Hindari Keterbiasaan Menggerakkan Gigi, Bisa Jadi Timbulkan Brusixm

- Jurnalis

Jumat, 31 Januari 2025 - 21:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, TeropongRakyat.co – Waspadai Bruxism!, Kebiasaan Menggertakkan Gigi?

Bruxism terjadi saat seseorang menggertakkan atau menggesekkan gigi tanpa sadar. Mungkin sebagian orang menganggap ini sebagai hal yang biasa, namun tanpa perawatan yang tepat kondisi ini bisa mengakibatkan beragam komplikasi tertentu.

Walau sering terjadi pada anak-anak, namun kondisi ini juga dapat terjadi pada usia dewasa. Nah, bila kamu ingin tahu selengkapnya seputar bruxism ini, yuk simak rincian lengkapnya berikut ini.

ADVERTISEMENT

Hindari Keterbiasaan Menggerakkan Gigi, Bisa Jadi Timbulkan Brusixm - Teropong Rakyat

SCROLL TO RESUME CONTENT

Apa Itu Bruxism?

Bruxism yaitu kebiasaan menggertakkan gigi (grinding) atau menggesekkan gigig (brux) dengan keras secara tidak sadar. Kondisi ini biasa terjadi ketika tidur maupun saat sedang beraktivitas seperti biasa.

Kondisi ini juga sering disebut sebagai teeth grinding.
Dalam medis, bruxism termasuk kondisi ringan yang umumnya tidak membutuhkan tindakan medis tertentu. Akan tetapi, dalam kasus tertentu, kondisi ini dapat tergolong parah yang mengakibatkan beragam komplikasi.

Contohnya berupa kerusakan gigi, sakit pada rahang, dan juga sakit kepala.

Ada dua jenis bruxism yaitu:
• Primary: terjadi begitu saja tanpa berkaitan dengan kondisi medis lainnya.
• Secondary: berhubungan dengan gangguan kesehatan tertentu, seperti gangguan saraf.
Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko yang dapat menjadikan seseorang lebih berisiko terkena bruxism yaitu:
• Stres
• Gangguan kecemasan
• Depresi
• Ketegangan
• Rasa marah
• Gangguan tidur
Penyebab Bruxism
Belum pasti apa penyebab bruxism dapat terjadi pada seseorang.

Namun, para ahli menghubungkan antara kondisi ini dengan beberapa penyebab lain seperti:
• Gangguan sistem saraf
• Faktor usia (anak-anak lebih sering mengalaminya)
• Pola hidup tidak sehat
• Gigi yang tidak rata
• Stres
• Pertumbuhan gigi
• Penggunaan obat tertentu
• Penyalahgunaan narkoba
• Konsumsi alkohol
• Minum minuman berkafein
• Merokok
• Riwayat keluarga dengan kondisi serupa
• Gangguan tidur, contohnya sleep apnea
• Demensia
• Penyakit parkinson
• ADHD (attention deficit hyperativity disorder)
• Epilepsi
• GERD

Baca Juga:  Kapolres Jakarta Utara Sampaikan Mata Kuliah Umum di STIP, Ini Pesan Kombes Pol Gidion:

Gejala Bruxism

Gejala bruxism tentunya bisa dikenali dengan mudah melalui kebiasaan menggertakkan gigi. Kondisi menggertakkan gigi ini bukan hanya terjadi sekali dua kali atau dalam waktu singkat seperti halnya saat kedinginan, namun juga terjadi terus menerus secara berkepanjangan.
Walau demikian, gejala lebih sering muncul saat malam hari.

Pada pagi harinya, penderita akan mengalami rasa sakit kepala, pegal pada wajah, serta kelelahan karena gangguan tidur ini.

Gigi yang menggertak terus menerus setiap harinya juga akan mengakibatkan gigi rentan rusak. Contohnya berupa gigi patah, gigi retak, maupun gigi goyang. Bentuk gigi pun bisa berubah karena kondisi ini, termasuk menjadi lebih sensitif.

Berikut ini beberapa macam gejala bruxism yang sering muncul:
• Mengatupkan/menggertakkan gigi
• Sakit pada otot rahang
• Perubahan bentuk gigi menjadi lebih rata
• Kerusakan gigi berupa retak, goyang, maupun terkelupas
• Sakit kepala
• Sakit pada telinga
• Masalah gangguan tidur
• Nyeri pada leher dan wajah
• Gigi yang menjadi sensitif
• Sakit gigi

Cara Dokter Mendiagnosis
Dokter gigi dapat mendiagnosis kondisi ini melalui tanya jawab medis, pemeriksaan fisik, maupun observasi klinik secara menyeluruh.

Dokter umumnya akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan guna mendiagnosis secara menyeluruh.

