Kabupaten Tangerang, teropongrakyat.co – Insiden dugaan intimidasi dan pemukulan yang dilakukan oknum keamanan (security) Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pemakaman (Perkim) Kabupaten Tangerang pada Kamis, 11 September 2025, memicu kecaman keras dari kalangan jurnalis.
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Gunung Kaler–Kresek, Sibti Alex, menilai tindakan tersebut sebagai bentuk pelecehan terhadap profesi wartawan yang sedang menjalankan tugas jurnalistik.
“Saya mengecam keras tindakan dan sikap oknum security tersebut. Itu sudah masuk dugaan kekerasan terhadap wartawan yang sedang menjalankan tugas,” tegas Alex.
Peristiwa terjadi di depan Kantor Dinas Perkim saat seorang wartawan dari media Gakorpan hendak melakukan konfirmasi. Adu argumen muncul ketika oknum security berinisial (E) diduga menghalangi akses jurnalis dengan cara yang dianggap tidak pantas.
Alex juga menyoroti pola pelayanan yang sering diterapkan, yakni alasan pejabat sedang rapat dan tamu diarahkan hanya untuk mengisi buku tamu tanpa ada tindak lanjut.
“Kalau sudah mengisi buku tamu, seharusnya ada upaya dari dinas untuk menghubungi kembali. Faktanya, pelayanan seperti itu malah jadi tameng agar wartawan tidak bisa bertemu langsung,” ujar Alex.
Lebih jauh, Alex menyinggung adanya dugaan kejanggalan dalam pembangunan di Dinas Perkim, termasuk indikasi praktik jual beli proyek. Menurutnya, sikap tertutup dinas terhadap upaya konfirmasi jurnalis justru memperkuat dugaan adanya penyimpangan.
“Kami akan terus menelusuri apakah pelayanan seperti itu memang perintah atasan atau hanya kemauan oknum. Kalau ini dibiarkan, jelas akan mencoreng citra visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Tangerang,” tambahnya.
Atas kejadian ini, Alex mendesak Bupati dan Wakil Bupati Tangerang untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh serta memberikan sanksi tegas kepada Kepala Dinas Perkim maupun pejabat OPD lain yang dinilai tidak maksimal dalam pelayanan publik.
“Kami minta stop segala bentuk kekerasan terhadap jurnalis. Jangan sampai peristiwa seperti ini terulang kembali dan mencoreng nama baik Kabupaten Tangerang, apalagi saat ini Dinas Perkim sedang banyak mengerjakan proyek yang justru penuh kejanggalan,” tutup Alex.