Fenomena Global: Mengapa Banyak Perempuan di Luar Negeri Jarang Memakai Bra?

- Jurnalis

Senin, 14 Juli 2025 - 20:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 14 Juli 2025teropongrakyat.co — Dalam beberapa tahun terakhir, tren perempuan di luar negeri yang memilih untuk tidak memakai bra (BH) semakin mencuat dan menjadi bagian dari gaya hidup serta ekspresi kebebasan. Fenomena ini tidak hanya mencerminkan perubahan tren fesyen, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, kesehatan, hingga pandangan feminisme modern.

Di sejumlah negara Eropa dan Amerika Utara, pilihan untuk tidak mengenakan bra kini dianggap hal yang lumrah, terutama di kalangan generasi muda. Banyak dari mereka menganggap bra bukan lagi sebuah kewajiban, melainkan pilihan pribadi.

“Rasanya lebih nyaman dan natural tanpa bra,” ujar Emily, mahasiswi asal indonesia yang tinggal di Berlin. “Saya merasa lebih bebas, dan tak lagi tertekan oleh standar tubuh yang diciptakan industri fesyen.”

Alasan di Balik Tren Tanpa Bra:

  1. Kenyamanan
    Banyak perempuan mengeluhkan ketidaknyamanan saat memakai bra, terutama jika digunakan dalam waktu lama. Tekanan kawat dan tali bra sering menyebabkan nyeri punggung, iritasi kulit, hingga gangguan sirkulasi.
  2. Kesadaran Kesehatan
    Sejumlah studi menunjukkan bahwa tidak mengenakan bra dapat meningkatkan sirkulasi darah dan membantu memperkuat otot dada secara alami.
  3. Gerakan Feminisme
    Kaum feminis di banyak negara mendorong narasi bahwa tubuh perempuan bukan objek konsumsi publik, dan pilihan untuk memakai atau tidak memakai bra adalah bentuk kontrol atas tubuh mereka sendiri.
  4. Perubahan Norma Sosial
    Di negara-negara Barat, norma berpakaian lebih longgar dan terbuka terhadap keberagaman. Tubuh bukan lagi hal yang tabu, dan kebebasan berekspresi sangat dijunjung tinggi.
  5. Pengaruh Media Sosial dan Selebriti
    Sejumlah selebriti dunia seperti Rihanna, Kendall Jenner, hingga Zendaya sering tampil tanpa bra di depan publik, dan ini mendorong pengikut mereka untuk melakukan hal serupa.
Baca Juga:  PWI Jaya Gelar OKK, Besok.

Reaksi Publik Beragam

Meski banyak yang mendukung, tren ini juga menuai kontroversi. Beberapa kalangan menganggapnya sebagai bentuk “pembangkangan” terhadap norma atau tidak sopan, khususnya di budaya yang lebih konservatif.

Namun demikian, tren tanpa bra tampaknya bukan sekadar mode sesaat, melainkan bagian dari pergeseran paradigma perempuan modern yang lebih menuntut kenyamanan, kebebasan, dan penghargaan terhadap tubuhnya sendiri.

 

Berita Terkait

INDONESIA HADIRI SIDANG DEWAN IMO KE 134 DI LONDON, INGGRIS
Dalam Rangka Memperingati 10 Muharam  Tahun 1447 Hijriah, Komunitas Grup Asik Berbagi Kebahagiaan Bersama Yatim Piatu
MISI EVAKUASI JULIANA MARINS BERBUAH MANIS DENGAN JUMLAH DONASI Rp1,3Miliar LEBIH!
Menjadi Apatis = Perang Dingin?
Penyelundupan Terbesar Sepanjang Sejarah, Dua Ton Sabu Berhasil Digagalkan BNN-RI – POLDA KEPRI – BEA DAN CUKAI – TNI AL
Indahnya Kebersamaan Bersama Dalam Kesatuan di Jum’at Berkah
Yonarmed 12 Kostrad Sapa Masyarakat Di Jum’at Berkah
Strategi Honda Rangkul Gen Z Lewat Kolaborasi Dengan Team E Sport Indonesia

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 20:18 WIB

Fenomena Global: Mengapa Banyak Perempuan di Luar Negeri Jarang Memakai Bra?

Jumat, 11 Juli 2025 - 21:02 WIB

INDONESIA HADIRI SIDANG DEWAN IMO KE 134 DI LONDON, INGGRIS

Minggu, 6 Juli 2025 - 20:53 WIB

Dalam Rangka Memperingati 10 Muharam  Tahun 1447 Hijriah, Komunitas Grup Asik Berbagi Kebahagiaan Bersama Yatim Piatu

Minggu, 29 Juni 2025 - 10:43 WIB

MISI EVAKUASI JULIANA MARINS BERBUAH MANIS DENGAN JUMLAH DONASI Rp1,3Miliar LEBIH!

Selasa, 3 Juni 2025 - 11:24 WIB

Menjadi Apatis = Perang Dingin?

Berita Terbaru

Sejarah

Daeng Pamatte: Sosok Cendekiawan dari Tanah Bugis

Senin, 14 Jul 2025 - 13:37 WIB