Jakarta, TeropongRakyat.co – Wacana pemisahan Kecamatan Cilincing dari DKI Jakarta ke Jawa Barat kembali memanas setelah munculnya spanduk provokatif di beberapa titik wilayah Cilincing, Jakarta Utara. Spanduk itu berisi ajakan “mohon doa & dukungan warga Cilincing siap hengkang dari DKI Jakarta menjadi Kabupaten Cilincing Jawa Barat.” Sabtu, (13/09/2025).
Aksi pemasangan spanduk tersebut menuai protes keras dari warga Marunda, wilayah yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat. Mereka menilai langkah tersebut tidak hanya berlebihan, tapi juga memancing keresahan masyarakat.
“Kami warga Marunda merasa prihatin dan kecewa kepada oknum yang membuat spanduk tersebut. Aksi ini kami anggap provokatif, murahan, dan seolah ada kepentingan tersembunyi di baliknya,” tegas warga dalam pernyataan sikap resmi.
Menurut warga, pemasangan spanduk di dua titik berbeda tanpa sosialisasi hanyalah langkah sepihak yang memperkeruh keadaan. Alih-alih memperjuangkan hak warga, aksi itu justru menimbulkan perpecahan dan kegaduhan yang tidak perlu.
Narasi Pemisahan Dinilai Tidak Masuk Akal
Warga Marunda menolak keras narasi pemisahan Cilincing ke Jawa Barat sebagai solusi. Mereka menilai wacana itu hanya lahir dari rasa kekecewaan sesaat dan digoreng secara emosional.
“Jangan asal berwacana tanpa dasar yang jelas. Isu hengkang ini hanya bikin gaduh dan menambah keresahan. Padahal masalah sebenarnya bisa diselesaikan lewat transparansi dan dialog terbuka,” lanjut pernyataan warga.
Mereka juga mengingatkan bahwa kondisi ekonomi masyarakat saat ini sedang sulit. Menggoreng isu besar seperti pemisahan wilayah hanya akan mengalihkan perhatian dari persoalan utama: pelayanan publik, perbaikan infrastruktur, dan kesejahteraan warga.
Cilincing Tetap Bagian Jakarta
Penolakan terhadap narasi hengkang ini tidak hanya datang dari warga Marunda, tapi juga dari mayoritas warga Cilincing sendiri. Mereka menegaskan bahwa Cilincing adalah bagian penting dari Jakarta Utara, dan tidak ada niat ataupun aspirasi resmi untuk memisahkan diri ke Jawa Barat.
Isu yang digoreng lewat spanduk hanyalah opini segelintir oknum yang mencoba memanfaatkan keresahan warga pasca-kekecewaan soal hasil seleksi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM).
“Cilincing tetap Jakarta. Tidak ada keinginan dari warga untuk bergabung ke Jawa Barat. Yang ada hanya provokasi murahan. Kami ingin masalah ini selesai dengan cara yang sehat, bukan lewat isu pemisahan yang tidak masuk akal,” tegas Heri salah satu tokoh masyarakat Marunda.
Heri juga menambahkan kritik terhadap pemberitaan media yang cenderung sepihak.
“Media-media yang menaikkan berita Cilincing mau pindah ke Jawa Barat itu hanya media order dari oknum-oknum kecewa. Mereka tidak turun langsung menanyakan ke masyarakat, sehingga yang diberitakan hanya suara sepihak, bukan aspirasi nyata warga Cilincing,” pungkasnya.
Harapan Warga
Pemprov DKI diminta lebih peka, terbuka, dan transparan. Persoalan FKDM dan representasi Cilincing harus dijelaskan secara gamblang, bukan malah dibiarkan hingga dimanfaatkan untuk memecah belah masyarakat.
Warga menegaskan bahwa Cilincing tidak bisa dilepaskan dari Jakarta. Selain kontribusi besar terhadap pajak, infrastruktur, dan kepadatan penduduk, Cilincing juga punya ikatan historis dan sosial yang kuat dengan Jakarta Utara.
“Kami ingin solusi yang nyata, bukan drama politik. Cilincing tetap rumah kami di Jakarta, bukan di tempat lain,” tutup pernyataan warga.