Jakarta, teropongrakyat.co – Peredaran narkoba di wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kini bukan lagi sekadar isu pinggiran. Laporan warga yang semakin marak menunjukkan bahwa narkoba telah menjadi ancaman nyata bagi keamanan dan masa depan masyarakat. Ironis, sebuah kawasan yang dikenal ramai dengan pusat ekonomi dan pusat belanja seperti Pejaten Village, Ramayana Dept. Store, hingga Mall Cilandak, justru dibayangi praktik haram yang merusak generasi.
Pasar Minggu dengan ribuan alamat uniknya adalah miniatur Jakarta: dinamis, hidup, sekaligus rawan. Jika aparat tidak sigap, pasar yang seharusnya menjadi pusat aktivitas ekonomi dan sosial bisa berubah menjadi ladang subur bagi bandar dan pengedar narkoba.
Seorang warga Pasar Minggu berinisial AR (45) mengaku resah dengan kondisi ini. “Kami sering melihat aktivitas mencurigakan di gang-gang kecil, terutama malam hari. Polisi kadang datang, tapi setelah itu hilang lagi. Kami butuh pengawasan yang nyata, bukan sesaat,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sayangnya, hingga kini pengawasan aparat di lapangan kerap dinilai masih kurang optimal. Warga menuntut adanya patroli yang konsisten, bukan hanya razia musiman. Polisi dan pemerintah juga tidak bisa hanya bergerak setelah kasus mencuat di media, melainkan harus proaktif melindungi masyarakat.
Menurut pakar hukum pidana dari Universitas Jakarta, Dr. R. Santoso, lemahnya penegakan hukum sering menjadi celah bagi pengedar narkoba. “Masalah klasik kita adalah inkonsistensi aparat. Jika penegakan hukum tebang pilih atau ada pembiaran, maka bandar akan semakin percaya diri. Aparat harus berani transparan dan akuntabel dalam operasi pemberantasan narkoba,” tegasnya.
Selain penindakan, upaya edukasi harus mendapat perhatian serius. Generasi muda Pasar Minggu harus dipagari dengan pengetahuan tentang bahaya narkoba. Tanpa itu, penangkapan demi penangkapan hanya akan seperti memotong ranting tanpa mencabut akar.
Yang tak kalah penting, aparat perlu merangkul masyarakat. Kolaborasi adalah kunci: warga yang berani melapor harus dilindungi, bukan justru merasa terancam. Jika kerja sama aparat dan warga berjalan, ruang gerak pengedar akan semakin sempit.
Pada akhirnya, Pasar Minggu adalah wajah kecil dari persoalan besar narkoba di negeri ini. Bila aparat berhasil menekan peredaran narkoba di sana, itu akan menjadi contoh nyata bagaimana perang melawan narkoba bisa dimenangkan—bukan dengan retorika, tapi dengan aksi nyata di lapangan.
Reporter : Rizky