Pelindo Petikemas Naik Daun: Pertumbuhan 5 Persen Dihidupkan Oleh Komoditas Kelapa, Plywood & Karet

- Jurnalis

Jumat, 12 Desember 2025 - 07:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Surabaya -(teropongrakyat.co), 10/12/2025. Badan usaha pelabuhan PT Pelindo Terminal Petikemas optimis target arus peti kemas tahun 2025 dapat tercapai bahkan cenderung meningkat. Perseroan memprediksi capaian tersebut akan tumbuh 5 persen dari realisasi tahun 2024.

Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra menyebut arus peti kemas di seluruh terminal periode Januari s.d. November 2025 mencapai 12,12 Juta TUEs. Pihaknya memprediksi hingga akhir tahun jumlah arus peti kemas akan tercatat sebanyak 13,13 Juta TEUs lebih tinggi dari capaian tahun 2024 sebanyak 12,48 Juta TEUs.

“Kami optimis target tahun 2025 sebanyak 12,95 Juta TEUs dapat tercapai dengan pertumbuhan kurang lebih 5 persen jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2024 lalu,” ujanya, Rabu (10/12).

ADVERTISEMENT

Pelindo Petikemas Naik Daun: Pertumbuhan 5 Persen Dihidupkan Oleh Komoditas Kelapa, Plywood & Karet - Teropong Rakyat

SCROLL TO RESUME CONTENT

Peningkatan capaian tersebut didorong oleh pertumbuhan di beberapa terminal yang dikelola perseroan. Salah satunya yang terjadi di TPK Pantoloan, Sulawesi Tengah. Perseroan mencatat ada peningkatan komoditas kelapa di terminal pada triwulan III tahun 2025 sebanyak 52 persen. Terminal lain yakni TPK Bumiharjo, Kalimantan Tengah juga mengalami pertumbuhan yang dipicu oleh peningkatan ekspor plywood ke Korea dan Tiongkok.

Baca Juga:  ChildFund International Ajak Masyarakat Hadapi Tantangan Perundungan Siber: Diskusi Terbuka 'Hari Anak Nasional' Membahas Solusi dan Perlindungan Anak di Era Digital

TPK Teluk Bayur, Sumatra Barat, mencatat ada pertumbuhan komoditas karet sebanyak 20 persen, perlite 45 persen dan juga pakan ternak yang lebih dari 100 persen.

Jumlah kunjungan kapal dan penambahan rute layanan juga berkontribusi pada arus peti kemas. Di Terminal Teluk Lamong, misalnya, terdapat sedikitnya 26 kunjungan kapal yang tercatat mulai Januari s.d. September 2025.

“Pertumbuhan yang cukup besar terjadi di TPK Semarang, hal ini tak lepas dari meningkatnya aktivitas industri di beberapa lokasi seperti Kawasan Industri Kendal, Kawasan Industri Sayung dan Kawasan Industri Batang,” lanjut Widyaswendra.

*Arus Peti Kemas Refleksi dari Perekonomian Nasional*

Ekonom senior INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) Didik J. Rachbini di hadapan para pimpinan perusahaan pelayaran internasional dan domestik menyebut pertumbuhan arus peti kemas tidak akan jauh dari pertumbuhan ekonomi nasional. Pada triwulan III tahun 2025 perekonomian Indonesia tumbuh 5,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Menurut Didik, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional diperlukan peningkatan aktivitas produksi melalui industrialisasi.

“Industri adalah faktor kunci dalam perekonomian nasional khususnya manufaktur, perdagangan meningkat, nilai ekspor juga akan meningkat, peluang kerja meningkat, yang juga tentu akan berdampak pada peningkatan arus peti kemas” katanya.

Baca Juga:  TPK Koja Sambut Hangat Mahasiswa Logistik UPI: Inspirasi Dunia Kepelabuhanan untuk Generasi Muda

Rachbini mencontohkan program hilirisasi nikel yang mulai menunjukkan hasil. Nilai ekspor produk turunan nikel pada tahun 2024 tercatat sebesar USD 33,9 miliar meningkat jauh dari tahun 2017 yang tercatat sebesar USD 3,3 miliar.

Lebih lanjut Rachbini menyebut, industri, investasi dan ekspor ke pasar global adalah kunci untuk mencapai pertumbuhan menuju 8 persen. Arus peti kemas adalah jasa logistiknya. Tanpa dinamika industri maka sulit untuk mencapai pertumbuhan yang diharapkan.

Managing Partner PH&H Public Policy Interest Group Agus Pambagio menyebut diperlukan peningkatan infrastruktur pelabuhan dan fasilitas pendukung lainnya untuk meningkatkan daya saing nasional. Agus menyebut pentingnya keberadaan pelabuhan yang berfungsi sebagai transhipment hub agar lalu lintas perdagangan lebih tertata dengan baik.

“Kebijakan dan aturan juga harus sejalan dan mendukung iklim investasi, jangan sampai saling bertentangan, hal ini dapat berdampak pada pembangunan atau pengembangan yang kurang terencana dengan baik, jangan yang penting ada lalu nanti tidak maksimal,” pungkasnya.

Berita Terkait

Konsultasi dan Supervisi Konstruksi Jadi Fokus Kerjasama API dan Maerakaca Graha Kencana
Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI di PT Greenfields, Malang
Kejaksaan Negeri Batu Kembali Menorehkan Prestasi Pada Momen Hari Anti Korupsi Se-Dunia Tahun 2025
Bea Cukai Malang dan Pemerintah Kota Malang Kembali Gelar Pemusnahan Barang Hasil Penindakan
Kejari Batu,Usai Selamatkan Aset Negara RP.522,2 Milyar,Kini Selamatkan Sebuah Rumah Tangga
THE 3rd Business, Trade & Tourism Investment BUSINESS FORUM “INDONESIA ECONOMIC OUTLOOK 2026: Strategic Partnerships for Business, Trade & Tourism Investment”
Aksi Cepat Bea Cukai Malang Tindak Ratusan Juta Rupiah Rokok llegal
SDM Pelaut Unggul: KSOP Cirebon Tingkatkan Kualitas dengan Gandeng Training Center Maritim

Berita Terkait

Jumat, 12 Desember 2025 - 18:26 WIB

Konsultasi dan Supervisi Konstruksi Jadi Fokus Kerjasama API dan Maerakaca Graha Kencana

Jumat, 12 Desember 2025 - 07:59 WIB

Pelindo Petikemas Naik Daun: Pertumbuhan 5 Persen Dihidupkan Oleh Komoditas Kelapa, Plywood & Karet

Kamis, 11 Desember 2025 - 18:53 WIB

Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI di PT Greenfields, Malang

Selasa, 9 Desember 2025 - 14:33 WIB

Kejaksaan Negeri Batu Kembali Menorehkan Prestasi Pada Momen Hari Anti Korupsi Se-Dunia Tahun 2025

Selasa, 9 Desember 2025 - 10:40 WIB

Bea Cukai Malang dan Pemerintah Kota Malang Kembali Gelar Pemusnahan Barang Hasil Penindakan

Berita Terbaru