JAKARTA – TeropongRakyat.co || Korps Marinir TNI AL dikenal akan kemampuan bertempurnya. Sebagai pasukan petarung amfibi, tak ayal Marinir TNI AL diberi berbagai pelatihan yang menguras stamina serta mental.
Dalam pendidikan militer, calon prajurit Marinir TNI AL ditempa di Komando Latih Korps Marinir alias Kolatmar yang berada di Grati, Pasuruan, Jawa Timur. Di sanalah nantinya para calon prajurit Marinir TNI AL di didik secara keras, disiplin dan tegas agar memiliki kualifikasi sebagai pasukan tempur elite.
Berbagai latihan dilaksanakan seperti peperangan amfibi, operasi khusus, hingga intelijen. Lulus dari Kolatmar bukan berarti pendidikan ususai. Kali ini Prajurit Marinir TNI AL akan menjalani berbagai latihan tempur entah bersama satuan lain atau negara sahabat. DI sana mereka diajari oleh Marinir AS alias USMC materi bahaya perang kimia Chemical, Biological, Radiological, and Nuclear (CBRN).
“Pembekalan materi CBRN ini merupakan rangkaian dari Latma Multilateral Rimpac 2024, yang dipimpin oleh Sersan Melinjer beserta tim dari US Marines. Dalam pembekalan tersebut perserta diberikan pengenalan tentang apa itu CBRN dan Efek dari CBRN, bagaimana cara memakai alat pelindung diri (Protective Gear) dari bahaya CBRN, pengenalan alat deteksi, tindakan setelah terkontaminasi oleh CBRN dan bagaimana penandaan lokasi yang ada bahan kimia hingga cara melaporkan ke satuan atas,” seperti dikutip dari instagram @marinir_tni_al, Sabtu (20/07).
Selain di RIMPAC 2024, USMC dan Marinir TNI AL menjalani latma Platoon Exchange (PLATEX) 2024 di Puslatpur Baluran, Karangtekok, Jawa Timur. Di sana USMC dan Marinir TNI AL mempraktekkan Taktik Operasi Darat (Tik Opsrat) untuk mengasah nalur tempur kedua satuan.
“Latihan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk mengasah serta meningkatkan naluri tempur prajurit Infanteri. Selain itu, latihan tersebut juga berfungsi untuk menguji keterampilan jabatan perorangan tingkat regu dan peleton dimana tiap personel harus mengetahui fungsi dan peran masing-masing di dalam kelompok, regu dan peletonnya,” jelas akun instagram tersebut (@marinir_tni_al-red).
Materi latihan ialah menghadapi kontak tembak dengan musuh, uga patroli tempur hingga serangan cepat. “Materi yang dilatihkan meliputi pemberian Perintah Operasi (PO), Gerak Maju Untuk Kontak (GMUK), Patroli Tempur dan Serangan,” beber akun instagram @mamarinir_tni_al.
Pada kesempatan yang sama, Komandan Batalyon Infanteri 1 Marinir Letkol Marinir Roni Saputra menekankan bahwa setiap prajurit yang mengikuti Platex 2024 harus bersungguh-sungguh. “Kesempatan seperti ini amat langka karena berlatih langsung bersama USMC. Laksanakan latihan dengan serius dan semangat, supaya kalian selalu siap apabila dihadapkan dengan tugas sebenarnya, kalian yang menjabat danton, danru dan kepala kelompok harus benar-benar bisa memanuverkan anggota kalian dan tetap utamakan faktor keamanan,” tegas Letkol Marinir Roni Saputra.
Sementara itu ditempat lain, Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar) tengah melaksanakan pendidikan komando (DIKKO) 174 di Gunung Sari, Surabaya.
Salah satu materi DIKKO 174 ialah latihan Doppe. Sementara Dopper itu sendiri merupakan latihan tempur berbahaya karena siswa dihujani tembakan peluru tajam di kanan kirinya sembari ia merangkak maju. Salah gerakan sedikit saja nyawa bisa melayang tertembak peluru tajam, USMC ternyata ikut melihat latihan Dopper Marinir TNI AL di Puslatpur Baluran.
Patut diketahui, Dopper kalai ini ditinjau angsung oleh Wakil Komandan Kodiklatal Laksamana Muda Eko Wahyono.
Dopper kali ini sedikit berbeda dengan pelaksanaan-pelaksanaan yang sebelumnya karena disaksikan oleh USMC mereka penasaran ingin melihat secara langsung bagaimana pelaksanaan dopper dari prajurit-prajurit Marinir,” dikutip dari kanal YouTube Kodikmar, Sabtu (20/07).
Ketika melihat begitu ganasnya latihan Dopper, adrenalin prajurit USMC ikut terpompa. Mereka meminta izin kepada Marinir TNI AL agar mengikuti latihan ini, bahkan mereka penasaran dan meminta izin untuk ikut melaksanakan latihan itu.
Akan tetapi Komandan Kodikmar Brigadir Jenderal TNI Marinir Samson Sitohang tak mengizinkannya dengan alasan karena bisa saja nyawa prajurit USMC melayang mengikuti latihan dopper Marinir TNI AL.
Komandan Kodikmar tak memberi izin dikarenaka itu bukan merupakan wasgiatnya terkait dengan pertanggungjawaban jika nanti dalam pelaksanaan ada sesuatu yang tidak diinginkan. “Dopper memang menjadi latihan standar bagi militer Indonesia tak terkecuali Marinir TNI AL,” pungkas Brigadir Jenderal TNI Marinir Samson Sitohang