Profil Istri-istri Soekarno

- Jurnalis

Minggu, 15 September 2024 - 01:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – TeropongRakyat.co || Masing-masing istri Soekarno memiliki kisah cinta yang berbeda. Ini dia Moms profil dari istri-istri Soekarno yang mungkin belum banyak diketahui.

1. Siti Oetari Tjokroaminoto

Oetari Tjokroaminoto yang merupakan putri dari HOS Tjokroaminoto adalah perempuan pertama yang dinikahi Soekarno.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Soekarno dan Oetari muda menikah pada tahun 1921 Surabaya, Jawa Timur. Bukan karena cinta, Soekarno menikahi Oetari hanya untuk meringankan beban keluarga Tjokroaminoto.

Ini karena keduanya lebih akrab seperti sepasang kakak-adik. Alasan pernikahan mereka juga karena Soekarno merasa simpati melihat ibu Oetari, Suharsikin yang sakit parah.

Tak lama setelah menikah, Suharsikin meninggal dunia. Hubungan keduanya renggang dan akhirnya memutuskan untuk bercerai secara baik-baik.
Saat itu, Soekarno selalu sibuk dengan aktivitas politiknya dan mengikuti Tjokroaminoto kemana-mana, sedangkan Siti Oetari masih asyik dengan dunia remaja.

Ini juga disebabkan perbedaan usia keduanya, yaitu Soekarno berusia 20 tahun dan Oetari 16 tahun. Mantan istri Soekarno, Oetari, kembali menikah pada tahun 1924 di usia 19 tahun dengan seorang bernama Sigit Bachroensalam.

Diketahui Siti Oetari merupakan nenek dari Maia Estianty, penyanyi Indonesia dan ibu dari Al, El dan Dul.

Pernikahan tersebut berakhir setelah Sigit meninggal pada tahun 1981 dan meninggalkan Oetari sebagai janda di usia 76 tahun.

2. Inggit Garnasih

Istri Soekarno yang kedua adalah Inggit Garnasih. Saat itu, di tahun 1921, Soekarno pergi ke Bandung untuk menuntut ilmu.

Selama di sana, Soekarno muda tinggal di rumah saudagar dan anggota pergerakan Syarikat Islam Indonesia, bernama Sanusi.

Pada saat yang sama, Soekarno bertemu istri Sanusi, Inggit Ganarsih. Benih-benih cinta mulai tumbuh, yang kemudian membuat Sanusi akhirnya menceraikan Inggit dan merelakannya untuk Soekarno.

Soekarno kemudian menikahinya pada 1923 di rumah orang tua Inggit di Jalan Javaveem, Bandung. Inggit selalu setia menemani Soekarno dalam pergerakannya.
Mulai dari membiayai biaya kuliah Soekarno hingga aktivitas politiknya.

Bahkan ketika Soekarno ditahan di Yogyakarta dan Bandung karena aktivitas politiknya yang menentang Belanda, Inggit berusaha menyelundupkan berbagai informasi dan buku-buku kepada Soekarno.

Umur pernikahan mereka bahkan bertahan sampai 20 tahun.
Namun, akhirnya kandas ketika keduanya memutuskan untuk bercerai karena Inggit Garnasih tidak ingin ‘dimadu.’

Pada saat itu, Inggit dan Soekarno bercerai di Pegangsaan Timur 56 yang disaksikan oleh Hatta, Ki Hajar Dewantoro, dan K.H. Mas Mansur.

Setelah bercerai Inggit kembali hidup sederhana di kampung halamannya.

3. Fatmawati

Istri ketiga Soekarno yang juga merupakan Ibu Negara pertama adalah Fatmawati. Keduanya bertemu ketika masa pembuangan Soekarno di Bengkulu.

Hubungan tersebut kemudian membuat pernikahan Soekarno dengan Inggit berakhir. Pasalnya, Soekarno yang berusia 42 tahun ingin mempersunting Fatmawati yang saat itu berusia 20 tahun.

Pada tahun yang sama setelah perceraiannya dengan Inggit, Soekarno menikahi Fatmawati yang juga menjadi Ibu Negara pertama RI.

Fatmawati juga terkenal karena jasanya menjahit bendera pusaka merah putih. Dari pernikahannya dengan Fatmawati, Soekarno dikaruniai lima orang anak, yaitu:

Baca Juga:  GELAR 'ANDI': WARISAN KOLONIAL ATAU SIMBOL KEBANGSAWANAN BUGIS-MAKASSAR?"

