarah harga Bitcoin menunjukkan betapa volatil dan dinamisnya aset digital ini. Dari harga awal yang nyaris tidak ada hingga mencapai puncak ATH di atas $73.000, perjalanan Bitcoin adalah bukti dari daya tarik dan potensi yang dimiliki oleh teknologi blockchain dan aset kripto. 

Meskipun masa depan harga Bitcoin sulit diprediksi, tren historis menunjukkan bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk terus menjadi aset yang signifikan dalam lanskap keuangan global. Dengan memahami sejarah harga Bitcoin, kita dapat lebih menghargai perjalanan panjang yang telah dilalui oleh mata uang kripto ini dan lebih siap menghadapi volatilitas yang mungkin terjadi di masa depan.

Berita Terkait

Demi Ekonomi Sumba: KSOP Waingapu dan Pelindo Perkuat Layanan Pemanduan Kapal
Indonesia di Panggung Dunia: Kemenhub Hadir di Simposium Penerbangan dan Maritim Global Singapura
Ada Apa di Balik Penembakan Nelayan oleh TNI AL di Tanjung Jabung
Tempat Hiburan Karaoke Masih Jadi Primadona Masyarakat Tanah Air
INDONESIA HADIRI SIDANG DEWAN IMO KE 134 DI LONDON, INGGRIS
Usulan Pagu Indikatif Kementerian Perhubungan TA 2026 Sebesar Rp24,4 Triliun, Komisi V DPR RI Setuju?
Bank Raya Raih SPEx2 Awards 2025 Konsisten Hadirkan Inovasi untuk Produk Digital Semakin Lengkap
Skandal BUMD BDS Menguap, Forum Korban Serukan Investigasi KPK dan Kejaksaan

Berita Terkait

Sabtu, 19 Juli 2025 - 11:17 WIB

Demi Ekonomi Sumba: KSOP Waingapu dan Pelindo Perkuat Layanan Pemanduan Kapal

Rabu, 16 Juli 2025 - 15:39 WIB

Indonesia di Panggung Dunia: Kemenhub Hadir di Simposium Penerbangan dan Maritim Global Singapura

Rabu, 16 Juli 2025 - 11:52 WIB

Ada Apa di Balik Penembakan Nelayan oleh TNI AL di Tanjung Jabung

Minggu, 13 Juli 2025 - 21:54 WIB

Tempat Hiburan Karaoke Masih Jadi Primadona Masyarakat Tanah Air

Jumat, 11 Juli 2025 - 21:02 WIB

INDONESIA HADIRI SIDANG DEWAN IMO KE 134 DI LONDON, INGGRIS

Berita Terbaru

Otomotif

Polytron Resmi Produksi CKD Mobil Listriknya di Pabrik Handal

Sabtu, 19 Jul 2025 - 10:53 WIB