– Teropongrakyat.co – Pokja Bale Wartawan Jakarta Pusat (BWJP) menggelar kegiatan sosial di Pondok Pesantren Pabelan, Magelang, Jawa Tengah Kamis (3/10/2024). Giat itu merupakan rangkaian acara ulang tahun Bale Wartawan Jakarta Pusat yang ke-20.
Dalam kegiatan tersebut, sejumlah jurnalis dari berbagai media massa yang tergabung di Pokja Bale Wartawan Jakarta Pusat melakukan pelatihan jurnalistik kepada para santri, alumni hingga tim media Ponpes Pabelan.
Pelatihan dasar-dasar jurnalistik itu ditutup dengan latihan dan lomba menulis yang dinilai langsung jurnalis-jurnalis senior di Bale Wartawan Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengasuh Ponpes Pabelan KH Ahmad Nadjib Amin Hamam
menyebut pihaknya menyambut antusias acara ini. Sebab selama berdiri, ini adalah kali pertama digelar acara pelatihan jurnalistik di ponpes yang sudah melahirkan tokoh-tokoh besar macam Anies Baswedan itu.
“Anak-anak yang sekarang ada di sini kamu harus bersyukur kenapa? Karena ini acara ini acara yang langka, jarang terjadi, mahal harganya, jarang didapat,” kata KH Nadjib dalam sambutannya.
Menurunnya kesadaran membaca dan menulis dan membaca pada anak-anak harus lebih digencarkan lagi, di tengah kemajuan teknologi sekarang ini, generasi muda punya kecenderungan malas membaca dan menulis.
Untuk itu, kegiatan BWJP mengajar sangat didukung oleh Ponpes Pabelan, sebab hal ini juga selaras dengan visi-misi Ponpes Pabelan yang punya 5 poin penting yakni, 5 baca yakni Baca Alquran, baca buku,
baca diri, baca situasi, baca pengalaman
“Kalian ini sekarang dimudahkan oleh fasilitas sehingga jarang menulis zaman dulu kalau mau buku, apa-apa orang-orang itu langsung surat menyurat paling tidak satu halaman,” ujarnya.
“Mudah-mudahan ini adalah Awal yang bukan terakhir tapi akan menyusul acara berikutnya untuk anak Pabelan,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia BWJP ke goes to Jogja Christian Dior Silitonga mengatakan, kegiatan ini tak hanya sebatas pelatihan jurnalistik, tetapi acara itu juga sebagai upaya memberi pemahaman terkait berita-berita bohong yang saat ini menjamur di media sosial.
“Kita juga memberikan pengajaran dan pemahaman dalam menangkal info hoaks. Terlebih saat ini medsos cukup banyak informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan, bahkan kejadian yang sudah lewat tapi diputar ulang seolah-olah kejadian baru,” kata Criatian.
“Kita memberikan pengajaran agar adik-adik ini jika mendapat info dari medsos lebih baik cek kebenarannya melalui media-media mainstream. Atau jika kita punya saudara di lokasi yang diinfokan untuk mengecek ke saudara, rekan di seputaran lokasi,” pungkasnya.
(Irawan)