Guntur Soekarnoputra
Megawati Soekarnoputri
Rachmawati Soekarnoputri
Sukmawati Soekarnoputri
Guruh Soekarnoputra

Fatmawati kemudian meninggal dunia pada tanggal 14 Mei 1980 di Kuala Lumpur, Malaysia dalam usia 57 tahun.

Hal ini karena serangan jantung ketika dalam perjalanan pulang umrah dari Makkah yang kemudian dimakamkan di Karet Bivak, Jakarta.

4. Hartini

Pada tahun 1952, Soekarno yang sedang menjabat sebagai Presiden RI meresmikan teater Ramayana di Candi Prambanan. Saat itulah, ia bertemu wanita yang kemudian menjadi istri keempatnya, Hartini.

Dalam buku berjudul Srihana-Srihani Biografi Hartini Soekarno, kisah cinta keduanya dimulai ketika perjamuan makan yang diselenggarakan oleh Wali Kota Salatiga.
Saat itu Soekarno bertanya siapa yang memasak perjamuan makan tersebut. Sambil malu-malu, Hartini yang saat itu sudah bercerai dengan Suwondo kemudian mengangkat tangannya.

Dengan bangga, Soekarno memuji makanan Hartini tersebut. Sejak saat itu hubungan Sukarno-Hartini semakin erat. Soekarno sering mengirim surat untuk Hartini dengan nama Srihana dan Hartini disebut Srihani.

Saat itu, Soekarno mengirimkan sepucuk surat cinta melalui seorang perantara dengan nama samaran Srihana.

“Ketika aku melihatmu untuk pertama kali, hatiku bergetar.”

Keduanya pun menikah di Cipanas pada tahun 1953 dan Hartini menjadi istri kedua dari Presiden RI pertama tersebut. Kehadiran Hartini sangat berpengaruh dalam kehidupan sang Presiden RI, sebab beliau lah yang mendampingi Soekarno dalam kondisi kritis.

Ia juga dikenal sebagai istri Soekarno yang paling setia hingga akhir hayat. Hal ini terbukti dari Soekarno yang meninggal dunia di pangkuan Hartini pada 21 Juni 1970 akibat penyakit gagal ginjal yang dideritanya.

Sepeninggalan sang suami, Hartini pun tak menikah lagi dengan orang lain.

5. Ratna Sari Dewi

Ratna Sari Dewi lahir dengan nama Naoko Nemoto yang lahir di Tokyo, Jepang, pada 6 Februari 1940. Ia bertemu Soekarno saat kunjungannya ke Jepang tahun 1959.
Gadis Jepang itu berkenalan dengan Soekarno lewat seseorang ketika Bung Karno berada di Hotel Imperial, Tokyo.

Setelah melewati berbagai tuduhan bahwa hubungan keduanya sarat akan kepentingan politik, Soekarno dan Dewi berhasil menikah pada tahun 1962.
Saat itu, Dewi berusia 19 tahun dan Soekarno 57 tahun. Dari Soekarno, Dewi mempunyai satu anak, yaitu Kartika Sari Dewi Soekarno.

Dalam “A Life in the Day of Madame Dewi” diceritakan, setelah bercerai dengan Soekarno, Dewi kemudian pindah ke berbagai negara di Eropa, termasuk:

Swiss
Perancis
Amerika Serikat

Pada 2008, ia menetap di Shibuya, Tokyo, Jepang.

Diketahui, Ratna Sari Dewi saat ini menjadi seorang business woman dengan merintis bisnis perhiasan dan kosmetik serta aktif dalam penggalangan dana.

Terkadang, ia tampil di acara TV Jepang dan menjadi juri untuk kontes kecantikan, seperti Miss International 2005 di Tokyo.

Sementara putri semata wayangnya, Kartika yang dibesarkan di Paris, bekerja sebagai wartawan televisi di Tokyo dan kemudian di biro periklanan New York.

Baca Juga:  DLHK Di Duga Tidur Siang. Pengolahan Limbah B3 Tanpa Izin Bebas Beroperasi

Setelah itu, ia sempat bekerja di sebuah yayasan di Amerika Serikat sebelum mendirikan KSF (Kartika Soekarno Foundation) yang bertujuan untuk mengembankan pendidikan anak-anak di Indonesia.

Kartika kemudian menikah dengan Presiden Citibank Eropa yang bernama Frits Frederik Seegers yang berasal dari Belanda pada 2 Desember 2005.

6. Haryati

Wanita keenam yang menjadi istri Soekarno adalah Haryati yang merupakan penari dan Staf Sekretaris Negara Bidang Kesenian. Ia adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara, putri Kanjeng Pangeran Koesoemajoedho, Bupati Ponorogo periode 1916–1926.

