Apakah Bullish Bitcoin Cycle Sudah Berakhir? Ini Fakta Menariknya

- Jurnalis

Senin, 26 Agustus 2024 - 15:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di awal tahun ini, Bitcoin kini memasuki periode pergerakan harga yang lebih tidak menentu, membuat banyak orang bertanya-tanya apakah bullish Bitcoin cycle telah berakhir. 

Meskipun ada tanda-tanda penurunan, analisis mendalam terhadap metrik dan tren utama menunjukkan bahwa siklus kenaikan ini mungkin belum benar-benar usai. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat beberapa metrik penting untuk menentukan apakah pasar hanya mengalami jeda atau sudah mencapai puncaknya.

MVRV Z-Score dan Tren Harga Bitcoin

Salah satu alat yang paling dapat diandalkan untuk mengukur siklus pasar Bitcoin adalah MVRV Z-Score. Metrik ini mengukur perbedaan antara kapitalisasi pasar Bitcoin dan kapitalisasi realisasinya, yang merupakan basis biaya untuk semua BTC yang beredar. 

Dengan MVRV Z-Score, investor dapat menilai apakah Bitcoin sudah terlalu tinggi atau terlalu rendah berdasarkan harga fundamentalnya. Data terbaru menunjukkan bahwa MVRV Z-Score telah menunjukkan penurunan yang berkelanjutan, yang mungkin menjadi tanda bahwa lintasan naik Bitcoin telah berakhir.

Namun, analisis historis menunjukkan bahwa penurunan serupa pada MVRV Z-Score juga terjadi selama siklus kenaikan sebelumnya, seperti pada 2016-2017 dan 2019-2020. Penurunan tersebut diikuti oleh reli yang signifikan, yang kemudian mendorong Bitcoin ke level tertinggi sepanjang masa. Dengan demikian, tren turun yang terjadi saat ini tidak selalu menunjukkan bahwa siklus naik telah berakhir, melainkan mungkin hanya sebuah jeda sebelum kenaikan berikutnya.

Baca Juga:  Inovasi Pertamina EP Rantau Atasi Masalah Kepasiran Jaga Produksi Minyak Tetap Stabil

Image

Harga Realisasi Short-Term Holder (STH) dan Sentimen Pasar

Metrik penting lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah Harga Realisasi Short-Term Holder (STH), yang merepresentasikan harga rata-rata di mana para pelaku pasar baru-baru ini membeli Bitcoin. 

Saat ini, Harga Realisasi STH berada di sekitar $63.000, sedikit di atas harga pasar saat ini. Ini berarti banyak investor baru yang memegang Bitcoin dalam keadaan merugi. Namun, selama siklus kenaikan sebelumnya, Bitcoin sering kali turun di bawah Harga Realisasi STH tanpa menandakan berakhirnya pasar naik. Penurunan ini sering memberikan peluang bagi investor untuk mengakumulasi Bitcoin dengan harga yang lebih rendah sebelum terjadi kenaikan harga berikutnya.

Berita Terkait

Tempat Hiburan Karaoke Masih Jadi Primadona Masyarakat Tanah Air
INDONESIA HADIRI SIDANG DEWAN IMO KE 134 DI LONDON, INGGRIS
Usulan Pagu Indikatif Kementerian Perhubungan TA 2026 Sebesar Rp24,4 Triliun, Komisi V DPR RI Setuju?
Bank Raya Raih SPEx2 Awards 2025 Konsisten Hadirkan Inovasi untuk Produk Digital Semakin Lengkap
Skandal BUMD BDS Menguap, Forum Korban Serukan Investigasi KPK dan Kejaksaan
Bank BJB Syariah Sukses Catat Perdana Sukuk Wakalah, Raih Rp300 Miliar Dana
105.4 Miliar Para Pengusaha Di Rugikan Perusahan PT Bandung Daya Sentosa,Milik Pemkab Bandung
Kunjungi Pelabuhan Cirebon, Stranas PK Lakukan Rakor dan Peninjauan Lapangan Aksi Reformasi Tata Kelola Logistik Nasional Di Pelabuhan Cirebon

Berita Terkait

Minggu, 13 Juli 2025 - 21:54 WIB

Tempat Hiburan Karaoke Masih Jadi Primadona Masyarakat Tanah Air

Jumat, 11 Juli 2025 - 21:02 WIB

INDONESIA HADIRI SIDANG DEWAN IMO KE 134 DI LONDON, INGGRIS

Jumat, 11 Juli 2025 - 19:12 WIB

Usulan Pagu Indikatif Kementerian Perhubungan TA 2026 Sebesar Rp24,4 Triliun, Komisi V DPR RI Setuju?

Rabu, 9 Juli 2025 - 20:06 WIB

Bank Raya Raih SPEx2 Awards 2025 Konsisten Hadirkan Inovasi untuk Produk Digital Semakin Lengkap

Senin, 7 Juli 2025 - 22:19 WIB

Skandal BUMD BDS Menguap, Forum Korban Serukan Investigasi KPK dan Kejaksaan

Berita Terbaru