Contohnya yaitu:
• Pemeriksaan x-ray guna mengetahui kerusakan area gigi mulut.
• Pemeriksaan sekitar gigi dan mulut, termasuk otot rahang.
• Memastikan bahwa penderita tidak memiliki kelainan gigi/mulut.
Pencegahan Bruxism
Mengutip dari Cleveland Clinic, bahwa terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kondisi ini.

Baca Juga:  Bukti keperdulian sesama Khususnya anak Yatim, PT KCN Berikan Santunan

Di antaranya yaitu:
• Hindari stres
• Periksa gigi secara rutin
• Lakukan pola tidur yang sehat
• Hindari alkohol
• Hindari rokok
• Batasi minuman kafein
• Jangan mengunyah permen karet
Pengobatan Bruxism
Untuk kondisi yang terbilang ringan, maka Anda tidak membutuhkan pengobatan khusus.

Akan tetapi, jika sudah mengakibatkan kondisi yang terbilang serius, maka membutuhkan beberapa metode pengobatan seperti halnya:
• Pemasangan pelindung gigi: berguna untuk memisahkan gigi sehingga saat menggertakkan gigi tidak akan memengaruhi kesehatan gigi maupun mulut.
• Memperbaiki gigi: jika bruxism sampai menyebabkan masalah pada gigi, maka akan mengakibatkan masalah pada gigi seperti kerusakan gigi.
• Pengelolaan stres: dengan mengendalikan stres maupun depresi, maka gejala dari kondisi ini dapat berkurang.

Bahkan bisa membaik maupun sembuh.
Komplikasi
Apabila Anda sering menggertakkan gigi, maka akan mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan gigi dan mulut serta gangguan kesehatan lainnya. Contoh komplikasi yang dapat terjadi yaitu berupa:
• Kerusakan gigi
• Kerusakan gusi
• Gangguan tidur
• Nyeri wajah
• Nyeri rahang

Kapan Harus ke Dokter?

Kunjungi dokter spesialis gigi dan mulut apabila Anda mengalami kebiasaan menggertakkan gigi yang berkepanjangan. Terlebih jika kondisi semakin parah maka Anda harus segera mendapatkan perawatan yang cepat dan tepat guna terhindar dari komplikasi yang mungkin dapat terjadi.

Narasumber:

dr. Irmawati Rahim, Sp. BM, Spesialis Bedah Mulut, Primaya Hospital Inco Sorowako

Berita Terkait

TPK Koja Era Baru: Ibu Banu Astrini Gencar Tinjau Lapangan, Prioritaskan Kualitas Layanan
Harhubnas 2025: Pelabuhan Sunda Kelapa Berkomitmen Jadi Pelabuhan Ramah Lingkungan
Tragedi di RS Yarsi: Pasien Usus Buntu Koma, Dokter Nekat Operasi Lagi hingga Berujung Maut
Kesamaan 17+8 Tuntutan Rakyat dengan Visi Jokowi, Benang Merah tapi Beda Arah
Dr. Frans Pantan, Ketua STT Bethel: Pendidikan Agama Kristen Siap Guncang Indonesia: Transformasi Radikal Menuju Keadilan Sosial!
Semangat Kemerdekaan Membara: Indonesia Bersatu Menuntut Keadilan di Tengah Sorotan Dunia
Lomba Penataan Lingkungan: Dari Rawa Badak Selatan Untuk Indonesia Yang Lebih Hijau 
Jakarta Timur Jadi Sarang Peredaran Toko Obat Keras Terbatas, Peran APH di Pertanyakan

Berita Terkait

Sabtu, 13 September 2025 - 12:57 WIB

TPK Koja Era Baru: Ibu Banu Astrini Gencar Tinjau Lapangan, Prioritaskan Kualitas Layanan

Selasa, 9 September 2025 - 12:12 WIB

Harhubnas 2025: Pelabuhan Sunda Kelapa Berkomitmen Jadi Pelabuhan Ramah Lingkungan

Minggu, 7 September 2025 - 18:14 WIB

Tragedi di RS Yarsi: Pasien Usus Buntu Koma, Dokter Nekat Operasi Lagi hingga Berujung Maut

Jumat, 5 September 2025 - 22:55 WIB

Kesamaan 17+8 Tuntutan Rakyat dengan Visi Jokowi, Benang Merah tapi Beda Arah

Jumat, 5 September 2025 - 07:15 WIB

Dr. Frans Pantan, Ketua STT Bethel: Pendidikan Agama Kristen Siap Guncang Indonesia: Transformasi Radikal Menuju Keadilan Sosial!

Berita Terbaru

Breaking News

Narkoba Mengancam Pasar Minggu, Aparat Harus Lebih Serius

Sabtu, 13 Sep 2025 - 17:11 WIB