Mereka menikah pada tanggal 21 Mei 1963 dengan acara sederhana. Hal ini karena Soekarno berpendapat pernikahan mereka sebaiknya tidak diumumkan pada masyarakat luas.

Namun, Haryati paling tidak akur dengan istri atau keluarga istri Soekarno yang lain. Hingga akhirnya, mereka memutuskan bercerai pada 1966 dan Haryati kembali ke dunia seni.

7. Kartini Manoppo

Kartini Manoppo adalah seorang pramugari Garuda Indonesia serta model yang pernah dilukis seorang pelukis terkenal, Basuki Abdullah.

Karena itu pula, Soekarno yang mendatangi pameran lukisan Basuki Abdullah, tertarik pada sosok Kartini. Lalu Soekarno memerintahkan Sekretaris Negara agar menyurati pihak maskapai Garuda agar Kartini mengikuti festival pramugari mewakili Indonesia.
Ketika bertemu di Istana, di situlah Soekarno menyatakan cintanya. Soekarno dan Kartini pun melangsungkan pernikahan sederhana.

Akibat situasi panas peristiwa G30S PKI, Kartini yang sedang mengandung akhirnya dilarikan ke Jerman.

Anak Kartini dan Soekarno diketahui berjenis kelamin laki-laki yang bernama Totok Suryawan Soekarnoputra. Kartini akhirnya memilih untuk mengakhiri pernikahan mereka dan kembali ke kehidupan pribadinya. Setelah berpisah, Kartini Manoppo hidup tenang di daerah asalnya di Minahasa.

8. Yurike Sanger

Soekarno bertemu dengan Yurike Sanger saat keduanya menjadi anggota Bhinneka Tunggal Ika ketika upacara bendera tahun 1963.

Presiden Soekarno jatuh cinta pada pandangan pertama pada Yurike yang kala itu masih seorang pelajar.

Soekarno memberikan perhatian lebih kepada Yurike, mulai dari diajak bicara, duduk berdampingan, sampai diantar pulang ke rumah. Meski selisih umur mereka sangat jauh, atas dasar cinta, mereka akhirnya menikah pada 1964.

Selang 3 tahun kemudian, Presiden Soekarno dilengserkan dan menyarankan Yurike untuk meminta cerai. Setelah bercerai dari Soekarno, tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan Yurike Sanger.

9. Heldy Djafar

Istri ke-9, serta menjadi wanita terakhir yang dinikahi Soekarno adalah Heldy Djafar. Istri Soekarno satu ini dinikahi saat masih usia belia, yaitu 18 tahun, sementara Soekarno sudah berusai 65 tahun.

Keduanya menikah pada tahun 1966, namun rumah tangga mereka hanya bertahan selama 2 tahun mendampingi masa tua Soekarno.

Kondisi politik yang tidak menentu dan Soekarno yang sudah menjadi tahanan politik, membuat hubungan keduanya tidak bisa diselamatkan.

Setelah bercerai dari Soekarno, tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan Heldy Djafar. Dia meninggal dunia pada tanggal 10 Oktober 2021, pada usia 74 tahun.

Sumber :Arsip Nasional Republik Indonesia

 

Berita Terkait

Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Gagalkan Penyelundupan Toyota Land Cruiser VX 4WD dari Malaysia
Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Bersama Warga Perbaiki Saluran Pipa Air
JEJAK SEJARAH KERAJAAN SUNDA
BNN RI Kembali Gagalkan Peredaran 19.846,43 Gram Sabu Jaringan Internasional
Eks Kapolda NTT yang Terpilih Menjadi Ketua KPK 2024-2024, Berikut Profilnya
Bawaslu Perketat Pengawasan Pilkada 2024, Fokus Pada Titik Rawan
Prabu JayaBaya
Teuku Umar

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 20:56 WIB

Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Gagalkan Penyelundupan Toyota Land Cruiser VX 4WD dari Malaysia

Kamis, 21 November 2024 - 20:30 WIB

Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Bersama Warga Perbaiki Saluran Pipa Air

Kamis, 21 November 2024 - 20:12 WIB

JEJAK SEJARAH KERAJAAN SUNDA

Kamis, 21 November 2024 - 14:31 WIB

Eks Kapolda NTT yang Terpilih Menjadi Ketua KPK 2024-2024, Berikut Profilnya

Kamis, 21 November 2024 - 12:45 WIB

Bawaslu Perketat Pengawasan Pilkada 2024, Fokus Pada Titik Rawan

Berita Terbaru

Edukasi

JEJAK SEJARAH KERAJAAN SUNDA

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:12 WIB